28 : Help

7.9K 1K 57
                                    

Doyoung menghembuskan nafas lega saat mendapati alpha di depannya tidak jadi meregang nyawa.

"Syukurlah kau hidup. Kalau tidak donghyuck mungkin akan membunuhku." Ujar doyoung.

Jeno yang baru tersadar itu pun mengedipkan kedua matanya bingung.

"Memangnya aku kenapa?" Bingung jeno membuat doyoung memutar matanya jengah.

"Tidak perlu tau, yang penting kau selamat. Jadi lebih baik kau bantu sahabatmu itu." Ujar doyoung lagi.

Dengan cepat doyoung berdiri diikuti oleh jeno yang masih merasa bingung.

Baru saja sang alpha akan membuka suaranya lagi namun lolongan familiar ditelinganya tersebut membuat niat jeno tertahan.

"Donghyuck." Gumam jeno sembari memegang dadanya yang sedikit terasa sesak sesaat setelah mendengar lolongan sang fenrir.

"RENJUN!" Panik jeno.

Doyoung yang mendengar nama renjun mengarahkan tatapannya pada bulan yang tengah bersinar terang di langit.

"Aku tau kau bukan dewaku, tapi aku mohon jangan pisahkan mereka." Batin doyoung.

"Kau pergilah bantu donghyuck, aku akan mencari renjun." Ujar doyoung.

Namun jeno mengerutkan keningnya dan menatap waspada ke arah doyoung membuat doyoung menghela nafasnya.

"Percaya padaku, aku tidak berada dipihak siapapun tapi jika ada yang terluka pasti akan aku bantu. Termasuk mate donghyuck." Sambar doyoung dengan nada sedikit kesal karena merasa dirinya dicurigai sebagai pihak penjahat.

Sang alpha pun menghela nafasnya dan mencoba percaya pada serpent di depannya. Karna biar bagaimana pun, donghyuck juga mempercayai doyoung. Maka tidak ada alasan untuk jeno tidak mempercayai sang serpent.

"Aku percayakan renjun padamu hyung." Ujar jeno cepat.

Doyoung yang mendengarnya pun menganggukan kepalanya mantap dan menatap sang alpha yang sudah melakukan shifting menjadi serigala berbulu abu gelap dan kemudian menghilang di telan oleh kegelapan malam.

Sang serpent mengedarkan pandangannya dan seketika ratusan bahkan mungkin ribuan ular mulai berpencar kesegala arah untuk menemukan sang omega wisteria.

Doyoung hanya berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada renjun. Karna jika hari ini akhir bagi sang omega, maka begitu juga untuk sang alpha.

Disisi lain terdapat seorang omega yang tengah terlihat ketakutan bahkan kedua pipinya sudah basah oleh air matanya yang sedari tadi tidak berhenti mengalir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi lain terdapat seorang omega yang tengah terlihat ketakutan bahkan kedua pipinya sudah basah oleh air matanya yang sedari tadi tidak berhenti mengalir.

"R-renjun...aku mohon bangun...maaf, maaf...aku tidak sengaja." Lirih ten disela-sela tangisnya.

Dengan cepat sang omega membawa kepala sang omega wisteria ke pangkuannya. Namun seketika kedua netranya membulat saat merasakan sensasi basah di belakang kepala sang omega wisteria yang merupakan darah.

The Mate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang