Fallen - 19

6.7K 1.4K 301
                                    

Haaaaaaai, apa kabar? 👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haaaaaaai, apa kabar? 👋

Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir batin yaa 🥰🙏

Setelah sekian purnama, akhirnya Fallen bisa aku terusin yeaaay!
Makasih buat kalian yang udah nunggu cerita ini. Mohon maaf juga karena harus hiatus berbulan-bulan 😣

Aku bakal usahain rajin update yaa! Dan buat kalian yang udah lupa storyline nya bisa baca ulang lagi hehehe! 😆

Semoga ceritanya masih nyambung ya 😚

Happy Reading

Mungkin keberuntungan masih belum berpihak pada Gianna kali ini. Selepas membunuh semua orang, Gianna tetap tidak menemukan John. Perlindungan yang didapat oleh lelaki itu pasti sangat tangguh.

Di dalam mobil, Carl mencoba hubungi rekan kerjanya untuk meminta bantuan melacak lokasi John. Sementara Gianna terus menghela nafas dengan kepala tertunduk. Merasa semakin down. Perjuangannya untuk mendapatkan John sejauh ini seakan sia-sia.

Gianna hanya ingin menemukan El. Dalam keadaan hidup — dan baik-baik saja. Jika John memang tidak menyakitinya, maka Gianna akan mengampuni pria itu. Begitupun sebaliknya.

"Charlie sudah menemukannya."

Tubuh Gianna menegak. Kembali mengumpulkan semangat untuk segera menghabisi John. "Let's go."

Beberapa lama berkendara, Carl membawa Gianna ke sebuah bangunan yang terlihat seperti gedung perkantoran. Charlie — rekan Carl, memberitahu bahwa John disembunyikan di dalam sana. Di sebuah ruangan khusus yang dibangun bagi perlindungan sang pemimpin.

Kali ini Gianna tidak akan bertindak jauh. Sesampainya di tempat tujuan, wanita itu langsung mencari celah untuk masuk ke dalam gedung tanpa diketahui siapapun.

Gianna tidak ingin membuang waktu dan tenaga lebih banyak lagi. Waktu terus berjalan dan Gianna tidak tahu bagaiman keadaan suaminya selama perjalanan waktu ini.

Dengan mengendap-endap melalui lubang udara, Gianna sampai di sebuah ruangan luas yang masih kosong. Gianna yakin, John tengah digiring kesini.

Tak lama berselang, pintu ruangan terbuka. John masuk tanpa para pengawalnya. Begitu berbalik setelah menutup pintu, John terkejut melihat Gianna dengan santainya duduk menantinya.

"Hello, John," sapanya manis.

Meski kaget, John berusaha untuk tetap tenang. "Well. Aku tidak menyangka Four masih hidup. Memang aku berharap bisa bertemu denganmu dan menawari pekerjaan tapi aku tidak tahu jika kau akan menemuiku secara langsung seperti ini."

"Aku tidak punya waktu mendengar omong kosongmu, John."

Seolah ucapannya tak ada yang salah, John mengangkat bahu. "So, what do you want, Four? Kau bahkan membunuh semua anak buahku hanya untuk menemuiku."

Four : FALLEN (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang