Fallen - 18

12.6K 2.1K 1.2K
                                    

Cie update malem-malem 🥰
Jangan lupa votenya pren 🎉

_______

Happy Reading

Entah apa yang merasuki Max saat ini. Dirinya kini tengah menunggu Fila di depan ruangan dokter kandungan. Lelaki itu mondar-mandir tidak jelas dan sesekali membuat tiang infusnya hampir rubuh. Max gelisah.

Ketika Fila mengatakan bahwa dia hamil, Max sangat terkejut sampai tidak bisa berkata apapun. Dan setelah sekian menit mematung, Max akhirnya bersuara.

"A-anak Iyan?"

Tanpa ragu Fila mengangguk. Karena memang hanya dengan Iyan lah, Fila melakukannya. Matanya menatap dengan riak sendu pada testpack di tangannya.

"Sebenernya gue kesini mau periksa ke dokter, tapi gue takut," kepala Fila yang semula menunduk, terangkat dan menatap Max. "Kalau gue beneran hamil gimana?"

"Tapi bukannya emang hamil? Di testpack kan garis merahnya dua."

Fakta tersebut membuat bahu Fila kembali melorot. "Terus gue harus gimana?" lirihnya parau.

"Periksa ke dokter. Biar lo yakin."

"Tapi gue takut, gue malu. Nanti kalau dokternya nanya macam-macam, gimana? Gue hamil tapi belum nikah," bibir Fila merengut.

"Ck. Banyak kali jaman sekarang cewek hamil diluar nikah, dokter juga pasti paham lah," decak Max.

"Lo enak ngomong gitu. Gue gak mau disamain kaya cewek-cewek diluar sana yang mau aja dihamilin. Gue diperkosa, Max."

"Yaudah lo bilang gitu aja kalau dokter nanya kenapa lo bisa hamil. Simple, kan?"

"Terus kalau gue bilang diperkosa dan mereka nyuruh gue lapor polisi, gue harus bilang apa? Bilang kalau pelakunya mati udah dibunuh?" ujar Fila mulai kesal.

"Ribet banget, anjir."

Max mengacak rambutnya. Kenapa ia jadi ikut memusingkan permasalahan Fila?

Fila mendengkus, kemudian terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela nafas. "Gue harus tetap mastiin. Gue gak mau kalau nanti tiba-tiba perut gue membesar dan gue gak ada persiapan."

"Kalau gitu cepetan sana periksa."

Fila menimang lagi keputusannya. Terus terang, rasa takut lebih besar daripada rasa penasarannya. Melihat Fila yang belum juga bangkit, Max mendesah pelan.

"Mau gue temenin?"

Sponta Fila langsung menoleh dengan alis terangkat. "Serius?"

Max mengedik. "Kalo lo takut, gue bisa nemenin."

Dan sekarang disini lah Max berakhir. Sudah 10 menit berlalu namun Fila belum kunjung keluar. Tadi Max sudah menyuruh Fila untuk memanggilnya jika dokter bertanya macam-macam, agar Max bisa membantunya menjawab.

Setengah jam menunggu, Max langsung menegakan tubuh kala pintu ruangan terbuka. Max berdiri dan menghampiri Fila yang nampak murung.

"Gimana?" tanya Max tak sabar.

Bukannya menjawab, Fila malah menangis. Tanpa berkata apapun, lagi-lagi Max memeluk gadis jutek yang nampak rapuh tersebut. Lelaki itu tahu bahwa yang ditakutkan Fila benar-benar terjadi.

"2 minggu," cicit Fila.

Karena tak mendengar dengan jelas, Max menundukan kepala untuk melihat wajah Fila yang masih terbenam di dadanya. "Hah?"

Four : FALLEN (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang