Chapter 28

677 80 3
                                    

Wanita bermata kucing itu sedang sibuk mengaduk susu rasa strawberry dan juga membalikkan pancake di atas teflon. Jangan lupakan earphone wireless yang terpasang di telinganya. Ia sedang berbicara dengan Kang Seulgi mengenai pekerjaan di kantor yang tidak bisa dihandlenya pagi ini. Karena rutinitas di rumahnya pagi hari tidak bisa ditinggalkan.

Setelah semua telah selesai, ia segera menghidangkannya di atas meja makan. Kemudian ia bergegas ke kamar mengecek sang istri.

"Sayang?" Jennie menengok ke dalam kamar, dan ia menemukan sang istri yang sedang menyiapkan blazer dan juga tas kerja miliknya.

"Oh, sudah selesai?"

"Huum... ayo sarapan setelah itu aku antar ke kantormu." Mereka berjalan menuju meja makan, dan tak lupa lengan Jennie melingkar ke pinggang sang istri dengan posesifnya.

"Pelan-pelan..." ucap Jennie sambil menarik kursi Jisoo.

"Iya aku tau, jangan terlalu lebay Jen."

"Hei! Aku tidak lebay ya... demi kalian baik-baik saja..."

"Lihatlah mommy kalian kiddos, ia sangat menyayangi kalian." Ucap Jisoo sambil mengusap perutnya yang sudah membesar.

"Apakah masih mengalami morning sickness?"

"Hanya trisemester awal saja, dan bukannya aku sudah melaluinya?"

"Ah benar... kapan check up kandungan lagi?"

"Besok malam."

"Ok siap istriku tercinta. Aku akan mengosongkan jadwalku besok sore, setelah pulang kerja kita akan langsung ke rumah sakit. Biar siang ini aku telpon untuk membuat janji dengan dokter Song."

Setelah selesai makan, Jisoo berjalan ke arah dapur dan meminta tolong bibi untuk memotongkan buah dan menyiapkan salad untuk dibawa ke kantor.

"Bibi..."

"Nde... Nyonya Jisoo, ini bekal untuk dibawa ke kantor. Apakah susu hamil masih tersedia di kantor nyonya?"

"Ah iya, tolong bawakan satu kotak. Terima kasih sudah mengingatkan."

"Sudah kewajiban saya nyonya."

"Sayang ayo berangkat."

************************************

Rutinitas keduanya di pagi hari selalu sama setiap harinya. Jennie selalu menjadi istri yang siaga untuk Jisoo. Ya walaupun mereka sama-sama wanita, Jennie berusaha sekuat mungkin untuk melindungi pasangan hidup dan juga calon anak-anaknya.

"Seulgi ya... aku tinggal dulu ya, hari ini jadwal check up Jisoo ke dokter kandungan."

"Siap Mrs. Jennie, supir sudah menunggu di depan lobby."

"Terima kasih, segera pulang jika sudah selesai. Irene eonnie dan Jimin sudah menunggumu di rumah."

"Tentu saja, apalagi semenjak hyunnie isi lagi."

"Eh?"

"Iya Jen, Karina akan mempunyai seorang adik."

"Wow selamat, pasti dia senang sekali mendapatkan saudara. Jaga mereka baik-baik."

"Pasti."

"Aku pergi dahulu."

Jennie segera bergegas pergi ke kantor sang istri. Sesampainya di sana, ia segera turun menuju lobby kantor Jisoo. Saat berjalan ponselnya berdering, ia segera merogoh earphone wirelessnya dan mengangkatnya.

"Yoboseyo..." Jennie mengangkat dan berbicara dengan penelepon. Pada saat itu juga Jisoo menghampiri Jennie. Dengan segera Jennie mengambil tas kerja dan juga tas bekal sang istri, tak lupa lengannya melingkar ke perut Jisoo.

Sweet Summer MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang