32 : By your side (Ending)

13.4K 1.1K 185
                                    

Empat bulan berlalu, hari berlalu sangat cepat. Bahkan sang fenrir tidak menyadari bahwa sudah hampir empat bulan semenjak kejadian dirinya melompat ke jurang.

Selama itu juga donghyuck tidak menerima atau pun mengetahui keberadaan dan keadaan sang kakak.

Jaehyun seakan-akan menghilang di telan bumi. Donghyuck sedikit kecewa akan hal tersebut. Ia pikir setelah kejadian malam itu hubungan antara keduanya akan sedikit membaik.

"Memikirkan hyungmu lagi?" Tanya lembut sebuah suara yang berasal dari arah belakang sang fenrir.

Donghyuck dengan cepat memutar tubuhnya dan mengembangkan senyum cerahnya saat mendapati kehadiran sang omega.

"Kenapa kau disini hm? Jangan banyak bergerak renjun." Lembut donghyuck.

Renjun yang mendengar ucapan sang alpha pun memutar matanya jengah.

"Aku ini sedang mengandung bukan sekarat hyuck." Ketus renjun.

Donghyuck yang menerima tatapan galak sang omega pun hanya menyengir tanpa dosa. Belakangan ini mood sang omega sangat sulit untuk ditebak.

"Kau membutuhkan sesuatu?" Tanya donghyuck menghampiri sang omega.

Renjun dengan senyum tipisnya menggeleng sebagai jawaban.

"Aku hanya membutuhkan appa dari wolfieku." Jawab renjun.

"Hey, ini wolfie kita tau!" Sanggah donghyuck dengan wajah merajuknya.

Membuat renjun yang melihatnya memutar matanya jengah. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nasib dirinya jika sang alpha kecil sudah lahir nantinya. Ia akan dikelilingi oleh dua alpha yang kelihatannya sangat manja dan sangat posesif.

"Pagi ini aku belum mendapat ciuman." Celutuk donghyuck dengan wajah memelasnya.

Renjun yang mendengarnya terkekeh pelan dan kemudian memajukan wajahnya. Memberikan tanda bagi donghyuck untuk menciumnya.

Donghyuck yang melihatnya pun terkekeh gemas dan dengan segera menempelkan ranumnya pada ranum semanis madu milik sang omega.

Bibir yang mulanya hanya sekedar menempel mulai saling melumat dengan lembut.

Hingga donghyuck dengan perlahan menarik mundur wajahnya membuat ciuman keduanya terlepas.

"Kenapa?" Bingung renjun dengan raut sedikit panik.

Belakangan ini donghyuck sangat jarang melakukan hal intim dengan dirinya. Membuat renjun merasa aneh dan sedikit khawatir. Takut jika sang alpha merasa bosan dengannya.

Sang alpha yang melihat raut panik dan sedikit ketakutan milik sang omega pun terkekeh gemas dan mengelus lembut pipi renjun yang saat ini sedikit lebih berisi.

"Alpha kecilmu sepertinya sangat posesif pada eommanya. Setiap aku menyentuhmu yang tercium bukan feromonmu lagi tapi feromonnya." Jelas donghyuck.

Donghyuck sangat ingin menyentuh sang omega seperti dulu. Namun sepertinya alpha kecil yang tengah berkembang di perut sang omega tidak mengizinkan hal tersebut.

Renjun yang mendengar penjelasan sang alpha pun terkekeh. Apalagi saat donghyuck menjelaskannya dengan nada sedikit merajuk. Namun sang omega wisteria merasa lega, karena alasan sang alpha jarang melakukan hal intim dengannya adalah karena alpha kecil mereka.

"Benarkah?"

Donghyuck menganggukan kepalanya dengan wajah lesu saat mendengar pertanyaan sang omega.

"Hm...Kalau begitu sepertinya kau harus menunggu sampai dia lahir baru bisa menyentuhku lagi." Goda renjun yang membuat donghyuck semakin menekuk wajahnya.

The Mate ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang