Hari ini adalah hari Senin hari yang paling menegangkan bagi siswa siswi karena hari ini adalah penerimaan raport.
"Huft andai aja ditemani sama mamah papah"ujar Ayla menghela nafas berat.
"Pokoknya tetap semangat, jangan hanya karena itu lo engga semangat sama sekali." Ucapnya menyemangati diri sendiri.
Ayla hari ini menggunakan taxi ke sekolah, karena ia ingin ada sedikit ketenangan jadi ia memilih untuk pergi sendiri.
"Mami Evan"Gumam Ayla melihat pesan masuk dari Firda.
Mami Evan dan Ayla
Firda [Ayla udah dimana mami disekolah ini nungguin Ayla]
Me [masih diperjalanan bentar lagi sampe kok]
Firda [Yaudah hati hati ya]
Me [iya mami]
Ayla tersenyum membaca pesan singkat dari Firda, ia sangat merasa layak nya seorang ibu dan Anak kandungan.
Setelah sampai disekolah Ayla berjalan mencari Firda, tidak sengaja mata nya melihat salah satu seorang yang sangat mirip dengan orang yang ia kenal.
"Gak mungkin deh" monolog nya.
"Mami gue disana"ucap Evan entah dari mana datangnya.
"Yaudah yuk kesana" ajak Ayla. Evan hanya mengangguk kepala nya.
"Ayla"panggil Firda saat Ayla dan Evan baru sampai.
"Pagi"sapa Ayla.
"Pagi juga".
"Yaudah Evan kesana dulu ya" pamit Evan entah kemana.
"Anak itu" ujar Firda menggelengkan kepalanya.
"Yaudah, Tante yuk kita kekantin" ajak Ayla. Firda hanya menuruti saja.
Saat sampai dikantin sudah banyak siswa/i, bersama orang tua nya, Ayla mengajak Firda untuk duduk dipojokkan sana tepat nya di tempat duduk Lauren.
"Hai lau, pagi pagi kucel banget muka lo" ujar Ayla.
"Haha anjir lo"ucap Lauren memaksa untuk tertawa. Ayla yang menyadari itu hanya menghela nafas nya.
"Lo kenapa lagi"Tanya Ayla menduduki dirinya disebelah Firda.
"Gue gak tau mau bahagia atau sedih"ujar Lauren.
Ayla hanya mengeryit bingung. "Maksud lo apa" tanya Ayla lagi.
"Kalo lo liat, gue gak tau apa yang bakal terjadi sama lo"ucap Lauren semakin aneh.
"Yang jelas dongo, ngomong nya"kesal Ayla.
"Kenapa ada orang tua lo Ayla" ucap Lauren menarik nafas lalu menghembuskan nya.
Ayla seketika menegang, mata nya menyorot tajam "gak usah bohong lo"ketus Ayla berusaha tidak panik.
"Bohong?. Ada untungnya gak gue bohong sama lo" Tanya Lauren kepada Ayla yang terlihat sedih.
"Buktiin" kata Ayla.
Lauren langsung mengajak Ayla kekelas diikuti oleh Firda dari belakang. Saat sampai dikelas hati nya terasa ditusuk beribu-ribu jarum.
"Papah, mamah" lirih nya dengan mata memanas.
"Mas Angga" kaget Firda.
"Mami kenal"Tanya Ayla.
"Dia panther kerja papi nya Evan dulu"ucapnya pelan.
"Ayla sini kenalin ini mama papa gue" ujar seseorang memanggil Ayla untuk mendekat.
Lauren mengepalkan tangannya kuat, ingin rasanya ia mencabik muka sok cantik orang itu.
"H-hai" sapa Ayla pelan mati matian ia menahan tangisnya.
Saat mendengar suara itu kedua orang itu pun menegang mata mereka membulat sempurna.
"Zella" panggil Ayla sangatlah pelan. Sedangkan Zella memasang senyum manis.
"Ayla kenalin ini mama gue, dan ini papa gue, kalau mau tau nama nya tanya aja" ujar Zella.
"Kenapa Ayla harus tau nama nya, sedangkan Tante Ira dan om Angga adalah orangtuanya Ayla" ucap Lauren menyela pembicaraan mereka.
Sungguh sakit hati Ayla, saat sahabat nya sendiri memperkenalkan orangtuanya yang notabene adalah mamah papah nya juga. Saat ini juga rasanya Ayla ingin menangis tapi ia tidak mau terlihat lemah.
"Jadi ini alasan mamah dan papah engga bisa datang mewakili aku" ucap Ayla sembari terkekeh hambar.
Kaget gak kaget gak hahaha
Jangan lupa Vote dan komen.
Follow ⬇️
Instagram: icha_qqw5
Tiktok: badut KiyowoNEXT ➡️
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Me[End]
Short Storybroken home? siapa yang ingin menjadi broken home? semua orang pasti menginginkan hidup yang nyaman, tentram,damai,sama hal nya dengan Ayla Nadhira putri gadis rapuh yang menginginkan kasih sayang. Cover by:pinterest 19/nov/2021