"mas ih bangun" ujar Tamara yang merasa sesak dan perih dibagian dadanya. Tamara sedikit menunduk guna menatap kevin, lelaki tersebut menindih sebelah tubuhnya dengan posisi masih mengulum payudaranya. Tamara tersenyum kecil mengingat betapa konyolnya dia yang tidak tau diri menggoda kevin padahal jelas-jelas dia tengah menstruasi bahkan dia juga marah-marah tidak jelas.
"Jangan senyum-senyum sayang bikin kadar gulaku naik gak normal" tegur kevin dengan serak lelaki tersebut kini berbaring disampingnya, meletakkan kepalanya dibelahan leher tamara.
"Bangun mas jangan tidur lagi udah jam 5 pagi" ucap tamara sedikit lembut yang membuat kevin semakin menempelkan kepalanya kepada tamara bahkan kini tangan kekarnya sudah memeluk erat tubuh tamara.
"Naikin selimutnya mas, dingin" bisik tamara yang membuat kevin membuka mata dan menarik selimut menutupi dada tamara yang telanjang.
"Makin gede" bisik kevin sembari meremas pelan dada kiri tamara
"Ya makanya jangan dimainin" ketus tamara sembari menepuk punggung tangan kevin yang kini semakin intens memainkan dadanya
"Empuk banget sayang bikin candu, suka banget dah mana hangat lagi, kamu tau gak aku tuh gemes banget, pengen banget tak remas kenceng tapi takut meledak"
"Heh ngawur, dikira ini balon apa" omel tamara sembari bergerak memunggungi kevin
"Nah kalo posisi kaya gini kan bisa main dua-duanya sekaligus" ujar kevin dengan girang sembari menyelinap kan kedua tangannya ketubuh tamara.
"Ampun dah dari kemarin gak berhenti apa gak bosen? Aku aja bosen, ah"
"Jangan kenceng- kenceng kevin sakit" teriak tamara yang mengomel ingin berbalik badan namun ditahan oleh kevin
"Ais kevinnnnnn" teriak tamara dengan frustasi sakit, Nikmat, dan juga geli kini dia rasakan menjadi satu akibat permainkan kevin yang semakin ahli
"Gimana masih bosan apa udah merasakan sensasi baru sayang?" Bisik kevin sembari memberikan kecupan di bahu telanjang tamara
"Gimana rasanya sayang? Emm masih membosankan apa udah nikmat"
"Diem" bentak tamara sembari menolehkan kepalanya kepada kevin tatapan wanita tersebut sayu bahkan semakin merapatkan diri kepada kevin menggerakkan pantatnya yang kini bersentuhan dengan batang kevin, keduanya berhasil menginginkan satu sama lain dipagi hari.
"Masss mau cium sama dikulumm" rengek tamara sembari berusaha menghadap kearah kevin
"Massss" tak ingin tamara memohon untuk yang ketiga kalinya kevin segera melakukan apa yang wanitanya minta.
Drett dretttt
"Mas berhenti ada telfon di ponsel kamu" bisik tamara sembari berusaha mengangkat kepala kevin yang masih asik bermain didadanya
"Mass"
"Ck, siapa sih gangguan aja" omel kevin yang kesal sembari bangkit menuju tempat ponselnya berada.
"Siapa?" Tanya tamara yang membuat kevin menoleh dan Tersenyum sebelum merebahkan diri disamping tamara.
"Mamah" jawab kevin dengan singkat sebelum mengangkat panggilan video tersebut.
"Mamah ganggu aja deh" ucap kevin yang membuat wanita diujung telfon melotot seketika, bukan karena ucapan kevin melainkan melihat kevin yang tengah tidur terlentang dan terlihat rambut panjang seorang wanita bahkan kevin kini tengah keadaan telanjang dada, wina yakin jika putra bungsunya baru saja menghabiskan malam panjang dengan seorang perempuan
"Kevin kamu dimana? Itu siapa yang tidur disamping kamu, oh astaga bocahh bawa pulang dia sekarang mamah tunggu di rumah, kalian harus segera dinikahkan sebelum batangmu bikin anak orang bunting" teriak wina yang berhasil membuat tamara menoleh dan menyadari jika rambutnya masuk kedalam Video call merekaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanficCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...