Chapter 13

918 115 4
                                    

Author pov

Malam harinya, ke empat anak buah Jisso itu mengecek kembali panggung event beserta persiapan lainnya. Berkeliling mengitari dome sebesar itu untuk memastikan tidak ada yang kurang sedikitpun.

Setelah dirasa sudah cukup mengecek atas kesiapan project event ini, mereka berjalan sambil bersenda gurau menuju kedai dekat penginapan. Beberapa makanan ringan serta tak luput juga dua botol soju mereka pesan.

Mereka berbicara seputar kehidupan masing-masing dan juga tak luput gosip di kantor. Kisah sang CEO pun mereka bicarakan. Bagaimana misteriusnya si CEO cantik bagaikan bidadari itu.

Kim Jisoo, CEO yang jarang sekali di ruangannya. Ia lebih sering menemui clientnya di luar. Dan informasi dari kabar angin jika sang CEO itu sudah janda, tapi tidak ada yang tau siapa mantan suami dari CEO yang cantik itu.

Jennie hanya menyimak dan sesekali tersenyum saja menanggapi cerita mereka bertiga. Dan Jennie tidak minum, walaupun ia cukup kuat minum banyak tapi untuk malam ini ia tidak ingin minum, jadinya ia hanya memesan teh hangat.

Ponsel milik Jennie berdering, sang kekasih menelponnya. Ia segera menjauh dari temannya dan mengangkat telpon sang kekasih.

"Halo..."

"Jennie-ah... bogosippo..."

"Nado Jichu... sudah sampai penginapan?"

"Belum, aku masih bertemu client. Dia sedang ke toilet, jadi aku menyempatkan diri menelponmu."

"Sudah makan malam?"

"Tentu, aku sedang makan malam bersama clientku. Jennie-ah, kau sedang apa?"

"Ini masih di luar, lagi nongkrong di kedai bersama Joy, Kim Jongin dan Song Kang."

"Ah lelaki itu berbeda divisi denganmu bukan?"

"Iya..."

"Jangan dekat-dekat dengan mereka ne... Kim Jennie hanya milik Kim Jisoo. Ah, marga kita pun sudah sama, tinggal mengajukan surat pernikahan secara resmi saja."

"Jangan mulai lagi deh..." ucap wanita bermata kucing itu.

"Hahaha baiklah,  besok acara project eventnya dimulai kan? Setelah itu hari Sabtu acara penutupannya juga?"

"Hmm, padahal hari Sabtu aku ingin istirahat saja di penginapan."

"Hei jangan begitu, oh iya saat acara penutupan jangan menggunakan dress yang terlalu terbuka. Aku tak suka badan indahmu dilihat oleh mata pria hidung belang."

"Iya sayang iya..."

"Baiklah sampai jumpa nanti kekasihku. I love you Kim Jennie."

"Love you too Kim Jisoo."

Wanita bermata kucing itu pun kembali ke tempat duduknya. Ternyata teman-temannya masih seru bercerita, ia mengambil beberapa cemilan sambil mengamati teman-temannya.

"Jen, besok kita juga ikut memantau acara lho."

"Iya tau."

"Padahal kemarin tugas kita cuman suruh mantau divisi lain buat persiapan aja lho, sekarang merambat sampai mantau acara. Bener-bener emang ya jadi bawahan gini banget." Keluh Joy.

"Ya gpp kali, lagian enak tau mantau acara langsung. Bisa takjub seneng bahagia gimana gitu..." ucap Kim Jongin.

"Nikmati aja udah jangan ngeluh mulu." Timpal Song Kang.

"Iya, coba dinikmati aja Joy. Itung-itung pengalaman baru, kalau seru kan lumayan nanti bisa minta team leader mantau lapangan lagi. Bosen juga lho di kantor terus."

"Tuh bener Joy, kata Jongin. Nikmati aja udah." Song Kang berusaha menenangkan Joy.

"Bener itu." Akhirnya Jennie ikut menimpali.

"Yaudah balik penginapan aja, besok persiapannya pasti pagi bangetkan." Joy mengingatkan.

"Lah kan mantau acara doang Joy, persiapan kan udah kelar. Biar besok sebelum acara, staff eventnya yang ngecek." Jongin mengingatkan

"Wah gagal paham dia."

"Kebanyakan minum kamu, Joy." Ucap Jennie

"Oh iya ya, yaudah balik aja deh. Pegel semua ini badan" ucap Joy.

Di kota lainnya, Kim Jisoo sedang memandangi layar tabnya dengan memakai kaca mata bundarnya. Ia mengecek email dan jadwalnya untuk beberapa hari ke depannya.
Ia kini sedang berada di dalam mobil, menuju apartementnya.

Ia dengan segera mengambil ponselnya untuk menelpon seseorang. Setelah sambungan terhubung ia segera berbicara.

"Tolong kosongkan jadwal saya seminggu ke depan. Jika ada meeting, minta tolong untuk di handle. Nanti saya beritahukan ke Appa dan Oppa."

"Baik Sajangnim." Jawab sekertarisnya Jisoo

"Terima kasih."

Akhirnya wanita tersebut sampai di gedung apartementnya. Sambil berjalan menuju unit apartementnya, ia mengirimkan pesan ke appa dan juga oppa nya, jika ia ijin untuk tidak masuk kerja seminggu ke depan.

Sesampainya di unit apartementnya, ia segera memasukkan sandi dan mendorong pintu utama. Terlihat gelap, Jisoo segera menekan saklar lampu dan melepas heels yang ia gunakan.

Dengan langkah gontai ia menggeret koper menuju kamar tidurny. Segera mengeluarkan pakaian kotor, dan mengambil koper baru lalu mengisi dengan pakaian bersihnya.

Rutinitas ini biasa ia lakukan sendiri, menjadi wanita mandiri sudah ia lakukan sejak kuliah. Ia memilih hidup sendiri daripada tinggal bersama orang tuanya.

Selesai mengepak pakaian untuk seminggu ke depan, Jisoo segera membersihkan tubuhnya lalu merebahkan badannya di kasur favoritnya.

"Besok aku akan menemuimu, Kim Jennie."

• bersambung •

Sweet Summer MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang