Saat memasuki Rumah nya mata Ayla memanas dengan cepat ia berlari menubruk tubuh Sang Mamanya.
"Mamah..."lirih Ayla dengan suara serak.
"Iya sayang ini mamah"ujar Mamanya mengelus rambut anaknya.
Ira nama mamahnya Ayla,ia merasa sangat bersalah karena meninggalkan anak nya sendiri, ia memandang getir Tubuh Ayla yang kurus rambut panjang yang tidak teratur, berbeda saat sebelum ia meninggalkan anaknya itu.
"Rambut nya kenapa gak dipotong"ucap Ira masih setia mengelus rambut anaknya yang mendekapnya dengan erat.
"Mamah lupa,Papah kan gak suka Ayla rambut pendek,papah mau nya rambut Ayla panjang seperti Rapunzel"jelas Ayla melonggarkan pelukannya.
"Kamu masih ingat aja"Ira berucap dengan pandangan berbeda.
"Papah gak disini mah"Tanya Ayla menyandarkan tubuhnya di bahu Ira.
"Papah sibuk sayang,mamah kesini cuma dua hari untuk ambil berkas lama papah kamu. Gapapa kan."jelas Ira. Ayla yang mendengar itu pun mengubah posisi duduknya lalu tersenyum dan mengangguk kepala nya.
"Iya mah gapapa kok"jawab Ayla.
"Abang El dimana"Tanya Ira.
"Abang kuliah"jawab Ayla. "Ayla naik dulu mau ganti pakaian"lanjut nya.
"Maafin mamah. Ayla"gumam Ira memandang Punggung Ayla yang mulai menaiki tangga dengan pandangan yang sulit diartikan.
Ayla memberes bereskan kamar nya,lalu ia menulis di buku diary nya.
"Semoga lo bisa bahagia Ayla"ujarnya kepada dirinya sendiri.
"Sayang mamah masuk ya"ujar Ira dibalik pintu.
"Masuk aja mah"jawab Ayla lalu menutup diarynya.
"Kamu lagi ngapain"tanya Ira kepada Ayla.
"Gak ngapa-ngapain kok mah"jawab Ayla. "Mah nanti malam mamah bobo ikut aku ya"ujar Ayla,ia pun tersenyum lalu mengangguk kepala nya.
"Iyaa mamah tidurnya disini"balas Ira. Serindu itu kah Ayla kepada Ira.
"Yey"girang Ayla lalu memeluk mamahnya.
"Hahaha kamu ini masih aja kaya anak kecil"tawa Ira sembari membalas pelukannya.
☠️☠️☠️
Ayla berlari menuju sekolah karena dijalan itu sungguh macet banyak motor mobil berlalu lalang hingga mata nya menangkap sosok Jovian bersama dengan Tamara.
"Gapapa Ayla"gumamnya.
Saat ia sampai disekolah rasanya kaki Ayla seperti jelly dan tubuh nya seperti tidak punya tulang,matanya memanas ia memegang dadanya yang terasa sangat sesak, untuk menarik nafasnya pun ia sudah tidak mampu.
"Ayla lo harus kuat"lirih Lauren.
"Maaf kita ga bisa cegah dia"timpal Ravin.
"Jangan nangis Ayla"ucap Zella.
"Jangan dilihat"lirih Alex dengan Kepala tertunduk.
"TERIMA, TERIMA"pekik seluruh murid yang menyaksikan Jovian yang berlutut di hadapan Tamara dengan Mawar merah ditangan nya.
"Plis Tamara jangan diam aja"desak Jovian.
"Em gimana ya"ucap Tamara.
"TERIMA AJA RA"teriak siswa siswi.
"IYA RA GUE RASA KALIAN BAKAL JADI COUPLE GOALS"pikik rata rata murid.
"Pian"lirih Ayla berlari menuju Jovian dan Tamara yang tidak jauh darinya.
"Ayla"ujar Jovian langsung berdiri.
"Mumpung lo disini gue mau bilang. KITA PUTUS"ucap Jovian dengan menekan kalimat akhirnya.
Shock itu lah yang Ayla rasakan ia tidak menyangka hubungannya berakhir begini, apalagi saat mendengar Jovian menggunakan LO-GUE hati Ayla berasa ditusuk beribu ribu duri tajam.
"Gak aku gak mau!"pekik Ayla.
"Cih jangan jadi gadis murahan yang mengemis cinta"Tegas Jovian.
"Plis Jovian jangan gini"mohon Ayla memegang tangan Jovian.
"Pergi"tutur Jovian dingin. Ayla menggelengkan kepalanya.
"PERGI AYLA KITA UDAH SELESAI"bentak Jovian menarik tangan nya lalu menyentak kasar tangan Ayla hingga tubuh Ayla oleng.
Jovian berjalan maju menuju Tamara lalu ia menangkup wajah gadis dan menempelkan bibirnya ke bibir gadis itu.
Cup
Semua orang yang menyaksikan itu sontak membola mata kaget termasuk Ayla yang sudah menangis tersedu-sedu.
"JOVIAN"teriak Ayla ingin berlari kearah Jovian tadi tangan nya di tahan.
"AYLA"
TBC💗☺️😚
VOTE DAN KOMENWih wihh si Jovian makin menjadi aja.
Hujat Jovian ayo🙌
Follow
Tiktok : Badut Kiyowo
Instagram : icha_qqw5
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Me[End]
Short Storybroken home? siapa yang ingin menjadi broken home? semua orang pasti menginginkan hidup yang nyaman, tentram,damai,sama hal nya dengan Ayla Nadhira putri gadis rapuh yang menginginkan kasih sayang. Cover by:pinterest 19/nov/2021