Chapter 40

3.6K 269 18
                                    

☠☠☠

"Maksud kakek apa ya?" Tanya Morela, sangat tidak sopan masuk ke dalam ruang kerja kakek nya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Sudah tidak mau liat dunia lagi, hm?" Tanya Mr. Bre.

"Maaf, kek."

"Ada apa cucu ku, sini cerita sama kakek, seperti kamu lagi banyak masalah."

Morela mengepalkan kedua tangan nya. Kakek nya dengan tampang tidak bersalah mempersilahkan Morela duduk di sampingnya. Mr. Bre tidak tau apa? Jika rencana balas dendam dia batal karena kakeknya sendiri.

"Kakek boongin, Ela." Marah Morela.

"Problem?"

"Balas dendam Ela hancur karena kakek, kakek yang bilang sama Maxim hari ini Ela mau buat rencana buat Maxim. Kakek khianatin, Ela. Padahal kita udah bekerja sama untuk menghancurkan orang yang udah membunuh Mommy dan daddy." Morela menjelaskan sambil menahan tangis. Cukup tadi di hadapan Maxim saja dia menangis kesurupan, jangan di depan kakek nya atau dia akan di usir dari keluarga Bresta.

"Hahhahahaha!" Mr. Bre tertawa. Sial nya tertawaan itu membuat Morela kesal.

"Kakek! Ela udah cape nyusun semua ini. Kakek malah enak nya bilang sama Maxim." Ujar Morela.

Mr. Bre menggeleng kepala sambi menahan tawa. Ia berjalan ke arah meja kerja. Mengambil buku agenda milik nya.

Kemudian Mr. Bre membuka lembaran demi lembaran. Morela hanya bisa membaca sekilas.

"Kakek udah tau siapa pembunuh orang tua kamu, Ela. Kakek selama ini juga berprasangka kalau bukan Wriston lah yang melakukan nya." Jelas Mr. Bre.

"Tapi kenapa kakek gak pernah cerita kalau memang bukan keluarga Maxim pelakunya?"

"Kamu itu keras kepala, Ela. Kamu telah terobsesi dengan namanya balas dendam. Kamu gak akan pernah menyerah sebelum apa yang kamu inginkan tercapai. Sikap kamu persis mirip Daddy kamu. Kakek suka."

What? Morela merasa telah di bohongi banyak oleh kakek nya. Lantas siapa pembunuh sebenarnya?

"Jadi pembunuh sebenarnya siapa kek?" Tanya Morela.

"Hm, lain kali akan kakek beritahu. Lebih baik kamu ke kamar terlebih dahulu. Jelaskan semua ini kepada Ila. Pasti dia sakit hati juga."

Lagi-lagi tawa menyebalkan itu keluar dari mulut kakeknya. Morela mendesah pelan. Cukup melelahkan baginya hari ini.

☠☠☠☠

Morela tidak mau menatap Maxim ketika mereka bertemu di sekolah.

Rasa balas dendam Morela tidak akan pernah hilang sebelum terbukti jika bukan Wriston lah yang melakukan semua nya.

Mirela sudah diberitahu malam tadi. Dan sial nya Mirela juga sudah tahu apa yang di lakukan kakek nya di belakang mereka.

Ternyata dua hari sebelum berangkat ke LA, kakek menerima tamu atas nama Edward Wriston di kantornya.

Dan seperti ini lah yang terjadi. Edward bukan lah pelakunya. Dia adalah korban yang di adu domba oleh seseorang, entah itu siapa. Yang pasti orang itu mengingatkan adanya perselisihan antara dua Wriston dan Bresta.

TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang