02 : Weird dreams

20.4K 2.3K 158
                                    

Malam mulai menjemput, kamar bernuansa putih tersebut kini dipenuhi oleh kegelapan.

Dengan seorang pemuda yang masih betah menutup kedua matanya di kasur tersebut.

Renjun sedikit mengerutkan keningnya dan mengganti posisi tidurnya. Namun seketika kerutan di keningnya mulai menghilang saat renjun merasakan sentuhan lembut di keningnya.

"Kau pasti memiliki hari yang berat ya?" Tanya sebuah suara tepat di telinga renjun.

Namun bukannya mengganggu, suara tersebut malah membuat renjun semakin terlelap dalam tidurnya dengan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan lagi selama tujuh tahun belakangan ini.

Usapan lembut di keningnya mulai berganti ke pipi kananya. Tangan hangat tersebut mengelus lembut pipi renjun yang membuat renjun semakin nyenyak dalam tidurnya.

"Beristirahatlah...aku tau kau lelah...jangan mengkhawatirkan apa-apa lagi mulai sekarang, renjun..." ujar suara tersebut.

Sesaat kemudian renjun dapat merasakan benda kenyal dan sedikit basah menempel pada keningnya.

Menghantarkan sensasi hangat dan nyaman. Sensasi yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya.

Untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun ini. Renjun dapat tertidur dengan wajah damai dan tenang.

×
×
×
×
×

Dering ponsel yang sedari setengah jam yang lalu terus berdering, kini mulai membangunkan sang pemilik yang masih terlihat berat untuk membuka kedua matanya.

Dengan malas renjun mengangkat telfon tersebut dan menempelkan benda pipih tersebut ke telinganya yang langsung disuguhi teriakan jaemin.

"Yak! Huang renjun! Kau berniat membolos atau bagaimana?!"

Renjun menjauhkan ponselnya dari telinganya dan melihat jam yang tertera disana.

Hingga sesaat kemudian kedua matanya yang mulanya terbuka sedikit itu kini terbuka sepenuhnya.

"Yak! Na jaemin! Kenapa tidak membangunkanku!" Kesal renjun pada jaemin yang berada di seberang sana.

"Aku sudah menelfonmu dari setengah jam yang lalu ya njun!"

Renjun dengan cepat mematikan sabungan telfonnya dan beranjak dari kasurnya untuk masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap-siap ke kampus walaupum ia tau bahwa dirinya sudah telat.

Namun ditengah-tengah aktivitasnya renjun terdiam saat mengingat kejadian semalam.

Renjun mengerutkan keningnya saat menatap bayangannya di cermin di kamar mandinya tersebut.

Dengan perlahan renjun menyentuh pipi dan keningnya dengan kedua mata menatap lurus bayangannya.

Entah mengapa ia merasa mimpinya semalam terasa sangat nyata. Mimpi aneh yang anehnya lagi dapat membuat renjun tidur dengan nyenyak bahkan hingga kesiangan.

Namun sedetik kemudian renjun membulatkan kedua matanya dan segera mencuci wajahnya.

Namun sedetik kemudian renjun membulatkan kedua matanya dan segera mencuci wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Mate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang