Chapter 37

3.6K 264 4
                                    

Di tengah malam yang sunyi. Morela dan Mirela tengah mempersiapkan segala nya. Mirela dengan laptop nya dan Morela dengan berbagai jenis senjata api di tangan nya.

Kedua gadis itu tidak menghiraukan suara gemuruh petir yang meledak-ledak di atas sana. Yang terpenting, rencana balas dendam untuk besok lancar tanpa ada halangan.

Tiba-tiba, Mirela terteriak keras, sambil menjauhkan diri nya di depan laptop. Tersadar akan teriakan kembaran nya Morela mendekati ke arah Mirela.

"Kenapa, La?" Tanya Morela khawatir.

"L-laptop gue, di hack." Jawab Mirela terbata-bata, jelas ia masih shok. Terkejut karena di layar laptop nya ada sebuah penampakan hitam yang besar, tertawa keras di balik layar. Setelah itu laptop Mirela mati total.

"Sialan, kenapa bisa begini? Data-data kita, gimana, La?" Tanya Morela. Jangan sampai Mirela lupa menyalin nya.

"Gue punya data cadangan." Ketus Mirela menatap nanar laptop nya. "Nanti gue mau beli laptop yang baru, yang ini buang aja." Suruh Mirela. Tetapi Morela mencegah Mirela untuk membuang benda tersebut, karena Morela merasakan ada sesuatu yang sangat ia ingin ketahui.

"Jangan di buang, La. Lo bisa jelasin kenapa laptop lo mati total?" Introgasi Morela kepada Mirela. Tatapan mata Morela yang menatap lekat ke arah kembaran nya, membuat Mirela mendengus geli.

"Ngapain di jelasin? Ga penting juga kan?"

"Penting, Ila!" Tekan Morela.

"Gue gak sengaja mencet link yang di kasih sama seseorang lewat email fake gue. Jadi nya ya gini." Jelas Mirela.

"Lo ingat nama pengirim nya apa?"

"Inget sedikit, kalo gak salah HxUitZ4." Mirela nampak ragu dengan ucapan nya.

"Oke, nanti gue selidiki."

Mirela memicingkan mata nya. "Gak usah nyari penyakit deh, La."

Morela menggeleng tegas. "Gue gak nyari penyakit, ini tuh teror, Ila. Lo pikir kayak gini cuman masalah biasa? Gak! Lo lupa James pernah kayak gini juga kan. Gak lama, dia hampir mati di bunuh orang."

Benar kata Morela, Mirela harus nya tidak menyepelekan masalah ini, dan artinya mereka. Sedang dalam incaran seseorang.

"Sorry, La. Gue lupa." Mirela memijat kening nya.

Bunyi detik jarum jam, membuat gadis bernama Morela bangkit dari duduk nya, lalu menidurkan diri nya di atas kasur empuk bersama Mirela.

Seperti bunyi lonceng, jam yang berada di tengah rumah berdering kencang, menandakan pukul dua belas tepat.

"Tunggu balas dendam selesai. Setelah itu, kita mengusut teror ini, hingga ketemu pelaku nya." Ucap Morela.

☠☠☠

Teresa menunduk di depan kedua orang tuanya yang memarahi nya habis-habisan karena Teresa putus dengan Maxim.

"Apa yang kamu lakukan, Teresa. Sampai Maxim memutuskan sepihak kepada kamu? Kamu tau kan sumber uang kita dari lelaki itu, kalo kamu putus sama dia, kita mau makan apa?" Yunka, Mami Teresa terlihat marah sekali.

"Mami sengaja deketin kalian biar Papi bisa, kerja sama dengan keluarga Wriston. Kekayaan kita tidak akan habis jika bekerja sama dengan mereka!" Kembali Yunka membentak anak nya.

Carlos berdiri di samping istrinya sesekali menimpali ucapan wanita tua itu.

"Papi tidak mau tau, kamu harus dapat kan Maxim kembali."

Kemudian kedua orang tua nya meninggalkan diri nya di ruang tengah sendirian.

Teresa berlari menuju kamar nya. Menutup pintu dengan kasar sembari menyebutkan nama orang yang membuat hubungan nya dengan Maxim seperti ini.

"Morela, Morela. Lo udah ambil semua nya dari gue, gue gak akan biarin lo hidup tenang, liat aja." Geram Teresa. Setelah putus dari Maxim, Teresa seperti orang gila.

Kedua orang tuanya memarahinya habis-habisan akibat semua itu. Di tambah lagi, Maxim mengambil semua aset yang pernah Maxim berikan kepada diri nya.

Kalo begini Teresa tidak bisa hidup lagi. Tujuan nya mendekati Maxim adalah karena orang tuanya yang sangat mata duitan itu. Teresa sebenarnya tidak suka. Tetapi semenjak kehadiran Morela di sekolah nya, Teresa semakin agresif untuk mendapatkan Maxim seutuhnya, agar tidak jatuh hati kepada Morela.

Sayang nya, Morela dengan cepat meluluhkan hati Maxim. Dan Teresa tersingkirkan.

Teresa benci Morela, dia sangat ingin membinasakan gadis itu. Ia menyiapkan berbagai banyak rencana untuk membuat Morela malu di hadapan semua teman nya termasuk di hadapan Maxim.

Teresa tersenyum iblis. Rencana nya akan berhasil kali ini. Sudah cukup Morela membuat nya selalu kalah. Tapi kini, ia akan membuktikan, jika kali ini ia akan menang.

Bodoh nya Teresa, ia mengharapkan sesuatu yang tidak akan pernah terjadi di hidup nya.

Apa, ia lupa terhadap teman nya yang bernama Opi? Di bunuh dengan kejam, dan pelaku nya adalah gadis kembar dengan sifat psikopat nya.

"Gue butuh bantuan, Wendy. Sekarang." Teresa menghubungi Wendy salah satu pengikut setia nya. Ia menjelaskan kepada Wendy tentang rencana nya menghancurkan Morela.

"Tenang, gue bakal bantu lo asal ada jaminan nya."

"Berapa?"

"Sepuluh juta, gimana?"

"Deal."

Teresa meremas hp nya kesal. Bisa-bisa nya Wendy meminta jaminan, padahal selama ini Wendy selalu ikhlas membantu nya.

"Gak apa-apa lah, anggap aja gue sedekah sama orang miskin." Teresa menyebutkan itu, karena memang Wendy tidak sekaya diri nya.

"Maxim." Teresa menggapai foto bersama dengan Maxim. "Gue bakal bikin lo jatuh ke pelukan gue, gue akan, Max. Gue gak bisa hidup tanpa uang lo. Hahaha."

Menyedihkan sekali diri nya.

"Dan Morela." Teresa menggantung ucapan nya, mengepalkan tangan marah. "Lo akan bersujud di kaki gue, dan meminta maaf sama gue, atas kesalahan lo terhadap gue."

"Setelah itu jabatan gue sebagai Queen, akan kembali. Morela akan tunduk di kaki gue."

Teresa tertawa kencang tanpa henti di kamar nya. Membayangkan Morela seperti yang ia pikirkan, itu sangat menyenangkan.

☠☠☠

Hayy, akhirnya aku update

Oh iya, habis part ini balas dendam udah di mulai. Kita liat sama-sama apakh balas dendam mereka berjalan lancar hingga keluarga Wriston hancur, atau rencana mereka putus di tengah jalan...

Jadi buat kalian ingin membaca alur menuju balas dendam ya, spam next yaa

Mksh⚔









TWO M MAFIA GIRL'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang