Sudah satu minggu semenjak Kevin membawa Tamara ke rumahnya, kini baik Tamara maupun Kevin sudah kembali fokus kegiatan masih-masing, Kevin yang fokus latihan sedangkan Tamara yang bekerja di toko bunga bu mega. Semenjak bu mega tau bahwa Kevin adalah kekasih dari Tamara banyak petuah yang diberikan oleh wanita paruh baya tersebut. Jujur jauh dari hatinya yang paling dalam Tamara mengharapkan bahwa Bu Mega benar-benar menjadi ibu sambung untuknya namun, itu tidaklah mungkin karena ayahnya yang masih lama mendekam di penjara.
Cklek
Pintu apartemen terbuka dan masuklah Jeo yang tengah menyeret koper dan wajah lesu.
"Dari mana ci?"
"Keliling Indonesia, gila jadi reporter bola capek banget tapi asik bisa jalan-jalan" ucapnya dengan antusias
"Kirain selama ini cici ditempatnya itu brondong hot nya cici" ledek Tamara yang membuat joe tertawa
"Idih" cibirnya
"Ci" panggil tamara setelah lama mereka terdiam, Jeo yang semula memejamkan mata akhirnya membuka mata dan menatap Tamara.
"Hem?"
"Gue pacaran sama kevin" akunya yang membuat Jeo menarikkan sebelah alisnya
"Kevin Sanjaya Sukamuljo" lanjut tamara sembari melirik Jeo yang masih terdiam mungkin mencerna ucapannya barusan.
"Gue udah curiga"
"Kok bisa?" Tanya Tamara yang tak menyangka bahwa selama ini Jeo menaruh curiga
"Ya aneh aja seorang kevin sanjaya yang akun Instagramnya udah centang biru tiba-tiba follow lo yang akunnya gak sampai 50k, mana isinya gaya foto sok hits padahal baju harga dibawah seratus ribu itupun hasil promo dilapak online, dan dia rela spam like ke foto lo yang bagus-bagus padahal aslinya itu gue yang foto dan ngasi editan, belum lagi di kamar lo ada jaket dior mirip banget kaya yang dipake kevin dan gue tau itu edisi terbatas" jelas Jeo yang membuat Tamara membuka mulut terkejut
"Gue mau tanya, yang tidur sama lo waktu itu dia kan?" Sembari memejamkan mata malu Tamara menganggukkan kepalanya
"Wahhh, keren banget lo lepas prawan ke dia idola para wanita, gilaaaa, gimana rasanya digagahi dia?"
"Ciii" teriak Tamara yang malu setengah mati
"Heh gaya lo malu-malu padahal aslinya mau yakan, ngaku aja lo pasti sering minta dulu yakan, jangan-jangan lo yang ngejar-ngejar kevin? Awas jaga hati jangan sampai terluka cici gak suka kamu terluka karena pria meskipun dia kaya raya macam kevin sanjaya"
"Cici tenang aja Tamara berusaha untuk tidak terjatuh terlalu dalam dan Tamara juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempersiapkan diri agar nanti tidak terluka terlalu dalam" ujar Tamara dengan sendu yang membuat Jeo menepuk pundak perempuan yang sudah dia anggap adiknya sendiri dengan lembut.
"Mau jalan sama cici gak? Cici mau pergi ke mall nih"
"Emang cici gak capek?" Tanya Tamara
"Enggak udah ayok, sana dandan yang cantik oh iya pakek ini gih kemarin cici beli waktu ada diskon di promo si Oren" ujar Jeo sembari membuka koper dan menyerahkan sepasang baju
"Siap makasih ci" ujar Tamara sembari berlari ke kamar untuk siap-siap.
🏸
Tamara dan Jeo bagaikan saudara kadung sesungguhnya fashion yang mereka gunakan sama persis hanya warna rambut yang berbeda. Tamara mempertahankan warna rambut hitamnya beda halnya dengan Jeo yang memilih untuk mewarnainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMENT 18+ (END)
FanfictionCerita ini telah berakhir pada 16-Januari-2022, belum memasuki tahap revisi meski begitu saya mengharapkan adanya notifikasi vote dan komentar dari kalian yang mampir disini. Terimakasih semoga suka ❤️ _______________________________________________...