"hari ini apa yang lo lakukan?" Tanya kevin sembari memainkan ujung rambut Tamara
"Gak ada cuma di apartemen, kalo lo gimana?" Tanya Tamara sembari menatap wajah kevin yang tengah tertidur dipahanya
"Gue latihan, sebelum pergi bertanding kembali" ujar kevin sembari menatap Tamara yang tangah menunduk, kevin merasa nyaman meletakkan kepalanya dipangkuan Tamara belum lagi jemari perempuan itu memainkan rambutnya bahkan sesekali membelai kepalanya dengan lembut
"Lo gak capek menjalani sirkulasi kehidupan yang sama berulang-ulang, bahkan gue baca diberita lo pernah main selama 9 Minggu berturut-turut bahkan 5minggu sampai final tanpa berhenti"
"Kalo dibilang capek banget, tapi ya gimana disini keahlian gue masih banyak yang harus gue capai sebelum memutuskan pensiun, gue masih ingin memiliki banyak gelar lagi, dan gue bersyukur tuhan masih memberikan kesempatan untuk selalu menang dan kesehatan untuk gue, karena bagi gue kekalahan tapi bukan saat final yang gue alami itu bagaikan kiamat untuk hidup gue" curhat kevin yang membuat Tamara tersenyum sembari mengusap kening kevin dengan lembut
"Gue harap kalo dia ada, lo bilang sama gue dengan jujur jangan sampai lo umpetin apalagi lo gugurin" ujar kevin sembari mencium perut rata Tamara hal tersebut membuat tamara menegang
"Kenapa?" Tanya kevin saat melihat raut wajah Tamara yang tak biasa
"Kanapa sih?" Ulang kevin sembari bangkit dari tidurnya dan bersandar disamping Tamara
"Gue gue tadi minum obat pencegah kehamilan" akui Tamara dengan cepat namun didengar oleh kevin dengan jelas
"Kasih gue penjelasan kenapa lo minum pencegah kehamilan" ucap kevin yang membuat tamara menundukkan kepalanya sembari meremas jari jemarinya, jujur dia takut saat merasakan aura intimidasi yang dikeluarkan oleh kevin.
"Usia gue baru 22 tahun, gue belum siap punya anak apa lagi kalo sama lo, gue masih trauma mendapatkan perhatian dari orang-orang lo tau 5tahun yang lalu gue gak bisa bebas karena segala hidup gue selalu diintai oleh wartawan akibat kasus bokap, kalo tiba-tiba gue sama lo udah jelas gue bakalan menjadi sorotan dan nama baik lo bakalan tercemar karena latar belakang keluarga gue belum lagi nyokap gue bakalan menumpang sensasi dari lo, gue takut kalo trauma gue kambuh dan berakhir dengan kehilangan bayi yang ada dikandung gue" jujur Tamara yang membuat kevin menghela nafas sembari membawa tamara kedalam pelukannya.
"Gapapa, gue menghargai keputusan lo lagian kita juga masih baru untuk memiliki anak" ujar kevin sembari menenangkan tamara dan menuntun tamara merebahkan diri diatas ranjang.
"Lo kenapa pengen banget punya anak coba?" Tanya Tamara sembari mencari posisi paling nyaman diatas dada bidang kevin
"Gak tau, jujur gue belum berfikiran punya anak tapi semenjak semalem gue pengen punya anak sama lo, dengan anak gue yakin lo bakalan terikat terus sama gue" ujar kevin yang mendapatkan hadiah cubitan diperutnya
"Biasanya nih kalo di film-film kalo mau terikat itu menikah" ujar tamara yang membuat kevin menoleh dan memberikan kecupan dibibir wanitanya
"Emang lo mau nikah sama gue?"
"Enggak" jawab tamara sembari tertawa
"Nah kan gue udah tau jawaban yang lo berikan, kalo lo hamilkan mau gak mau lo harus nikah sama gue"
"Ngobrol membahas masa depan yang masih belum terlihat kaya gini asik juga ya beban dipundak hilang" lanjut kevin yang disetujui oleh Tamara
"Lo jadi orang terkenal emang enak?" Tanya Tamara yang membuat kevin merenung sebentar
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanfictionCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...