12' Apartemen (17+)

10.6K 195 30
                                    

Seusai berpisah dengan bu mega kini kevin dan Tamara terdiam didalam mobil. Tamara sudah menggunakan sabuk pengaman tapi kevin justru menatap Tamara dengan dalam penuh kelembutan.

"Kenapa?" Tanya Tamara yang salah tingkah akibat tatapan tak biasa kevin.

Cup, satu kecupan kevin berikan dibibir Tamara.

"I miss you" bisik kevin sambari melepaskan sabuk pengaman tamara dan menarik tubuh perempuan tersebut kedalam pelukannya.

"Aku kangen banget sama kamu" bisik kevin sembari mencium pelipis Tamara hal tersebut berhasil membuat detak jantung tamara berdekatan tak karuan.

"Aku juga" balas Tamara yang membuat kevin tersenyum lebar.

"Yuk pulang" ujar kevin sembari melepaskan pelukan mereka

"Sini aku pasanganin" kevin segera memasang sabuk pengaman tamara sebelum akhirnya memasang sabuk pengaman miliknya sendiri dan menyalakan mesin mobil yang akan membawa keduanya pulang.

"Selama kita gak ketemu aku gak pernah sedikitpun melupakan kamu, sumpah kangen banget rasanya sampai sesak didada" curhat kevin

"Apaan kamu sedikitpun gak pernah menghubungi ku" ketus temara sembari bersedekap

"Maaf, aku sengaja karena ketika sudah mendengar suara kamu pasti aku gak bisa menahan diri untuk tidak berlari pulang dan memelukmu" jujur kevin yang membuat tamara menahan senyum

"Ini kita mau kemana?" Tanya Tamara saat menyadari jalan yang mereka tempuh bukan ke arah rumah kevin

"Ke apartemen"

"Kamu punya apartemen?" Tanya Tamara dengan heran

"Iya baru beli dua hari yang lalu, sekarang keluarga ku di rumah tapi kalo kamu mau bertemu sama mereka yok kita ke rumah"

"Enggakkkk kita ke apartemen aja" teriak tamara yang panik

"Kenapa gak mau ketemu sama keluarga ku?"

"Malu" cicit tamara Yang berhasil membuat kevin tertawa geli

"Iyaa tapi kamu juga harus mempersiapkan diri, aku mulai serius sama kamu dan ingin memperkenalkan kamu sama mereka" ujar kevin sembari meraih tangan kanan kevin dan mencium punggung tangan wanita tersebut

"Tapi mas, apa mereka bakal menerima aku?" Tanya Tamara dengan ragu hal tersebut membuat kevin menatap tamara dengan lembut

"Merekaa pasti menerima kamu kalo pun mereka tidak menerima kamu, mau ya berjuang bersamaku sampai mereka menerima hubungan kita?" Tanya kevin dengan serius bahkan dikedua mata laki-laki tersebut memancarkan kesungguhan yang membuat tamara menganggukkan kepalanya

"Terimakasih sayang, dedeknya udah hadir belum?" Tanya kevin sembari membelai lembut perut tamara

"Aku menstruasi mas, eh udah hijau mas" beritahu tamara saat melihat lampu lalu lintas sudah berwarna hijau

"Sekarang udah selesai kan?" Tanya kevin dengan harap-harap cemas

"Belum" jawab Tamara yang membuat bahu kevin merosot seketika bibir laki-laki tersebut kini maju beberapa senti membuat tamara tersenyum geli

"Yatuhan masa iyaaaaa puasa lagii" teriak kevin histeris yang membuat tamara memukul lengannya dengan keras

"Berisik" ketus Tamara yang membuat kevin semakin berduka

"Aku satubulan kemarin cuma bisa membayangkan, eh sekarang masih belum juga bisa tersalurkan" rengek kevin yang membuat tamara memutar bola matanya

MOMENT 18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang