Jangan lupa vote nya 🔪
______
Happy Reading
Max memasuki kelas dengan ransel yang terselampir di sebelah bahunya. Baju atasan yang semua kancingnya terlepas, memperlihatkan kaos berwarna merah di balik seragam putih Max.
Melenggang menuju mejanya, Max mendudukan diri setelah menoyor kepala Tama yang tengah duduk diam.
Selang berapa menit, Arif dan Iyan menyusul masuk. Mereka berdua pun melakukan hal yang seperti Max lakukan pada Tama. Bahkan Iyan juga sempat menjambak rambut Tama sebelum mendorong kepalanya.
Sementara sang korban tetap diam seraya mengusap kepala yang perih akibat tarikan di akar rambutnya.
"Sakti mana?" tanya Max pada Eka yang baru saja datang.
Eka menggeleng lesu. "Gak tahu. Susah dihubungi."
"Dia kayaknya marah banget," cicit Arif melirik Iyan tak enak hati.
"Bukan kayaknya lagi. Tapi emang marah banget," timpal Max santai.
Sebagai pelaku yang membuat Sakti murka dan menjauh, Iyan termenung di tempat duduknya. Sedikit merasa bersalah. Bukan karena sudah merusak Fila, itu bukan hal yang perlu di sesali. Tetapi Iyan menyesal sebab tidak mengetahui fakta bahwa Sakti menyukai Fila.
Memang, Sakti termasuk lelaki yang suka mempermainkan perempuan. Namun sekalinya benar-benar jatuh cinta, Sakti akan menggunakan seluruh perasaannya.
Tidak ada yang tahu jika Sakti memakai perasaannya untuk menyukai Fila. Bagaimana bisa tahu jika Sakti memang tidak pernah dekat dengan Fila?
Di kelas Fila selalu sewot pada Sakti, sedangkan Sakti akan menggoda Fila dengan kata-kata frontal yang biasa dipakai untuk mencari mangsa. Sehingga orang-orang menyangka, kalau Sakti memang hanya iseng dengan Fila.
"Lo udah minta maaf sama Sakti?" tanya Eka pada Iyan yang masih sibuk dengan pikirannya.
"Minta maaf buat apa? Buat gue yang udah rusak Fila atau buat gue yang gak tahu kalau Sakti suka sama Fila?" sahut Iyan sengak.
Iyan menatap punggung Fila. Gadis itu tengah sibuk bermain ponsel. Sejak kejadian Iyan merenggut hal yang seharusnya dijaga, Fila tetap berangkat sekolah. Hanya saja selalu menghindari pertemuan dengan Iyan.
Sama seperti Sakti, Iyan pun tidak dekat dengan Fila. Selama ini Iyan tidak merasa perlu untuk mengenal dekat ataupun akrab dengan teman ranjangnya. Toh, hanya semalam.
"Chat gue gak dibalas juga sama Sakti," celetuk Arif dengan desahan putus asa.
"Hm. Gue juga," ujar Max.
"Dia gak masuk sekolah, dong?"
"Biarin. Mungkin dia butuh waktu sendiri," tandas Iyan sembari menggigit-gigit kuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four : FALLEN (Selesai)
Mystery / Thriller#Four Series Book 2 Baca terlebih dahulu FOUR [Angel With a Shotgun] SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA _________ Hidup Gianna di-reset. Setelah meninggalkan pekerjaan sebagai pembunuh bayaran dan menikah dengan sang kekasih, kehidupan Gianna berjalan norma...