Chapter 16

964 121 3
                                    

⚠️🔞⚠️ *dikit aja, gak banyak kok 🙏🏻*

Gemerlap lampu dan dentuman suara keras menghiasi acara malam ini. Pemilik mata kucing itu sedang memantau jalannya acara dengan sesekali memegang protofonnya untuk berbicara dengan rekan kerjanya langsung. Sedangkan wanita tinggi menjulang sedang mengecek perubahan warna lampu disetiap waktunya.

Orang-orang sedang berlalulalang demi melangsungkan acara ini agar berjalan dengan lancar. Acara tahunan yang menampilkan berbagai macam penyanyi papan atas untuk mengisi liburan musim panas anak sekolahan.

Sedangkan wanita berambut hitam legam nan anggun itu sedang menghubungi seseorang dengan serius. Dan jangan lupakan dengan kalung nametag bertuliskan 'staff' , mau tak mau Jisoo pun turun tangan juga untuk membantu kelangsungan acara.

Jennie sesekali memerhatikan kekasihnya yang juga membantu acara ini. Staff lainnya merasa tidak enak kala Jisoo membantu pekerjaan yang dikerjakannya, tapi mau bagaimana lagi jika itu permintaan CEO mereka.

"Sayang, mending kamu tunggu di hotel aja deh daripada disini." Bisik Jennie mendekatkan tubuh ke Jisoo.

"Enggak usah, aku disini aja sambil jagain kamu. Ok..."

"Tapi..." sebelum Jennie menyelesaikan kalimatnya, tiga coffee truk datang di balik backstage. Jennie mengalihkan pandangannya kembali ke Jisoo, yang dilihat hanya terkekeh merasa tak bersalah.

"Ji..."

"Udah sana kerja, aku bantuin lainnya."

Jisoo melarikan diri dengan membantu staff lainnya. Jennie tak habis pikir dengan ulah kekasihnya ini. Bahkan Jennie bukan seorang artis, tapi ia malah mendapatkan coffee truk sebanyak ini.

Kai dan Song Kang kembali ke backstage, menyampaikan kegiatan yang sudah dipantau oleh mereka. Namun langkah mereka terhenti ketika melihat coffee truk itu.

"Gila Jen, kalah mah ini artis yang tampil." Jelas Song Kang.

"Yoi, udah kalau kayak gini kita berdua mundur pelan-pelan. Kalah udah sama pacar Jennie ngasih coffee truk padahal lagi kerja." Timpal Kai.

"Auto minder kaum adam nan jomblo." Ucap Joy muncul dibalik Kai dan Song Kang.

"Makasih ya Jen, bilangin ke pujaan hatinya."

"Iya nanti disampaikan."

Bagaimana teman-temannya tidak mengejeknya, banner di coffee truk itu tertulis ucapan semangat dari sang kekasih untuknya. Jennie hanya menahan malu, hingga membuat pipinya merah.

Teman-temannya menghampiri coffee truk itu dan mengambil minuman segar beserta cemilannya untuk mengisi tenaga. Dilihat juga sang kekasih yang juga mengantri sehabis membantu staff lainnya.

"Mau?" Tanya Jisoo ke Jennie sambil memegang satu cup ice tea dan cookies.

"Hmm?"

"Belum istirahatkan sejak tadi? Kasihkan Joy dulu itu kerjaannya. Bentar aja, gak papa kok."
Jisoo mengambil dengan salah satu tangannya yang masih kosong, dan menyerahkannya ke Joy. Setelah itu ia menarik tangan Jennie menuju tenda yang berisikan alat-alat cadangan. Ia mendudukan diri dan menarik Jennie ke pangkuannya.

"Kerja keras boleh-boleh aja, jangan lupa istirahat." Ucap Jisoo

"Butuh cermin?" Sindir Jennie, alhasil membuat Jisoo terkekeh.

"Kalau aku kan wajib menafkahi calonku di masa depan. Hehe... Yaudah ini diminum dulu sama makan sedikit, aku sedih kalau pipi mandu kesukaanku hilang." Ucap Jisoo sedih.

Jennie mengambil alih makanan dan minuman yang dibawa oleh kekasihnya, sesekali ia menawarkan ke Jisoo tapi hanya gelengan yang ia dapatkan.

Jisoo memerhatikan paras rupawan kekasihnya, menghapus jejak makan dengan ibu jarinya. Begitu beruntungnya ia mendapatkan kekasih seperti Jennie.

"Sayang..." panggil Jisoo

"Hmm?"

"Setelah acara penutupan acara, mau menemaniku?"

"Apa aku bisa menolak?"

"Tentu saja tidak." Jawab Jisoo sambil terkekeh.

"Berarti tentu saja jawabanku, akan ikut denganmu."

"Temani aku berlibur ke Jeju ya..."

"Tentu."

"Terima kasih sayangku." Lalu Jisoo mengecup sekilas bibir kekasihnya.

"Manis." Sedangkan yang dicium membeku akibat ulah kekasihnya.

"Ji..."

"Iya sayang..."

"Jangan membangunkan kucing betina."

"Eh?"

Jennie menelusuri wajah kekasihnya dengan jemari lentiknya. Menikmati setiap inci pahatan wajah wanita yang lebih tua darinya. Siapa sangka, wanita yang ia kagumi saat masa remaja labil, kini menjadi kekasihnya. Status dan umur tidak menjadi penghalang untuk keduanya saling mencintai. Jika wanita yang lebih muda itu gegabah, mungkin sejak dahulu saat pandangan pertama, ia bisa saja menghancurkan karir mantan suami Jisoo agar mendapatkan Jisoo seutuhnya. Tapi tak semudah itu.

Jennie mulai mendekatkan wajahnya, sedangkan lawan dihadapannya sudah berusaha menenangkan diri dan mengatur nafasnya sedemikian rupa. Ini bukan hal pertama kali yang mereka dua lakukan. Namun debaran keduanya saling berpacu seolah ini merupakan kegiatan pertama kali yang mereka lakukan.

Jennie mengecup pelan bibir berbentuk hati, tangan kanannya membelai tulang rahang di wajah cantik kekasihnya. Sedangkan tangan kirinya mulai dilingkarkan ke pinggang kecil sang kekasih. Keduanya tidak menyia-nyiakan kesempatan dalam kesempitan ini.

Tangan kirinya kini sudah masuk ke dalam kaos hitam acara event yang dikenakan kekasihnya. Dirabanya setiap kulit putih nan mulus itu, sehingga tubuh kekasihnya sedikit menggeliat menikmati sensi sentuhan sang kekasih. Ciumannya kini turun ke tulang selangka Jisoo, menambah jejak kepemilikan di bagian kulit yang masih belum memerah. Kedua jemari Jisoo hanya bisa meremas rambut sang kekasih, karena ia terlalu larut dalam permainan ini.

Di sisi lain, wanita jakung berambut panjang nan legam itu berjalan mendekati tenda berisikan alat-alat cadangan itu. Ia ingin mengambil beberapa kabel untuk tambahan menyambungkan sound system. Ketika ia membuka tenda, gerakannya terhenti melihat adegan tak sewajarnya untuk dilihat. Ia membekap mulutnya sendiri agar tidak menimbulkan suara terkejut. Bagaimana ia tidak terkejut, jika wajah sang CEO perusahaanya sedang menikmati sentuhan wanita di pangkuannya.

Setelah mencoba menetralkan diri, Joy memusatkan pandangannya ke wanita yang di pangku sang CEO, terkejutannya bertambah lagi. Ya temannya itu adalah kekasih sang CEO yang mengirimkan coffee truk di lokasi saat ini.

Dengan perlahan Joy menutup kembali tenda, dan menunggu di depan tenda. Kai dan Song Kang menyusul Joy untuk membantu membawa peralatan yang dibutuhkan. Tapi dihentikan oleh Joy.

"Di dalem udah ada Jennie, lagi nyari keperluan tambahan. Kita langsung ke lokasi aja, ada beberapa staff yang perlu dibantukan?" Ucap Joy berusaha untuk menghadang kedua lelaki itu.

"Okok." Jawab Song Kang.

"Jen, kabelnya ada di dekat sound tambahan. Nanti dibawa ya. Kita ke lokasi duluan." Teriak Kai dari luar.

Sedangkan di dalam tenda ketika mendengar teriakan itu, langsung menghentikan kegiatannya. Jisoo hanya terkekeh melihat sang kekasih merajuk ketika kegiatannya dihentikan oleh suara teman satu team acaranya.

"Yaudah, kamu bantuin temanmu dulu."

"Hah... Baiklah."

"Masih ada waktu di Jeju. Udah jangan ngambek gitu, pipinya semakin seperti mandu."

"Sayang!"

Jennie langsung berdiri dari pangkuan sang kekasih, dan merapikan penampilannya. Lalu ia segera mengambil kabel tambahan seperti yang disuruh oleh temannya.

Jisoo juga ikut merapikan diri, dan kembali menuju lokasi untuk membantu staff-staff yang berada di sana.

• bersambung •

Sweet Summer MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang