10 : The seal

13K 1.5K 87
                                    

Hari semakin larut, donghyuck dan jeno kini tengah melangkahkan kakinya di tengah hutan yang pernah mereka datangi sebelumnya.

"Kadang aku bingung, fungsi empat kaki fenrir besar dan berotot milik mu itu untuk apa sih?" Celutuk jeno.

Sejujurnya ia sudah merasa sangat pegal karena harus berjalan selama hampir satu jam lebih.

"Kau mengoceh lagi, benar-benar akan aku buang kau di tengah hutan jen." Ujar donghyuck.

Keduanya kini sudah sampai di sebuah rumah kecil di tengah hutan. Tempat yang donghyuck yakini menjadi tempat tinggal jaehyun.

"Kau masuk, aku tunggu disini." Ujar jeno cepat yang membuat donghyuck mendengus.

Dengan langkah santai donghyuck berjalan masuk ke arah rumah kecil yang gelap tersebut.

Bunyi pintu tua yang dibuka terdengar nyaring, menambah kesan horor rumah tersebut.

Namun tidak menyiutkan nyali dan keberanian seorang lee donghyuck.

Donghyuck memasuki rumah tersebut dan sedikit berkeliling. Walaupun ia sudah mengetahui bahwa jaehyun sudah pergi sedari tadi.

Terbukti dari feromon sang kakak yang mulai menghilang.

Donghyuck mendengus saat menemukan beberapa perkamen dengan simbol abstrak dan tulisan-tulisan yang tidak terlalu ia mengerti.

"Kau nekat hyung." Ujar donghyuck sembari meremat perkamen di tangannya.

Dengan cepat donghyuck keluar dari rumah kecil tersebut. Membuat jeno yang sedari tadi tengah mengawasi sekitar terkejut.

"Lama-lama kau seperti hantu hyuck." Gumam jeno sembari mengelus dadanya.

"Kau sudah selesai? Tidak bertarung dengan hyungmu? Sudah saja?" Bingung jeno.

"Dia sudah pergi." Singkat donghyuck yang membuat jeno mengerutkan keningnya.

"Hyungmu dibunuh siapa?" Bingung jeno yang membuat donghyuck menahan umpatannya.

"Pergi ke tempat hydra di segel! Bukan pergi ke alam baka!" Kesal donghyuck yang kemudian beranjak pergi.

Meninggalkan jeno yang mengangguk-anggukan kepalanya dan kemudian menyusul langkah sang sahabat.

Meninggalkan jeno yang mengangguk-anggukan kepalanya dan kemudian menyusul langkah sang sahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain tempat, tepatnya di dalam sebuah gua yang cukup besar. Yang dipenuhi oleh stalaktit besar nan tajam yang menggantung di langit-langit gua tersebut.

Jaehyun mengeluarkan beberapa perkamen yang ia butuhkan. Sedangkan doyoung hanya dapat menatap punggung sang alpha.

"Jae, membangkitkan hydra mungkin bukan pilihan yang tepat." Celutuk doyoung dengan nada resah.

"Hyung, kau terus-terusan mendebatku sedari kemarin." Datar jaehyun.

"Jaehyun-a resiko yang kita ambil terlalu besar." Ujar doyoung dengan nada risau.

The Mate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang