Guys, ini viewers sama votenya jomplang banget 😭
Aku tahu sih kalian banyak yang baca offline biar hemat kuota, aku mencoba memahami, tapi aku juga gak paham kalau kalian vote di mode offline itu masuk apa nggak.
Vote itu berarti banget buat para penulis juga, kami jadi merasa lebih dihargai.
Baca disini udah gratis loh, masa buat kuota aja sayang? HeheSemoga kalian juga bisa paham yaa 🥰
Thankyou.
Happy reading
"Kau tidak kaget?" Frans memiringkan kepala. "Apa aku salah orang?"
"Kau tidak salah orang. Arthur is my brother," geram Gianna.
Frans memiringkan bibir tanda mengejek. "Aku dengar kau membunuh semua teman-temanku dulu."
"Karena mereka pantas mendapatkannya. Your friends and — you, bullied my brother and made him dead."
"Aku mengingat semua orang yang pernah aku bully dan aku bunuh. Bahkan aku ingat bagaimana aku membuat mereka mati," ungkap Frans tertawa bangga.
Diam-diam tangan Gianna terkepal walau rasa penasaran masih ada. Berbagai perasaan berkecambuk, begitupun dengan banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya.
Siapa Frans sebenarnya?
Apa hubungannya dengan Arthur?
Dan bagaimana bisa Gianna melewatkan seseorang dalam misi balas dendamnya dulu?Gianna ingin tahu lebih banyak tentang Frans. Tapi untuk sekarang apa yang harus Gianna lakukan?
"Bagaimana kalau kita minum bersama?" bisik Frans di telinga Gianna.
Sontak Gianna mundur dengan tatapan tajam, tangannya bergerak cepat memukul wajah Frans. "You're fuckin' asshole."
Mendapat pukulan tak terduga dari seorang wanita, Frans terkekeh meski sudut bibirnya sobek. Frans mengusap darah yang keluar dan menjilat lukanya. "Apa wanita sekarang menolak dengan cara memukul? Tinjumu boleh juga."
"Did you really killed my brother?" tanya Gianna sengit.
"Hm, maybe," gurauan Frans membuat Gianna semakin marah. "Arthur is my friends. Yaah — dia teman yang penurut, bahkan saat aku menyuruhnya telanjang dan berdiri di tepi jalan."
"Yeah — aku ingat waktu itu," air muka Frans dibuat serius untuk mengolok Gianna. "Arthur langsung patuh saat aku bilang akan membawa pacarnya jika dia tak menuruti perintahku. Hahaha."
Cara bicara Frans membuat Gianna ragu. Entah apa tujuan Frans mengatakan semua, Gianna akan mencari tahu. Bisa saja Frans hanya membual.
"What do you want?" todong Gianna memancing. "And what's the point? Kenapa kau menceritakan sesuatu yang harusnya menjadi rahasia?"
Frans mengangkat bahu dan kedua tangannya. "Apakah ini rahasia? Ah — benar. Harusnya aku tidak menceritakannya padamu. Kau pasti masih terpukul dengan kepergian adikmu. Im sorry, sudah mengingatkanmu dengan kenangan buruk."
Setelahnya Frans menepuk bahu Gianna dan berjalan mundur. "I'll see you later."
Begitu Frans pergi, Gianna masih berdiri di tempatnya, memandang punggung Frans yang menjauh. Berbagai macam perasaan membludak di dada Gianna, tumpah ruah. Dan Gianna tahu apa yang harus dilakukannya agar kesakitan ini mereda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four : FALLEN (Selesai)
Mystery / Thriller#Four Series Book 2 Baca terlebih dahulu FOUR [Angel With a Shotgun] SUDAH TAMAT DI KARYAKARSA _________ Hidup Gianna di-reset. Setelah meninggalkan pekerjaan sebagai pembunuh bayaran dan menikah dengan sang kekasih, kehidupan Gianna berjalan norma...