𝟨

321 62 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























"Jin! Hwang Hyunjin! Dicariin aparat negara noh." teriak sohibnya dari luar kelas.

"Hah?"

"Malah hah heh hah heh kayak tukang keong, buruan samperin oon." balas Minho sinis.



Bergegas melihat siapa yang mencarinya, Hyunjin melepaskan earphone yang sedari tadi terpasang di kedua sisi kanan dan kiri telinganya.


























"Ah elu. Ngapain kesini?" tanya Hyunjin.

"Nanti Jeje pulang agak telat." jawab Jeongin.

"Mau ngapain?" tanyanya lagi.

"Ada diskusi science club sebentar." Dibalas dengan "oh oke" oleh Hyunjin dengan nada bodo amatan khas miliknya.


Semua bubar dan kembali menuju kelas masing-masing.






























Hyunjin tak mau tahu banyak hal di sekitarnya. Tak ada yang memberi untung dan kontribusi kecil dalam secuil hidupnya. Terkenal dengan sikap konyol dan dingin secara bersamaan. Meski begitu, karismatik dari sosok pria dengan marga "Hwang" ini terpampang jelas. Auranya dapat membuat orang-orang kalangkabut. Kadang orang awam pun bingung. Antara berkharisma atau cuek, selera humor tinggi atau konyol. Tak ada yang tahu.

Semenjak waktu itu datang, sebagai anak tunggal dan seorang laki-laki ia harus memimpin rumah tangga keluarganya, menggantikan posisi ayah. Pola pikir dan tingkah laku kerap berubah 180°. Tak ada lagi Hyunjin yang manja. Bahkan 3 tahun terakhir ini bunda jarang sekali melihat anaknya merengek mengeluh tidak bisa mengerjakan soal matematika. Mungkin inilah alasan bunda senang akan kehadiran Jeongin. Tak ada alasan untuknya menjadi lebih dewasa. Itu hal yang normal. Terlebih sekarang sudah di penghujung studi nya. Sebentar lagi harus menjalani kehidupan mahasiswa. Hyunjin sudah besar.





























































C : "Join band ga lo pulang sekolah?"
M : "Yoi lah ngapain juga langsung cabut ke rumah."
H : "Gua ga ikut dulu, ada rapat PBB."
M : "Cabut lah."
H : "Duh gimana ya... Gua dicariin mulu kayak seleb lg di endorse."
M : "Yah cupu lo."
C : "Halah sok sibuk. Komandan gmn nih?"
B : "Gua ada rapat sama Hyunjin. Lo berdua latihan aja buat pensi bulan depan. Ntar info lebihnya kabarin aja."
C : "Ini manusia kok pada sibuk heran"

Mereka terpisah oleh dua haluan. Minho dengan Changbin, Chan dengan Hyunjin.






















𝟫𝟣𝟣 • 𝙃𝙮𝙪𝙣𝙟𝙚𝙤𝙣𝙜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang