𝟤𝟣

208 33 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.























"Halo...halo? Tes.."

Sepertinya disana susah sinyal, pikir Jeongin.























Hertogenbosch. Sebuah gemeente Belanda yang terletak di provinsi Noord Brabant. Pada tahun 2019 daerah ini memiliki penduduk sebesar 154.205 jiwa. Den Bosch juga merupakan ibu kota provinsi Noord Brabant.

Disinilah Hyunjin, bersama dengan tim olimpiade astronomi lainnya. Kisaran tiga minggu berlalu, menghirup atmosfer segar di sela-sela kesibukan pendalaman materinya. Tentunya, tanpa Jeongin.

Hanya lewat jaringan telepon, chat dan sebagainya. Beribu-ribu bahkan berjuta-juta karakter message itu berubah menjadi binari 0-1-0-1! Melesat menuju tower base transmiter station untuk sepersekian detik. Berputar dalam sistem pembagian wilayah, bercampur dengan jutaan chat, gambar pintasan, suara dan data lainnya yang dahsyatnya tak tertukar satupun. Melesat mencari satu nomor telepon yang dituju hanya sebatas memberi kabar.













"Kenapa lo?" tanya seseorang yang dari tadi duduk di sofa sembari menikmati acara pagi ini melihat Hyunjin menarik napas panjang.

"Temen lo."

"Siapa?" tanyanya acuh tak acuh.

"Gpp."




"Balik kapan bro?" tanyanya lagi mengganti topik.

"Gua disini sebulan, antara Minggu besok apa Minggu ini berangkat ke Busan." balas Hyunjin.

Hanya di "ooh" kan oleh rekannya ini.

"Kenapa? Tumben nanya."

"Gpp."

"Halah kesepian kan lo. Ngaku." gantian Hyunjin yang meledeknya.

"Kaga."






































































Besok. Ia pulang. Tanah kelahiran.
Kembali pulang memeluk kerinduan.
Seperti ritual pagi siang malam, namun kali ini sengaja ia lewatkan. Alih-alih memberikan kejutan pada yang di rumah.































"Ada yang ketinggalan?"

"Aman." jawab Hyunjin.

"Lo yakin bakal gini terus?" tanya Hyunjin menghadap sosok apatis di depannya sekarang.

"Iya. Gua mau buka lembaran baru."

"Halah sok puitis." ledek Hyunjin kepada rekannya ini.

Suasana cukup hening di bandara. Terdapat dua orang dengan salah satunya memegang koper yang cukup untuk pakaiannya dan hal-hal lain yang diperlukan.





















𝟫𝟣𝟣 • 𝙃𝙮𝙪𝙣𝙟𝙚𝙤𝙣𝙜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang