H-1.
Terpantau lapangan outdoor maupun indoor penuh dengan orang lalu lalang. Sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dominan dari mereka adalah panitia pengurus yang sedang menyiapkan sebaik mungkin performa untuk kali ini. Mereka harus membuat orang secara tidak sadar mengatakan "wow". Tak kalah saing dengan team ekstrakurikuler, terutama basket. "VIP BASKETBALL TEAM" dibentuk sejak 21 tahun lalu hingga generasi sekarang. Team basket yang akan beradu dengan team lawan adalah team inti dibawah pimpinan Lee Jeno dengan 4 anggota lainnya; Hwang Hyunjin, Choi Yeonjun, Wen Junhui dan Cha Eunwoo.
Jun : "Pass kesini woi!"
Hyunjin : "Sabar! Mata gua kelilipan!"
Jun : "Yaelah keburu direbut!"
Hyunjin : "Nih nih dah tuh ambil sendiri bolanya gua gelindingin."
Yeonjun : "Bang haje bloon."
Jeno : "Dahlah break dulu aja. Udah straight 2 jam kita main bola terus."
Hyunjin : "Ya ok thanks mata gua perih."Eunwoo : "Woi Hyunjin! Si pinter malah main basket! Sini lo! Dicariin pak ketua dari tadi!
Hyunjin : "Yang ada lo dicariin Jeno dari tadi!"
Eunwoo : "No Jeno! Gua pinjem Hyunjin bentar nanti gua balikin sekalian gua join latihan abis rapat"
Jeno : "Ga usah lo keep aja, anaknya nyusahin."
Hyunjin : "Laknat."Entah mengapa sejak 2 jam lalu firasat Hyunjin makin tidak enak. Ada yang mengganjal tapi tidak tahu penyebabnya. Apakah soal orang rumah? Bunda belum bisa pulang entah sampai kapan. Lantas orang yang ada di rumah saat ini hanyalah Jeongin. Apakah ia mengkhawatirkan Jeongin? Hyunjin sungguh bertanya-tanya. Tentang pikiran yang menggangu. Benar-benar tidak nyaman.
•
"Tadi siapa? Kok akrab?" tanya Hyunjin mengintrogasi.
"Oh, tadi Berry e-eh.. maksudnya Kak Jaehyun." jawab Jeongin sedikit tersentak.
"Temen?"
"Iya, sahabat masa kecil waktu Jeje masih di Busan." Dibalas dengan "oooh" dari Hyunjin.
"Sh!t. They already have each other pet name." —batin Hyunjin.
Pasalnya, 8 menit lalu netranya menangkap dua bayangan saling bercengkrama dan memancarkan aura romantik. Hyunjin agak sedikit terbakar entah rasa itu muncul tak diundang. Mungkin sejak Jeongin memasuki kehidupannya, tumbuh rasa ingin melindungi dan mengenal lebih dalam. Ia harus menepis pikiran-pikiran negatif sebelum harus bertanding sportif.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟫𝟣𝟣 • 𝙃𝙮𝙪𝙣𝙟𝙚𝙤𝙣𝙜
Romance"Are you http? Cause without you, i'm :/" -Jeongin "Ya halo 911, tolong saya. Tolong saya menormalkan detak jantung saya." -Hyunjin