Keduanya memancarkan senyum terbaik seakan-akan hari ini adalah hari paling indah. Seperti orang gila, mereka mabuk. Mabuk asmara. Setelah kejadian manis bak gula semalam yang berhasil mengubah semuanya. Benar perkiraan Jeongin. Tak ada lagi hari monokrom. Tak ada lagi wajah apatis dari sang pemilik. Tak ada lagi hal yang harus ditakutkan. Kini mereka satu, saling melengkapi. Mungkin?
Hyunjin melambaikan tangan sambil berdiri tegak di depan pintu kelas 11 MIPA 1. Tidak lupa diikuti dengan desisan gosip-gosip yang akan mencuat menjadi trending setelahnya, lihat saja nanti. Sungguh, Hyunjin tidak peduli. Yang ia lakukan sekarang hanyalah menatap "euphoria-nya". Candu. Hyunjin suka. Dibalas dengan senyum manis dari "bocil-nya" itu. Tak kalah ledekan-ledekan dari teman-teman sekelasnya. Hahaha cinta monyet memang manis diawal.
Bukankah Hyunjin memang sedang gila? Maksudnya, bukankah ia hanya menjadikan Jeongin emm....boneka pelampiasan? Dirinya sedang tertekan belakangan ini, entah urusan sekolah, pertemanan maupun tanggungjawab. Alasan "nyaman" hanyalah formalitas. Tidak tahu. Tidak ada yang benar-benar tahu isi hatinya.
S : "Je????"
F : "Kak Hyun- ??"
S : "Je???"
F : "Kak-???"
JS : "Gua mah kagetnya udah dari semalem."
S : "Maksud lo semalem?"
F : "Je? Lo waras?"Yang ditanya belum membuka mulut.
JS : "Sans, gua suruh trial aja dulu nanti kalo nyaman yaa lanjut."
F : "Trial trial palalo botak sung. Hyunjin ini hyunjin!"
JS : "Kenapa kalo Hyunjin?"
S : "Kelas kakap men!"
JS : "Yang kelas kakap tuh pacar Lo, Hyunjin masih bawahannya."
S : "Mulut lo gua kuncir ya!"
F : "Je! Lo kok malah diem aja sih?"
J : "Ya... Jeje gatau mau ngomong apa hehe."
F : "Hehe anjir hehe. Tawa lo piyik, pantat lo masih biru mau pacaran sama playboy kelas kakap?"
J : "Tapi kata Kak Jisung boleh.."
F : "Jisung lo dengerin? Dia mah playboy cabang mana aja diembat-"
JS : "Mulut lo lix!"
F : "Hehe yamaap."•
14:30, bel pulang sekolah.
Keributan di kelas 12 sudah biasa terjadi. Terlebih XII MIPA 2, sarang para jagoan sekolah berkumpul dan menjadikannya sebagai basecamp hanya karena alasan bahwa kelas mereka adalah kelas tersejuk dari yang lain. Apalagi sekarang. Tak kalah ributnya dengan pasar malam. Ledekan kerap dilemparkan kepada sosok bernama Hwang Hyunjin.
H : "Minggir-minggir! Gua mau turun."
J : "Jangan kabur lo! Peje dulu!"
B : "Ni anak kaga ada ancang-ancang tau-tau udah taken."
M : "Halah paling sebulan juga ga nyampe."
E : "Lah mau kabur beneran ni bocah?"
H : "Gua mau pendalaman materi!"
E : "Alesan, paling juga ngapel Jeongin."
H : "Nah itu juga bener."
C : "Yang bucin semoga entar nginjek nasi."
H : "Orang iri dengki disulitkan rejekinya."•
Seperti biasa, masih sunyi. Tidak lagi saat dua akara memasuki ruangan nuansa medis itu. Yang satu pasrah akan keadaan, yang satu lagi hormon oksitosinnya (hormon yang meningkatkan ikatan atau hubungan, biasa disebut dengan "hormon cinta") sedang tinggi. Duduk berdua dengan perasaan antara senang dan malu. Serasa dunia milik berdua.
Tidak.
Dunia tidak menjadi milik mereka berdua saat ini.
"Kok banyak yang dateng Je?" bisik Hyunjin ke telinga kiri Jeongin.
"PM nya digabung kak sama ekskul Science club." jelas Jeongin juga ikut berbisik.
"Kok kamu nggak bilang?" protes Hyunjin.
"Sengaja." jawabnya usil
Okay. Pendalaman materi kompetisi cerdas cermat dan ekskul Science club dimulai.
"Hukum peredaran planet ada 3. Disini saya jelaskan terlebih dahulu. Yang pertama, Hukum 1 Keppler. Bunyinya, "Setiap planet beredar mengelilingi lintasan berbentuk elips dan Matahari berada pada salah satu titik fokusnya-
Selanjutnya, bisa kalian lihat di halaman 66 jilid satu. Tandai yang penting-penting saja."
Sret
"Kok tangan Jeje dicoret kak?"
"Kan kata Sir Evan tandai yang penting-penting saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟫𝟣𝟣 • 𝙃𝙮𝙪𝙣𝙟𝙚𝙤𝙣𝙜
Romance"Are you http? Cause without you, i'm :/" -Jeongin "Ya halo 911, tolong saya. Tolong saya menormalkan detak jantung saya." -Hyunjin