Dua tahun kemudian
Kevin memasuki rumah dengan pelan rumahnya seperti kapal pecah segala jenis mainan anak-anak berserakan dimana-mana dari lantai teras depan sampai dalam rumah. Terlihat jelas wanita yang tengah berkaca pinggang berjalan kesana kemari mengikuti pria kecilnyq yang tangah berlarian hanya mengenakan pempes.
"Arziel Manahasa Sukamuljo, pakai baju dulu nakkk" teriakan menggelegar memenuhi sudut rumah. Kevin tak kuasa menahan senyumnya dia bahagia menikmati pemandangan seperti ini.
"Papa"
"Tangkap dia mas" tanpa membantah Kevin segera meraih tubuh putranya tersebut kedalam gendongannya
"Jangan nakal nak, kasian mama kamu" tegur Kevin yang membuat putranya cemberut
"Sini pakek baju dulu, kamu ini anaknya siapa sih sebenernya kok tengil banget" omel sang mama sembari memakaikan baju kepada ziel
"Anaknya papa kepin dan mama tamala" dengan polosnya dia menjawab sembari menyenderkan tubuhnya kepada Kevin
"Udah sayang, jangan ngomel terus nanti kalo baby yang diperut galak gimana?" Tanya Kevin dengan lembut sembari membelai perut bunci istrinya.
"Tamara, Kevin, Ziel, tante datang"
"Yatuhan bisa gak sih kalo mertamu itu jangan teriak-teriak" omel Tamara yang mewakili Kevin
"Sekali-kali gapapa lah" jawabnya dengan santai sembari duduk disofa yang ada disana.
"Eh bentar deh tam, lo hamil lagi?" Tanya Jeo dengan heboh, semanjak Jeo melahirkan dia dan Dimas jarang berkunjung atau sekedar bertemu diluar rumah, padahal dulu hampir setiap hari Jeo datang atau Tamara yang pergi kesana.
"Iya nih ci" jawab Tamara sembari membelai lembut perut buncitnya
"Vin lo gak takut yang dulu terjadi lagi?" Mendengar pertanyaan Jeo membuat Kevin termenung mengingat hal yang menyedihkan didalam hidupnya.
"Gue berharap itu tidak terjadi lagi ci" gumam Kevin sembari menyenderkan tubuhnya disofa dia melamun kejadian dulu
"Astaga" lamunan kevin terhenti saat merasakan tamparan dari tangan kecil dipipinya
"Sakit nak" ujar kevin sembari menggelitik tubuh putranya tersebut
"Hihihi punn pah" teriak Ziel
"Nah berhubung Tamara hamil besar dan gue bawa kamera kalian para bapak-bapak tolong jaga anak-anak gue mau pemotretan sama Tamara dulu" ujar Jeo dengan semangat dan memberikan putra kecilnya kepada Dimas
"Ci jangan yang seksi pokoknya" perintah Kevin demi apapun dulu saat Tamara hamil Jeo melakukan pemotretan kepada istrinya yang hasilnya seksi abis membuat nafsu Kevin selalu naik saat melihatnya
"Bawel lo" ketus Joe yang sudah menarik Tamara pergi. Meninggalkan dua bapak-bapak yang memeluk tubuh anaknya agar tidak berlari mengikuti mereka berdua.
"Dim usaha lo gimana sekarang?"
"Usaha yang mana?"
"Lah usaha lo ada berapa emang?"
"Banyak sih yang dunia gelap apa yang orang-orang tau, dunia gelap gue dulu mungkin cuma jadi hacker tapi sekarang gue juga punya jasa bodyguard dan sedikit bermain di penjualan senjata ilegal"mendengar ucapan Dimas membuat bola mata Kevin melotot seketika sahabatnya ini memang benar-benar sudah gila.
"Lo kalo ketahuan aparat gimana?" Ingin rasanya Kevin memakinya namun dia sadar ada dua bocil yang tengah mendengarkan percakapan diantara mereka
"Tenang bukan di Indonesia tapi di luar gue kerjanya, tenang aja semua aman terkendali, ayo liat bini yo vin anak gue udah mulai gak tenang" benar Amta berulangkali mencoba meloloskan diri dari dekapan Dimas bahkan pria kecil tersebut merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanfictionCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...