"vin" panggil vidi yang membuat kevin segera mengalihkan pandangan matanya dari ponsel.
"Woi, apa kabar vid?" Tanya kevin yang berusaha baik-baik saja meskipun hatinya terluka
"Baik, lo akhir-akhir ini jadi orang sibuk sedunia ya gak pernah mau kalo diajak main" protes vidi yanh membuat kevin terkekeh.
"Ah ternyata Tamara mengalihkan dunianya" batin kevin sembarii tersenyum
"Besok-besok deh kalo lo free gue main, dari sore sampai subuh" janji kevin yang membuat vidi tertawa
"Gue yang gak bisa, kalo main sampai subuh bisa digorok sama bini" ketus vidi yang membuat kevin tertawa
"Eh btw, lexa udah putus dia sering banget nanyain lo sering spam gue buat minta nomer lo tapi gak gue kasih" ucap Vidi yang membuat Kevin mengingat perempuan tersebut. Perempuan yang dulu dia sukai namun kini dengan mudahnya dia lupakan berkat Tamara.
"Biarin aja vid, ada hati yang gue jaga sekarang" ucap kevin dengan kalem membuat vidi menatap lelaki tersebut
"Siapa?"
"Lo inget pelayan restoran itu? Gue sama dia sekarang"
"Lah beneran? Gak main-main? Gilaaaa haha" vidi tertawa terbahak-bahak menertawakan Kevin
"Diem deh lo jangan ketawa muluk" omel kevin yang diabaikan oleh Vidi.
"Kevin" panggil seorang wanita bergaun merah dengan belahan dada rendah dan begitu seksi belum lagi makeup yang digunakan oleh perempuan tersebut terlihat berani. Kevin bisa menjamin jika perempuan tersebut Tamara sudah pasti Kevin akan merobek gaun tersebut dan menjamah tubuh Tamara dengan penuh damba sayangnya dia perempuan lain bukannya nafsu Kevin justru merasa jijik dan muak.
"Hem?" Respon Kevin dengan cuek dia sibuk bertukar pesan dengan kekasihnya.
"Hari ini kamu membacakan nominasi sama aku" beritahunya, iyaa Kevin menghadiri sebuah acara penghargaan di salah satu tv swasta.
"Sial" batin Kevin mengumpat habis-habisan
"Vin nanti kita berlaga seolah-olah kita pasang yang serasi ya" pintanya yang diabaikan oleh Kevin
"Males" batin Kevin yang merasa jengkel
"Vin kamu kenapa sih? Kita dulu deket banget loh bahkan aku dulu kalo minta dijemput sejauh apapun itu kamu pasti berangkat tapi sekarang kamu kenapa? Kamu marah? Jangan-jangan benar kata Aero kalo kamu suka sama aku? Iya? Kenapa gak bilang?"
"Hah?" Kevin mencerna ucapan lexa sembari mengumpat Aero habis-habisan.
"Lo berisik banget deh lex, sono pergi gue mau ganti baju" usir Vidi yang membut lexa menghentakkan kakinya dengan kesal sembari membuka pintu ruangan dengan lebar. Sebelum akhirnya berbalik dan memberikan kecupan di pipi kevin, yang berhasil diambil oleh salah satu paparazi.
"Lo gila?" Bentak Kevin setelah tersadar bahkan lelaki tersebut kini sudah mengepalkan kedua tangannya sembari berdiri bersiap memukul lexa.
"Vin, tahan di depan ramai" bisik vidi sembari merangkul pundak kevin
"Dia nyium gue vid, gila tuh cewe memang bener-bener minta dihajar, awas aja kalo sampai Tamara marah gue hancurkan karirnya" ketus kevin sembari meraih ponselnya dan berjalan kekamar mandi untuk cuci muka tak perduli jika dia nanti harus make up ulang, yang terpenting noda gila dari Lexa tidak ada dipipinya.
Mau tak mau Kevin harus berjalan dengan tangan Lexa yang ada dilengannya, berjalan dengan wajah datar jujur saja kevin tengah berusaha menahan emosinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanfictionCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...