Pengen liat Zero, kan? Yes, you're welcome. Senyum tipis-tipis.
🍃Happy Reading🍃Minnesota, Amerika Serikat
Suara guyuran hujan dan kilat yang menyambar di luar membuat suasana di sebuah gubug sempit nan pengap semakin terasa mencekam.
Bau anyir darah serta busuk menyelubung di udara. Jika bagi orang normal akan sangat menganggu indera penciuman, maka tidak bagi Frans. Lelaki itu nampak sangat menikmati setiap darah baru yang segar menggenang di lantai rumahnya.
"Sweet," ujar Frans setelah mencecap darah di jarinya dengan bibir menyeringai. "You taste so sweet, baby."
Di bawah kaki Frans, seorang gadis dengan penampilan mengenaskan terbaring pasrah. Bajunya koyak, mulutnya di tutup perekat kuat dan tubuhnya berlumuran darah.
Gadis itu hanya bisa menangis dan sesekali memberontak saat Frans menyayat kulitnya dengan pisau dapur. Matanya terus mengeluarkan air mata dengan tatapan memohon agar Frans berhenti.
Tetapi hal tersebut menjadi hiburan sendiri untuk Frans. Dia sangat suka pemandangan di bawahnya.
Selesai menguliti tangan kanan gadis itu, Frans menarik perekat yang menutupi mulutnya dengan kasar.
"ARGHHHH!"
"Sssst. Tenang, Hanna," Frans menempelkan pisau di bibir gadis bernama Hanna itu.
Wajah Hanna sangat pias. Tubuhnya bergetar hebat antara ketakutan dan kesakitan. Ketika pisau menjauh, dia menggelengkan kepalanya ke kanan ke kiri. "Please, don't kill me."
"Aku tidak akan membunuhmu, baby," tangan Frans membelai pipi Hanna dengan gerakan sensual.
"Really?" ada sebuah pengharapan di nada suara Hanna.
"Yes. But let me play with you."
Hanna menggeleng. "No, please. Please."
Tak peduli pada raungan Hanna, Frans mulai menyayat kulit wajah cantik gadis itu. Melepaskan inci demi inci komponen tubuh tersebut secara perlahan. Sengaja dia memperlambat gerakannya agar bisa menikmati jeritan Hanna lebih lama.
Frans tertawa senang ketika berhasil memisahkan kulit dari tempatnya dengan bentukan sempurna. "Aku akan mengawetkan ini."
Permainan Frans terus berlanjut. Dari menguliti hingga memotong jari-jari Hanna untuk dimasukan pada sebuah toples kaca berisi air raksa. Semua ini akan menjadi koleksi baru Frans yang menghiasi lemari nya.
Ketika teriakan dan rintihan Hanna sudah tidak lagi terdengar, Frans berhenti. Dia berdiri dengan baju dan tangan penuh darah. Kemudian melempar pisaunya dan menyeret tubuh Hanna yang sudah tidak utuh ke belakang rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four : FALLEN (Selesai)
Mystery / Thriller#Four Series Book 2 Baca terlebih dahulu FOUR [Angel With a Shotgun] SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA _________ Hidup Gianna di-reset. Setelah meninggalkan pekerjaan sebagai pembunuh bayaran dan menikah dengan sang kekasih, kehidupan Gianna berjalan norma...