Kevin datang ke restoran tempat Tamara bekerja bukan untuk menemui wanita itu namun untuk menghadiri undangan ulangtahun dari wanita yang dia sukai. Bermodalkan buket bunga dan juga kalung berlian kevin sore ini akan menyatakan perasaannya kepada wanita tersebut.
"Lexa disebelah sana vin" beritahu vidi sembari menunjuk tempat lexa berdiri.
"Thanks bro" ujar kevin sembari berjalan dengan langkah pasti namun dadanya bergemuruh dan rasa gugup menyerangnya secara tiba-tiba.
"Lex gue suka sama lo dari dulu lo mau gak jadi pacar gue?" Bukan kevin yang mengatakan tersebut namun laki-laki lain yang kevin tau dia salah satu selebgram terkenal di ibu kota.
"Tolak lek please" batin kevin sembari menatap wanita yang kini tengah tersenyum malu-malu sembari menatap lelaki yang tengah berjongkok dihadapannya tersebut.
"Gue mau rel" mendengar jawaban Lexa kepada Farrel membuat dunia Kevin benar-benar gelap. Dia harus mundur sebelum ada kesempatan menyatakan cintanya.
"Sabar bro" aero dan vidi berdiri disisi kevin sembari menepuk pundak lelaki tersebut dengan pelan guna memberikan semangat dan juga penenang.
"Sial" umpat kevin sembari melempar bukat bunga yang dia pegang sampai jatuh kelantai satu.
"Woi" teriak tamara yang terkejut mendapati kepalanya tertimpuk buket bunga dari lantai dua restoran tempatnya berkerja.
"Lah ini kan bunga yang gue rangkai tadi pagi" gumam tamara sembari memungut bunga tersebut dan masuk kedalam restoran untuk memulai bekerja.
"Tam tau gak lo?" Tanya Mela yang merupakan temannya bekerja di restoran tersebut
"Kagak, emang ada apa?"
"Di lantai dua ada pesta ulangtahun salah satu artis ibu kota, sayangnya hanya pelayan yang senior yang melayani diatas kita mah apa atuh cuma halu kalo bisa melihat artis dari dekat" beritahu Mela yang membuat tamara menatap perempuan tersebut
"Jangan galau nih gue kasih bunga" hibur tamara sembari menyerahkan buket bunga yang tadi jatuh mengenai kepalanya
"Anjir cantik banget pasti harganya mahal nih" gumam Mela sembari menerima bunga tersebut dengan senyum lebar
"Lo dapet dari mana?" Tanyanya
"Tadi jatuh dari langit dan menimpa kepala gue" jawab tamara sembari berjalan keluar dari ruang staff
Restoran hari ini begitu ramai yang mungkin saja tengah menunggu ada artis yang tengah berpesta di lantai dua turun kebawah atau berharap tanpa sengaja bertemu dengan mereka. Tak sedikit anak muda yang duduk berjam-jam disana namun hanya memesan kopi hitam atau cemilan.
"Kevin" teriakan para wanita-wanita muda membuat tamara menoleh dan melihat objek yang menjadi sumber histeris mereka.
Benar di depan saja ada kevin dan juga teman-teman nongkrongnya tengah menuruni tangga mengenakan jaket denim, celana jeans, kaca mata hitam tak lupa topi berwarga hitam. Lelaki tersebut dilihat dari jauh bergitu mempesona dan juga tampak mengagumkan. Tak ingin terlalu lama manatap keindahan yang ditunjukkan seorang Kevin Sanjaya, Tamara segera menundukan kepala dan meneruskan pekerjaannya.
"Kevin oh my Gosh ganteng banget calon suami masa depan gue" teriak seorang wanita yang membuat tamara lagi-lagi menoleh dan sedikit tersenyum
"Gue kira yang teriak tadi wanita dewasa taunya masih pakai seragam SMP" batin tamara sembari geleng-geleng kepala
"Kevin nyamperin gue" teriak salah satu pengunjung yang diabaikan oleh tamara dia sibuk mengelap meja.
"Tam, gue pesen Cumi Goreng 1"
"Oh astaga" Tamara benar-benar terkejut saat melihat kevin berdiri dibelakangnya sembari memesan makan yang dia sebutkan
"Gue mau nasi goreng udang" ujar Vidi dan temannya yang membuat tamara menganggukan kepala sembari berlalu menuju dapur untuk membuat pesanan kepada chef.
"Lo baik-baik aja vin?" Tanya vidi saat melihat kevin yang sedikit murung, bukan rahasia lagi jika kevin itu manusia paling moodan sedunia.
"Gue butuh hiburan"
"Mau pesta?" Tawar Aero yang membuat kevin menatap tajam lelaki tersebut
"Gak, gue lusa berangkat tour Asia gila aja kalo sampai pesta" ketus kevin yang bersamaan dengan pesanan mereka datang
"Gue ada ide" celetuk Areo sembari menatap kevin dengan sungguh-sungguh
"Apa?" Tanya kevin sembari menyuapkan nasi kedalam mulutnya
"Pelayan itu kayaknya lo kenal deket, kenapa gak lo gunakan dia aja?" Ujar Areo sembari menunjuk Tamara menggunakan sendoknya
"Maksutnya?" Kali ini vidi yang bertanya sedangkan kevin menatap Areo untuk meminta penjelasan lebih lanjut
"Kalian tau kan istilah Partner with benefit lo gitu aja sama dia, lo bisa bersenang-senang sama dia dan dia bisa mendapatkan kepuasan serta bayaran dari lo, selama gak ada media atau netizen yang tau gue rasa itu efektif lagian banyak kok publik figur yang kaya gitu cuma gak banyak media yang tau" jelas Areo
"Uhuk uhuk lo gila?" Teriak kevin dan vidi secara bersamaan bahkan keduanya juga tersedak
"Gue waras makanya gue menyarankan itu, daripada lo disakiti cewek mulu kan lebih baik lo gitu aja hasrat lo tersalurkan dan lo gak bakalan disakiti"
"Itu ide buruk" ucap vidi sembari geleng-geleng kepala
"Gue rasa Tamara juga gak bakalan mau dan yang pasti gue gak bakal berani ngomong kaya gitu lo gak tau aja dia galaknya kaya apa, gue takut kalo aset masa depan gue gak bisa berdiri gara-gara kena tendangan dia" ucap kevin sembari begidik ngeri membayangkan
"Ya terserah sih, ya kalo lo gak mau seks sama dia kan bisa lo cuma ngobrol sama dia atau ya berteman tapi sesekali ada Kissing gapapa lah pasti dia gak keberatan"
"Kalo cuma ngobrol mungkin dia mau" gumam kevin yang membuat Areo tersenyum sedangkan vidi menggelengkan kepalanya pelan
"Coba aja dulu vin, semangat" ucap Areo yang membuat kevin menatap lelaki tersebut sedikit lama, dia memikirkan akan menerima usulan tersebut atau tidak banyak pertimbangan yang harus dia lakukan.
"Jangan ngikuti gila vin, dia anak orang gak sepatutnya digituin harus dijaga kalo perlu dikasih penjelasan tentang pernikahan, jangan main-main terus lo udah tua, coba bayangkan kalo lo kebablasan dan dia hamil anak lo" nasehat vidi bagaikan malaikat sedangkan Aero Setannya.
"Ya tinggal nikah lah gue udah mapan nih bro, rumah punya, mobil punya, masalah penghasilan jangan tanya isi kartu ATM gue angka Nolnya sampai memenuhi mesin ATM" ucap kevin dengan sombong
"Bajingan gila, dinasehati justru sombong" omel vidi yang membuat Aero dan Kevin tertawa
"Lagian lo mentang-mentang mau kawin serius banget sih" ucap Aero
"Nikah bangke nikah bukan kawin kalo kawin itu ide lo tadi"
"Iya nikah iyaaaa, bucin banget lo" gemas kevin sembari mencibir Vidi
"Gue doain lo kena batunya tuh sama dia, gue doain lo bucin sebucinnya, gue doain niat lo yang awalnya main-main jadi suka beneran, gue doain lo gak bisa lepas sama dia" ucap vidi sembari menatap kevin dengan sungguh-sungguh
"Anjir gue langsung merinding nih denger omongan lo" umpat kevin sembari menunjukkan bulu lengannya yang berdiri
"Itu tandanya tuhan mengabulkan doa gue" ucap vidi dengan bangga
"Jangan aneh-aneh astaga, gue emang sering mikirin dia dari awal ketemu tapi ya masa gue harus bucin sebucinnya sih" keluh kevin yang diabaikan oleh Vidi
"Nanti kalo lo udah bucin dan dia masih biasa aja, gue punya kontak nomornya dukun pelet yang paling mujarab" canda Aero sembaru tertawa
"Ya masa, seorang kevin Sanjaya main pelet" protes kevin yang membuat kedua temannya tertawa terbahak-bahak.
Bersambung
Hari ini Final Indonesian Badminton lagi-lagi hanya minions yang berhasil melaju sampai final, aku bangga tapi juga kasian pasti capek banget jadi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanfictionCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...