||19

1.3K 149 6
                                    

Ayla berjalan berdampingan dengan Evan menuju kantin,saat sampai di kantin yang pertama kali dilihat oleh Ayla adalah Jovian yang meniupkan makan untuk Tamara.

"Pelan pelan aja makan nya, masih panas"Jovian berucap belum sadar sedari tadi ia menjadi sorotan orang orang termasuk Ayla dkk.

Ayla menguatkan hatinya agar tidak merasa cemburu atau sakit hati,ia mencoba untuk berfikir positif.

"H-hai Jovian"sapa Ayla menduduki dirinya dikursi depan Jovian, padahal biasanya ia selalu duduk disebelah Jovian tapi karena kursi yang biasa ia gunakan sedang diduduki Tamara.

Jovian gelagapan sendiri,ia menggeser posisi agar lebih jauh dari Tamara. "Kamu dari mana"Tanya Jovian seperti tidak merasa bersalah sama sekali.

"Dari taman belakang sekolah"jawab Ayla semakin intens menatap wajah Tamara.

"Kamu udah makan"Tanya Jovian lagi.

"Basi semua jov pertanyaan lo"sembur Alex jengah.

"Seharusnya lo nanya gini. Kamu gak marah aku dekat Tamara" ujar Ravin mengoreksi ucapan Jovian.

"Ngapain orang gue cuma teman sama Tamara"Balas Jovian santai dan menyeruput Jus milik Tamara.

"Itu punya aku jov"cicit Tamara. Sontak Jovian menoleh kearah Tamara dan tangan nya terangkat merangkul bahu gadis itu.

"Gue minta dikit doang,nanti bisa beli lagi"ujar Jovian terkekeh kecil. Mereka semua yang dimeja makan itu pun melotot kaget. Ayla memegang dadanya yang terasa sesak.

"Aku gak pernah ngeliat kamu kaya gini jov,sakit"batin Ayla.

"Apa apaan si lo"kesal Lauren mendorong kasar mangkok bakso nya.

"Liat punya mata kan"tujuk Lauren ke Ayla." Dia cewek lo dari tadi lo gak ada anggap dia disini, jadi cowo kenapa murahan banget sih"lanjut Lauren.

"Lo kenapa sih,biasa aja kali"sewot Jovian berdiri dari duduknya dan menarik tangan Tamara langsung pergi meninggalkan kantin.

"Udah gapapa"Ayla mengusap bahu Lauren yang naik turun,menenangkan gadis itu.

"Lo juga cewek nya seharusnya bisa tegas sedikit Ayla,cowok kaya gitu kalau gak dikasi pelajaran engga bisa jera"pungkas Lauren menyentak tangan Ayla dibahunya dan berlari meninggalkan kantin.

"Masih belum bisa ngontrol emosi"ucap Zella memandang punggung Lauren yang mulai menjauh.

"Seharusnya lo bisa menjawab pertanyaan Lauren tadi, lo tau dia benci sama cowok yang kaya gitu"jelas Zella.

"Kalau lo sahabat nya Lo pasti ingat masalalu dia dulu"lanjut Zella memandang arah luar.

Lauren berlari menjelajahi semua ruangan sekolah ia mencari Jovian.

"Enak berduaan disini kipas kipasan lagi"ucap Lauren mengejutkan Jovian dan Tamara yang berada di rooftop, dengan posisi Tamara bersandar di bahu Jovian dan Jovian mengipasi Tamara.

Sontak kedua nya mengubah posisi menjadi berjauhan. "Ngapain lo disni"Tanya Jovian berusaha untuk terlihat santai.

"Mau Sampai dimana lo nyakitin Ayla"Lauren bertanya dengan tangan disaku roknya.

"Sampai dia milih meninggalkan lo atau lo ditinggal pergi"ujar Lauren lagi.

Jovian mencerna ucapan Lauren maksudnya apa.

"Sudah cukup dirinya dan orang lain nyakitin Ayla dan lo plis jangan ikut ikutan nyakitin Ayla. Kalau lo gak mau dia pergi" Pinta Lauren langsung pergi meninggalkan Jovian yang mendadak bingung.

"Kamu kenapa Jov"Tanya Tamara membuyarkan lamunannya. Jovian hanya tersenyum tipis.

☠️☠️☠️

Ayla menunggu Jovian di parkiran, karena ia ingin meminta Jovian mengantarkan dia balik kerumah nya.

"Kamu nungguin siapa"ucap Jovian mengejutkan Ayla.

"Jov boleh antar aku pulang"tanya Ayla hati hati.

"Aku mau antar Tamara dulu ya,sorry banget"sesal Jovian.

"A-ahh iya gapapa,aku taxi aja"ujar Ayla langsung pergi karena mata nya memanas.

"Lemah lo Ayla,dasar lemah"remeh Ayla kedirinya sendiri.

"Sakit" ucap Ayla memukul mukul dadanya.

"Kamu berubah"ujar Ayla sebelum menerbitkan senyum nya.

"Lo harus bisa Ayla,bukan ini yang lo mau"ucap Ayla menguatkan dirinya.

"Gue bisa"ujarnya lagi dan tersenyum.

TBC💗
VOTE DAN KOMEN.

Blm bisa update tiap hari karena masih PAS.
Buat yang masih PAS semangat. Dan buat yang udah selesai, semoga nilainya memuaskan.

Story About Me[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang