||27

1.4K 166 18
                                    

Jovian yang teringat kalau Ayla tidak bisa berenang pun akhirnya ikut loncat menolong Ayla yang seperti sudah tidak berdaya lagi.

Saat ingin berenang kearah Ayla yang dipojok sana ia urungkan karena mendengar teriakkan Mamanya Tamara.

"JOVIAN TOLONGIN TAMARA, DIA GAK BISA BERENANG, DIA PUNYA ASMA!!!"Teriak nya histeris. Jovian pun membalikkan tubuhnya dan berenang kearah Tamara yang kesusahan itu.

Byur

Evan loncat kedalam kolam renang itu dan menolong Ayla yang sebentar lagi kehabisan nafas.

"T-tolong" ucap Ayla memunculkan kepala nya lalu terendam lagi. Kini sepenuhnya kesadaran nya hilang ia pingsan, berbeda dengan Tamara yang hanya kedinginan.

Evan menarik tubuh Ayla mendekat dirinya, lalu ia menggendong Ayla daratan, sebelum membawa Ayla pergi Evan membuka tuxedo nya dan melilitkan dipinggang Ayla agar paha Ayla tidak terlihat.

Jovian yang melihat itu pun menggeram marah, ia mengepalkan tangannya.

☠️☠️☠️

Ceklek

Keluar lah dokter dari ruang itu, mereka semua berdiri.

"Gimana keadaan kawan saya dok"ujar Zella.

"Dok Ayla baik baik aja kan".

"Untung saja kalian cepat bawa dia kerumah sakit, banyak air yang tertelan oleh pasien, kondisi nya sekarang sudah membaik, mungkin pasien sedikit syok" jelas dokternya.

"Silahkan urus administrasi nya disana"Tunjuk dokter.

"Biar gue aja"ucap Evan kala melihat Zella yang ingin mengurus nya.

"Makasih ya van"ucap Lauren, ia sangat berterima kasih kepada Evan karena telah menolong Ayla.

Setelah menyelesaikan administrasinya, saat ia ingin balik keruangan sana ia malah bertemu dengan Jovian.

"Ikut gue ke rooftop"ucap Jovian. Evan hanya menuruti saja.

"Alasan lo nolongin Ayla apaan"ucap Jovian.

"Dan lo pikir gue itu lo. Disaat cewek lo kesusahan hampir tidak bernafas lo lebih mentingin cewek lain,yang bahkan udah ngedorong Cewek lo sendiri"balas Evan.

"Lo gak dengar mamanya Tamara bilang kalo Tamara asma"ujar Jovian.

"Dan lo gak ingat kalo Ayla punya trauma di kolam renang"celetuk Evan. Kedua nya sama sama terdiam.

"Udah cukup lo didiemin, lo tau lo udah nyakitin hati Ayla, lo mikir gimana perasaan Ayla ngiliat cowoknya sendiri dekat cewek lain"jelas Evan.

"Teman, jangan ngibul dibalik kata teman deh, lo harus nya tegas sama diri lo sendiri, lo punya otak dipakai, lo emosi liat gue gendong Ayla tadi. Mikir Ayla emosi gak ngeliat kelakuan lo dengan Tamara."lanjut Evan.

"Lo harus bisa milih kedua nya, jangan nyakitin dua wanita sekaligus, mereka sama sama punya perasaan."

"Intinya kalo lo suka Tamara putusin Ayla biar dia gak sakit ngeliat pacarnya sendiri sama cewek lain. Lo masih cinta sama Ayla jauhin Tamara biar dia gak berharap sama lo, dia juga punya perasaan"pungkas Evan meninggalkan Jovian yang terdiam.

"ARGHHHH"teriak Jovian.

Saat Jovian masuk keruang inap Ayla, ia memegang pipinya yang terasa ngilu.

Plak

"Tamparan aja belum cukup buat cowok brengsek kayak lo"sinis Lauren menepuk nepuk tangan nya seolah ada debu yang tak terlihat.

Jovian tidak marah sama sekali, karena ia tau kalo ia salah.

"Gak kecewek asma sana lo" sindir Alex.

"Dikasi spek bidadari, malah milih spek popo berbie"ketus Ravin.

"Sini kita berangkat dulu ke dokter mata, cek mata lo siapa tau ada fotocopy popo disitu"ujar Alex lagi.

"Mati aja lo jov"ketus Ravin.

"Bentar lagi"jawab Jovian.

Mereka terdiam, 'bentar lagi' maksud nya apa?

Jangan lupa vote dan komen

Follow ⬇️
Instagram: icha_qqw5
Tiktok: Badut Kiyowo

NEXT ➡️

Story About Me[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang