||9

1.3K 145 0
                                    

"kita benar benar selesai tanpa memulai".
-Ravadv.GM_.

Happy reading guys.

Ayla meringis pelan merasa sakit ditangannya, mungkin karena kecapean mencatat materi, ditambah luka luka sayatan nya belum mengering atau malah melebar.

"Ay gapapa kan"tanya Lauren khawatir karena sedari tadi memerhatikan Ayla yang seperti kesakitan.

Ayla sama sekali tidak menggubris ucapan Lauren,ia menunduk kepala nya. Lauren menggerakkan tubuh Ayla,tidak ada pergerakan sama sekali.

Jam istirahat sudah berbunyi sejak tadi. Lauren kepanikan sendiri, ditambah zella yang terlelap.

"Tidur mungkin ya"gumam Lauren.

"Ai kius miiiiii"teriak Ravin sembarangan. Ravin dan kawan kawan baru saja memasuki kelas Ayla .

"DOR"kejut alex kepada Ayla. Sontak gadis itu berdiri.

"AYLA!!!!"teriak mereka melihat darah yang membasahi daerah muka Ayla, bahkan lantai putihnya penuh dengan bercak-bercak darah.

Sebelum tak sadar kan diri ayla melihat kawan kawan yang khawatir kepada nya,ia memberi senyum kecil.

"Bruk"

Badan Ayla terjatuh untung saja Jovian sigap menangkap nya,dengan tergesa gesa ia menggendong tubuh dingin gadis itu menuju rumah sakit, karena ia tidak percaya dengan UKS yang ada.

"Dokter dokter, tolong pacar saya"ucapnya ngos-ngosan.

"SUSTER, DOKTER!"teriak Jovian frustasi.

Penampilan Jovian mengenaskan baju nya yang awalnya putih bersih kini sudah sebagai bewarna merah.

"Cepatan dok"ucap Jovian membantu dokter mendorong brankar yang sudah di tiduri Ayla.

"Maaf kamu tunggu diluar,biar saya yang obati pacar kamu"ucap dokter itu langsung memasuki ruangan.

Jovian mengabari bunda,ayah, nya dan Elang abang dari pacarnya itu.

"Kondisi nya gimana nak"ucap bunda Jovian menangis.

"Bunda..."langsung saja Jovian menubruk tubuh sang bunda nya.

"Ayla bunda aylaa"isak Jovian.

"Kenapa bisaa"ujar Elang yang baru datang dengan tergesa-gesa.

Elang menceritakan dari awalnya,elang menunduk kepala nya dan meremas kuat handphone nya yang menampilkan kontak telpon bernama Mamah.

"Gue mau hubungin mamah sama papah, tapi gue gak yakin mereka peduli"lirihnya menjambak rambut nya.

"Nak"panggil bunda Rara kepada Elang.

"Sudah dikabari orang tua kamu"tanyanya pelan.

"Buat apa. Mereka peduli, enggak"spontan Elang menjawab.

"Dokter Ayla gimana"tanya Jovian melihat dokter yang baru keluar dari ruangan.

"Puji syukur kondisi nya baik baik aja. Tubuh nya tidak bekerja karena ia tidak makan seharian,dan seperti ia begadang."ujar dokter itu.

"Mungkin hari besok sudah boleh pulang"

~~•••~~

"Ayla lo bikin panik tau"ucap Lauren memeluk tubuh Ayla.

"Sorry deh,habisnya gue pusing banget"

"Lain kali jangan begitu Waterboom menn"ujar Lauren lagi.

Seketika ruang rawat inap Ayla menjadi ramai, mendengar suara perkelahian alex dengan Lauren, ravin yang berusaha menggoda zella, dan Jovian yang kangen kangenan bersama sang pacar.jangan tanya dimana Evan,dia sedang bermain game.

TBC💗
Vote komen ya.

Partnya pendek banget ya. Tangan gue sakit banget jadi ya sedikit sedikit dulu.

Story About Me[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang