||21

1.2K 145 5
                                    

"AYLA"

"Hiks"

"Hiks"

"Hiks"

"Hiks"

Ayla menangis tersedu-sedu bahkan rasanya untuk menarik nafasnya pun ia sudah tidak mampu, siapa pun yang melihat Ayla untuk sekarang ini pasti merasa iba.

"AYLA"pikik seseorang.

Mendengar teriakkan itu Ayla terbangun dari tidurnya,ia menatap seluruh isi kamarnya, dengan tangan bergetar ia menampar pipi sendiri.

"H-hah"lirihnya. Ira langsung memeluk tubuh bergetar gadis itu.

"M--mamah hiks" isak Ayla mengeratkan pelukannya. Ira pun tak kalah erat memeluk Ayla.

"Jovian mah"lirihnya.

"Kamu kenapa"Tanya mamanya membelai rambut Ayla.

"Jovian jahat, d-dia selingkuh Hiks" isakkan gadis itu terdengar menyakitkan.

"Itu mimpi, jangan dipikirkan mimpi bunga tidur"Ucap Ira menenangkan Ayla.

"Bunga tidur. Mimpi bisa dihadiahkan di dunia nyata mamah" ucapnya Dengan suara pelan.

"Ini baru jam 3 tidur lagi"ajak Ira. Ayla pun menuruti saja tanpa mengomentari ia terlalu shock.

"Mengapa terasa sangat nyata Tuhan"batin Ayla berteriak.

Nyatanya Ayla sedari tadi masih terjaga ia tidak tidur ia hanya memejamkan matanya pikiran nya kosong.

Ayla melirik jam dinding ternyata sudah pukul 4 pagi, ia bangkit dari tidurnya dengan pelan agar tidak menggangu Ira, Dengan berjalan pelan Ayla memasuki kamar mandi untuk berendam menenangkan pikiran nya.

Tanpa disadari Ira sebenarnya sudah bangun ia memandang punggung gadis itu yang mulai memasuki kamar mandi.

"Apa yang bakal terjadi saat kamu tau semuanya,mama gak bisa ngebayangin nya lagi"Batin Ira.

Ayla menghidupkan shower dengan suhu air dingin,ia memejamkan matanya saat air itu menyentuh kuli kulit badan nya.

Membuka matanya pelan lalu berjalan menuju kotak kecil yang ia simpan didekat wastafel kamar mandi. Ia membuka Kotak itu lalu mengambil benda kecil didalam kotak tersebut.

"Sharp" ujarnya saat benda kecil nan tajam itu mengiris kulit tangan nya.

"Healing terbaik namun menyakitkan"gumamnya memandang darah segar yang mengalir.

Dengan tangan yang masih berdarah Ayla memasuki bathtub hingga air yang awalnya bersih kini sudah dinodai berwarna merah.

Memejamkan matanya mengingat semua kejadian yang menyakitkan, mengepal kuat tangan nya hingga darah yang tadi sudah berhenti kini mengalir lagi.

Merasa sudah agak mendingan Ayla pun membersihkan dirinya, dan mulai memakai seragam sekolah nya dan berjalan keluar dari kamar mandi.

"Pagi mah"sapa Ayla memeluk mamanya dari belakang.

"Kamu ngagetin aja"ucap Ira memukul pelan tangan Ayla yang terbalut Hoodie hitam.

"Ssh"ringis Ayla melepaskan pelukannya.

"Kamu kenapa"panik mamanya. Ayla hanya tersenyum memperlihatkan bahwa ia baik baik aja.

"Ohh iya,di depan ada Jovian udah mamah suruh masuk tapi dia gak mau. mamah juga udah panggil kamu berapa kali tadi, ngapain aja di kamar mandi lama banget" omel Ira. Ayla yang mendengar Omelan sang mama pun merasa senang sudah lama ia tidak mendengarnya.

"Ketiduran" balas Ayla. "Yaudah aku mau berangkat sekolah dulu gak enak sama Pian udah nungguin lama pasti." Lanjut Ayla.

Ira hanya mengangguk kepalanya "ini bekal buat kamu, dan ini untuk Jovian" ujar Ira memberi kotak bekal.

"Ayla berangkat dulu mah dadah" Pamit Ayla melambaikan tangannya. Ira pun membalas lambaiannya.

"Hai pian kamu lama nunggu ya" Sapa Ayla kepada Jovian yang fokus pada hpnya.  Jovian yang mendengar suara Ayla pun dengan cepat memasuki hp nya kedalam saku celana.

"Udah siap, yuk berangkat"ajak Jovian membuka pintu mobil untuk Ayla. Dengan senang hati Ayla masuk ke mobil.

"Aku kangen sama kamu"ujar Jovian manja. Ayla hanya tersenyum.

"Kamu kemana aja"Tanya Jovian.

"Kamu yang kemana aja, chat gak dibalas telpon gak diangkat" balas Ayla. Jovian pun terdiam lalu memandang gadis disebelah nya.

"Maaf..."ucap Jovian tak enak hati.

"Iya gapapa. Tapi aku yakin gak sampai berapa jam kamu bakal minta maaf lagi." Ucap Ayla. "Disimpan aja maaf kamu,besok aja kasi ke aku tunggu aku benar benar pergi" tambah Ayla.

"Kamu ngomong apaan sih"kesal Jovian tidak suka dengan pembicaraan ini.

Ayla hanya tersenyum tipis. "Kalau diliat liat kamu cocok sama Tamara"celetuk Ayla.

"Oh ya"jawab Jovian. Sumpah Rasanya Ayla ingin menangis ia tidak menyangka bahwa ini jawaban dari Jovian.

"Iya cocok. Kalau kita udah gak sama sama lagi kamu harus sayang sama dia"ujar Ayla menampilkan senyum tipis.

"Iya..."jeda Jovian.

Haiiii malam semua.

Jovian tuh gak jahat kok wkwk

Digantung lagi ya.....😂

Vote
&
Komen yang banyak

Follow ⬇️

Ig: Icha_qqw5
Tik tok: Badut Kiyowo

NEXT➡️

Story About Me[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang