18' Holiday

2.8K 160 14
                                    

Liburan yang direncanakan oleh keluarga Sukamuljo akhirnya tiba juga. Disini diatas kapal Kevin dan Tamara tak henti-hentinya membuka dan menutup mulutnya. Keduanya baru saja mengetahui fakta bahwa Jeo dan tangan kanan Kevin si dimas berpacaran.

"Dari sekian banyak orang" gumam kevin sembari geleng-geleng kepala.

"Mas, aku sama sekali gak menyangka dunia bisa sempit ini" bisik Tamara yang diiyakan oleh kevin.

"Jangan mesum diatas laut ya vin" peringat Wina saat melihat tangan kevin dari tadi tak henti-hentinya membelai lembut paha Tamara yang tak tertutup celana karena perempuan tersebut mengenakan celana pendek.

"Aman mah, tapi gak tau nanti di vila" jawab Kevin yang membuat wina mendegus kecil.

"Anak siapa sih kamu vin? Mesum banget" sugi berujar dengan heran

"Gak tau anak siapa, lagian kevinkan mesumnya cuma ke tamara doang sama cewe lain enggak tuh kevin, lagian papa emang gak mau gitu punya cucu dari kevin?" Tanya kevin dengan santai saking santainya membuat tamara gemas ingin rasanya mendorong lelaki tersebut kedalam laut.

"Iya pengen tapi nikah dulu kevin, kamu apa gak malu sama orang-orang kalo sampai hamil di luar nikah?" Tanya sang papa yang ikut-ikutan gemas ingin memukul kevin

"Kenapa harus malu kevin udah cukup umur Tamara pun gitu lagian biar beda gitu sama keluarga kita yang lain, emang gak bosen apa semuanya pada nikah dulu baru hamil, aku maunya Tamara hamil dulu baru nikah" Jawab kevin dengan santai sembari menyandarkan kepalanya dipundak Tamara.

"Yang, kamu gak kepanasan emang?" Tanya kevin sembari memeluk pinggang tamara dengan erat

"Ya panas lah masih ditanya" ketusnya yang membuat kevin terkekeh pelan

"Kalo aku gak panas sama sekali justru sejuk, soalnya ada kamu yang menyejukkan hati dan jiwaku"

"Kamu ngegombal mas?" Tanya Tamara yang merusak suasana romantis yang dibuat kevin

"Enggak, aku ngelawak" ketus kevin sembari melepaskan diri dari Tamara jengkel sudah dirinya

"Garing bener" respon Tamara dengan santai tanpa merasa bersalah sedikitpun

"Taulah bete" ketus kevin sembari menjauh dari Tamara ngambek ceritanya tapi justru diabaikan oleh perempuan tersebut. Bahkan kini Tamara sudah sibuk berfoto-foto ria bersama mama, Fani dan Jeo.

"Dasar menyebalkan, awas aja nanti" batin kevin dengan keki

"Tamara gak bakal ilang, gak usah lo pelototi gitu napa dah" tegur Dimas yang ikut bergabung

"Kesel gue punya cewe kok gak bisa diajakin romantis dikit, digombalin bukanya baper justru merusak suasana, digoda bukannya nafsu justru tidur pulas, bikin keki sampe umbun-umbun" curhat kevin yang membuat Dimas terkekeh

"Lo gak tau beratnya gue, yang harus berjuang meluluskan hatinya Jeo, berat banget mana akhir-akhir ini hobi bener megang kendali iya gue puas tapi kaya gak ada harga dirinya jadi laki-laki, mana sekeliling dia cowo semua ampun dah bikin naik darah tiap saat"

"Lo gak tau aja Tamara akhir-akhir ini diajarin nakal sama cewe lo, sampe pengen gue kurung di kamar"

"Nah kan nyebelin sama aja sebenernya mereka itu"

"Iya gue setuju sama lo dim, mereka gak ada bedanya" kevin menyetujui ucapan Dimas

"Eh vin lo gak mau go publik gitu sama Tamara?" Tanya Dimas yang penasaran

"Mau banget lah, tapi dianya yang gak mau takut ini lah itulah ada aja alasannya, ya daripada dia ngamuk lebih baik gue ngikut aja lagian gue juga kasian sama dia yang privasinya terganggu"

MOMENT 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang