||23

1.3K 149 20
                                    

Kedua gadis itu kini telah sampai di mall terdekat bahkan masih menggunakan baju seragam, alasan nya karena malas berganti baju.

"Kita kemana dulu"Tanya Lauren.

"Liat liat aja"jawab Ayla fokus pada salah satu baju putih yang bermotif kupu kupu.

"Gue mau yang ini aja, menurut lo bagus gak"Tanya Ayla meminta pendapat.

"Bagus ambil aj--"

"Ini bajunya bagus aku mau yang ini"ucap seseorang Gadis yang baru datang langsung merebut baju itu dari Ayla.

"Ambil aja"jawab lelaki yang bersamanya.

"Tamara Jovian"kaget Ayla dan Lauren bersamaan.

"Ayla"

"Kamu ngapain disini"Tanya Ayla berusaha tetap tenang.

"Emm..."

"Jovian mau nemenin aku beli baju, emang nya kenapa"sewot Tamara.

"Oh"balas Ayla.

"Pokoknya aku gak mau tau, baju nya tetap aku yang beli" kekeh Tamara.

"Gue yang duluan"ujar Ayla tidak mau ngalah.

"Tapi kan aku mau"lirih Tamara menunduk kepalanya.

"Serah lo mau atau gak pokonya ini tetap untuk gue, lagian gue duluan juga yang liat"ketus Ayla.

"Tau lo huhh"sorak Lauren.

"Jovian...."cicit Tamara meminta bantuan.

"Kamu jangan kaya anak kecil Ayla. Kasi aja buat Tamara susah banget"ucap Jovian membela Gadis itu.

"Yaudah aku tetap gak mau"

"Kamu apa apaan sih, masih banyak baju yang lain" Tegas Jovian.

"Bela aja terus" jawab Ayla dengan mata memerah.

"Pacar aku itu kamu bukan dia, tapi selama ini kamu sama dia terus seolah dia tuh pacar kamu."ujar Ayla tersulut emosi. "Oh iya aku lupa, kan disini aku yang gak dianggap" ujar Ayla terkekeh kecil.

"Baju nya untuk lo"ucap Ayla memberikan baju itu ke tangan Tamara.

"Aku cape ngalah terus terusan, aku juga punya batas kesabaran" pungkas Ayla menarik tangan Lauren untuk pergi dari sini.

Sebelum melangkah berjalan Ayla menoleh kearah Jovian "kalau bosan sama aku bilang aja, putusin aku, jangan mendua dibalik kata teman, Tanpa kamu sadari kita dua dulu juga berawal dari teman. Stop nyakitin hati orang, aku juga manusia punya perasaan."ucap Ayla berlalu pergi.

"Maaf..."lirih Tamara.

"Udah gapapa Ayla kalau marah emang gitu jangan terlalu dipikirkan"ucap Jovian mengelus rambut Tamara.

Ayla mengatup mulutnya ia sama sekali tidak mengeluarkan suara, ia memandang jalanan yang basah karena hujan, bahkan Alam saja mendukung kondisi hati ia sekarang.

"Gue mau kerumah lo, gue udah gak tahan mendam semua nya" ujar Ayla.

"Ini yang gue tunggu tunggu"batin Lauren.

"Okey Lo boleh ngeluarin keluh kesah lo sama gue.

"Iya"

Kedua nya pun telah sampai di rumah minimalis milik Lauren, saat memasuki rumah kedua gadis itu disambut baik dengan mamanya Lauren.

"Ini Ayla kan"Tanya mamanya Lauren.

"Iya Tante"jawab Ayla.

"Duh makin cantik aja, kamu diet ya makin kurus aja"

"Hehe iyaa tan, keseringan begadang mungkin"ucap Ayla terkekeh kecil.

"Yuk naik"ajak Lauren tanpa menatap ke arah Mamanya. Sedangkan mama nya hanya menghela nafas berat.

Hubungan Antara Lauren dan mamanya emang tidak baik karena itu bukan ibu kandungnya, ibu kandung Lauren entah kemana meninggalkan Lauren saat masih bayi, itu lah salah satu alasan Lauren menjadi gadis nakal sekarang ini.

Ayla membaringkan tubuhnya di kasur empuk milik Lauren sedangkan Lauren duduk disofa dengan Sebatang rokok.

"video call Zella dong Ay"ujar Lauren.

Ayla pun menuruti saja ia mengotak-atik hp nya tidak lama kemudian.

"Halo ada apa"tanya Zella yang terlihat sedang duduk disofa.

"Tuh sahabat lo kangen ama lo"ujar Ayla mengarahkan hpnya ke Lauren.

"Dih ogah" gengsi Lauren, padahal dalam hati nya sangat kangen.

"Ella lagi apa, itu vc sama siapa" tanya seseorang paruh baya yang membelakangi kamera hp.

"Kawan pa"jawab Zella.

"Udah dulu ya Zel"ucap Ayla langsung mematikan hpnya.

"Sumpah itu bukan suara papahkan, postur tubuhnya mirip dengan papa"batin Ayla.

"Papah"gumamnya



Hayo sebenarnya ada apasii????

Jangan lupa untuk vote dan komen.

Sebentar lagi End dong mungkin chapter 30 udh End.

Follow ⬇️
Instagram: Icha_qqw5
Tiktok:Badut Kiyowo.

NEXT ➡️

Story About Me[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang