Chapter 12

5.9K 459 6
                                    

Maxim masih berdiri mematung di depan kantin. Teresa? Maxim menyuruh teman-teman pacar nya untuk membantu membersihkan baju nya yang kotor.

Semakin kesini, Maxim semakin yakin kalau datang nya Morela dan Mirela karena suatu masalah. Entah lah masalah nya apa. Yang pasti mulai sekarang ia harus menyelidiki dua kembar misterius itu.

Maxim masuk ke dalam kelas nya. Duduk di sebelah Gabrian dan Dean yang lagi main game bareng. Sementara Felix sedang bermain hp juga, namun tak tahu apa yang di lakukan cowok itu.

"Mabar bos?" Tanya Dean saat Maxim datang.

"Pacar gue barusan berantem sama Morela." Ucap Maxim tanpa menjawab pertanyaan Dean.

"Pacar lo yang mana? Dan siapa Morela?" Gabrian menyahut. Saking banyak nya pacar Maxim sampai Gabrian pun tidak tahu siapa saja nama nya.

"Teresa sama murid baru kemaren. Satu nama nya Morela satu lagi nama nya Mirela." Jawab Maxim, mengambil satu rokok dalam kantong.

Semua hanya ber-oh. "Kok bisa berantem? Emang gimana tadi cerita nya. Lo bela siapa?" Gabrian memberikan beberapa pertanyaan.

"Gue gak bela siapa-siapa. Lagian gue gak tau masalah nya tuh apa. Tadi juga gue lihat Morela kek marah banget gitu dah."

"Gak mungkin lah murid baru yang mulai. Pasti pacar lo yang duluan." Bela Dean untuk si kembar.

Maxim mengangkat bahu nya acuh. "Malam jadi gak ke club?"

"Astaga! Tobat brader!" Suruh Gabrian. Mata nya masih fokus ke layar hp.

"Gue gak ngapa-ngapain juga di situ. Paling nambah cewek biar genap seratus." Balas Maxim santuy.

"Jangan begitu lah kawan. Kasian gue, semua cewek lo embat. Gue gak mau dapat bekasan lo!" Ujar Dean.

Maxim mendesis. "Maka nya cari cewek dong dari sekarang. Modal tampang doang gak bikin cewek luluh bro!"

"Lo enak uang ngalir terus, tanpa kerja. Cuman duduk santai aja." Sahut Gabrian.

"Kata siapa gue gak kerja? Perusahaan papa gue itu semua gue yang kelola. Maka nya gue sekarang jarang ke club. Papa gue orang nya ribet banget dah, suka banget bikin hidup gue sengsara." Keluh Maxim. Menggosok wajah nya seperti orang frustrasi berat.

"Iya dah. Lo doang dah yang iya dah." Kata Dean.

"Lo ngomong apa sih?" Kesal Gabrian.

"Ngomongin lo! Gabrian anak ep-ep." Jawab Dean tertawa keras.

"Lo juga anak ep-ep goblok! Malu bos dah gede kok main ngep-ngep." Tambah Maxim.

"Jangan menghina begitu kawan. Lo juga anak ngep-ngep. Cuman si Felix aja anak minecraft." Sambung Gabrian lagi.

"Game kok kotak-kotak." Sindir Maxim, melirik ke arah Felix ingin tahu reaksi cowok itu berikan.

Felix membalas dengan tenang. "Game kok gak ada pintu, gak mampu beli ya?"

Skak

Ketiga cowok itu membeku. Lalu tertawa. Saling mengejek itu indah kawan.

"Nanti gue download minecraft, terus maling pintu nya bawa ke ep-ep. Jadi deh." Kata Dean.

"Akibat main ngep-ngep terlalu keseringan mengakibatkan otak hilang setengah dan mulut suka berbicara ngelantur." Ujar Gabrian.

Dean menghempaskan hp nya saat kalah main ep-ep. Ia berteriak tak terima. "Tim bego! Ada musuh di belakang bukan nya lari malah jongkok! Mampus rank lo turun!"

"Sudah saya katakan bermain lah ngep-ngep sesuai kebutuhan."

"Lo sih bacot banget dari tadi." Dean malah nyalahin Gabrian.

"Gue salah apa sih? Dari tadi di salahin mulu. Males ah tinggal di bumi orang nya jahat-jahat. Bye! Gue mau pindah ke mars aja dah." Gabrian keluar kelas. Sambil menenteng tas nya.

Dan sampai jam pulang pun Gabrian belum balik juga.

☠☠☠

Morela dan Mirela duduk di ruang tamu sambil membaca majalah terbaru hari ini. Bosan, itu lah yang mereka rasakan sejak tadi.

"Gue gabut banget." Ucap Mirela, merebahkan tubuh nya di sofa panjang.

"Gue males gabung sama para om-om tante-tante di ruang tengah." Morela menjawab sembari menutup sampul majalah.

"Kita ngapain ya biar gak kayak orang dongo gini." Pikir Mirela.

Morela tampak berpikir juga. Untuk mengusir rasa bosan di perlukan sesuatu yang menarik agar rasa bosan itu terganti dengan rasa menyenangkan.

"Ngemil?" Tanya Morela.

Mirela menatap perut nya. "Gue mau diet jangan lo bawa ngemil macem-macem." Kesal nya.

"Lo kurus, masa mau diet. Mau tambah kurus kayak tengkorak?" Jawab Morela sambil tertawa mengejek. Mirela melempar bantal sofa ke arah kepala Morela agar kembaran nya bisa diam.

"Hadeh gini amat punya kembaran." Keluh Mirela. Kemudian, ia membaringkan tubuh nya lagi.

Morela masih memikirkan sesuatu agar tidak bosan lagi. Tiba-tiba ia mendapat satu buah ide brilian.

"Gue punya ide biar gak gabut lagi!!" Pekik Morela gembira. Ia segera membisikkan sesuatu di telinga Mirela.

"Ide lo bagus banget. Gas aja lah gue." Jawab Mirela. Mata nya berbinar kala mendengar ide dari Morela yang sangat keren itu.

"Udah jam sebelas malam. Sekarang aja yok." Ajak Mirela tak sabaran.

☠☠☠

Motor sport hitam membelah jalanan saat tengah malam. Jalanan sudah tidak banyak lagi kendaraan yang berlalu lalang. Mirela membawa Morela sebuah jalan, dimana sekitaran jalan tersebut terdapat banyak perusahaan-perusahaan besar milik orang lah tentu nya.

Mirela menghentikan laju mobil nya. Saat berada di sebuah perusahaan yang depan nya ada tulisan bercetak besar Wriston Groups.

Morela melompat dari aras motor tersebut. Lalu meneliti setiap sudut tempat. Setelah di periksa aman. Morela berguling-guling untuk menghindari cctv. Padahal semua cctv sudah Mirela retas dan tidak berfungsi lagi untuk malam ini.

Di dalam jaket hitam nya terdapat beberapa bom waktu, granat, dan pistol untuk berjaga-jaga.

Morela masuk ke dalam kawasan perusahaan. Kemudian meletakakkan dua bom di tempat yang berbeda. Morela juga sudah menyetel waktu kapan bom itu meledak. Sekitar sepuluh menit lagi.

Morela keluar dari perusahaan itu dengan cara mengendap-endap seperti awal masuk. Ketika rencana nya berhasil. Ia segera menyusul dimana Mirela berada.

"Berhasil!" Gumam Morela kepada Mirela. Mirela menjawab dengan satu buah jempol teracung tinggi.

"Cepet naik. Keburu ada yang liat." Desak Mirela.

Mirela melesatkan motor nya dengan kecepatan sangat tinggi. Bom yang terpasang akan meledak dalam hitungan lima menit.

Mereka tertawa bersama di atas motor sambil menikmati hembusan kencang nya angin malam. Besok akan ada berita yang akan menggemparkan seluruh dunia.

Dan itu semua ulah si kembar. Bermain-main sebentar tidak masalah bukan?

Dari jarak seratus meter, Morela dan Mirela mendengar suara ledakan yang sangat dahsyat. Serta kobaran api yang semakin membesar.

☠☠☠

Jangan lupa votmen yaw


TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang