Usia kandungan Tamara sudah memasuki usia 9 bulan, Kevin lebih posesif dari terdahulu, apalagi Kevin baru saja mendengar bahwa Lexa keluar dari penjara dan dipindahkan ke Rumah sakit jiwa. Perempuan tersebut mengalami depresi berat yang mengakibatkan tidak tertolongnya bayi yang dia kandung. Pada dasarnya Lexa merupakan wanita yang ingin selalu diakui dan mendapatkan perhatian dari orang lain, mentalnya yang belum terlalu kuat untuk menghadapi kenyataan dan bulian dari netizen menjadi salah satu alasan dia mengalami depresi.
"Sayang aku berangkat latihan dulu ya" pamit Kevin yang membuat Tamara cemberut dia tak ingin ditinggal oleh Kevin.
"Mau ikuttt" rengek Tamara yang membuat Kevin menghela nafas
"Sayang, HPL kamu itu sebentar lagi loh kata dokter kan gak boleh capek-capek" nasehat Kevin dengan lembut sembari membelai kepala istrinya yang tengah bersandar didadanya menikmati acara tv
"Tapi kata dokter aku juga harus banyak jalan dan gerak mas" bantahnya sembari menarik tangan Kevin dan meletakkannya diatas perut besarnya.
"Baiklah, kamu boleh ikut tapi nanti kalo capek pulang duluan ya" akhirnya Kevin menyerah saat merasakan anaknya yang bergerak didalam perut seakan-akan menyetujui keinginan Tamara
"Ayo ke kamar, kalo kamu disini aku siap-siap pasti ditinggal kaya waktu itu" pinta Tamara yang dituruti oleh kevin tanpa protes.
"Udah?" Tanya Kevin dengan sabar dia menunggu Tamara memiliki baju hampir 30 menit lamanya dan tidak menemukan baju sesuai keinginannya. Alhasil Tamara mengenakan dres yang tadi dia gunakan.
"Udah ayo" jawabnya dengan semangat menenteng tas yang berisi ponsel dan cemilan.
Tamara duduk diam memainkan ponselnya, tangannya tak henti-hentinya membelai lembut perutnya.
"Sayang, kamu kenapa sih kok akhir-akhir ini lengket banget sama aku?" Tanya Kevin dengan hati-hati
"Gak tau, aku kaya merasa kita bakalan berpisah makanya aku gak mau Jauh sama kamu, aku takut kamu selingkuh dan ninggalin aku" ujar Tamara dengan sendu membuat Kevin terkekeh pelan memang semenjak hamil besar istrinya ini selalu saja berfikir negatif tentang dia.
"Kamu ini kalo ngomong jangan sembarang dong sayang, fikiran kamu juga harus positif terus gak boleh mikir yang kaya gitu, kata orang ucapan adalah doa loh, kalo aku beneran selingkuh gimana?"
"Kamu berani-berani selingkuh dari aku jangan harap adik kebanggaan kamu itu bisa berdiri lagi" ketus Tamara yang membuat Kevin begidik ngeri
"Mamanya baby A jangan marah-marah dong, papa kan cuma becanda" Kevin berucap sembari membelai lembut perut Tamara, hal tersebut membuat Tamara menghela nafas sebelum akhirnya tersenyum kearah Kevin.
"Ayo sayang" ujar Kevin yang sudah berdiri disamping Tamara dengan pelan Kevin membantu Tamara turun dari mobil bukannya manja hanya saja Kevin yang berlebihan. Lihat saja kini saat berjalan pun tangan Kevin masih setia berada di pinggangnya.
"Haelah vin, bini lo gak bakalan kabur" ejek Fajar yang tengah duduk memakai sepatu
"Berisik lo" ketus Kevin sembari mengiring istrinya duduk dipinggir lapangan latihan.
"Tanteee" panggil fans utama the daddys dan juga fans utama minions, paham bukan?
"Hai, mama kalian mana nak?" Tanya Tamara sembari mencubit pipi gimbul Junior
"Tuh" Kevin bernafas lega ada para ibu-ibu artinya istrinya tidak akan merasa bosan disini.
"Para ibu-ibu yang cantik, nitip bini ya gue mau latihan" ujar Kevin kepada para ibu-ibu tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanfictionCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...