Author pov
Jennie memasuki ruangan dan menyapa rekan kerjanya. Beberapa temannya ada yang sudah datang dan masih menyiapkan mana laporan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Jennie menaruh tas selempangnya, dan hendak menyalakan layar komputernya. Tetapi team leader divisinya menginterupsi kerjaannya sejenak.
"Kim Jennie, dan kau siapa yang bertubuh tinggi itu."
"Joy, pak."
"Ah ya ya, kalian berdua ikut saya meeting dengan Sajangnim hari ini. Pelajari berkasnya sekarang. Ini kuberikan pada kalian, cukup fokus dan ingat point-point ini sebagai laporan ke Sajangnim, jika beliau bertanya biar saya yang menjawabnya. Kalian paham?"
"Baik pak." Jawab Jennie dan Joy serempak.
"Kalian yang lainnya, tolong fokuskan laporan yang harus di selesaikan dalam waktu dekat."
Kemudian team leader divisinya itu menghilang dari ruangan. Jennie dan Joy langsung membaca lembaran kertas yang sudah ada di depan matanya. Mereka berdua mempelajari laporan tersebut untuk mengikuti meeting.
Sedangkan di ruangan lain, Jisoo tentu sudah datang. Ia juga mempersiapkan dokumen yang harus dibawa saat meeting dan bertemu rekan perusahaannya hari ini. Sesekali ia menyeruput teh hangat yang sudah ia bawa dari apartementnya. Ketukan pintu ruangannya terdengar, membuat wanita itu menyuruh orang yang mengetuk pintunya untuk masuk. Ternyata sekertarisnya memberitahukan bahwa meetingnya akan segera di mulai.
Jisoo segera membawa dokumen berserta Ipadnya. Ia berjalan menuju ruangan meeting, ketika ia masuk, semua karyawan yang mengikuti meeting hari ini sudah datang. Pandangannya berhenti ketika melihat Jennie mengikuti meeting itu. Senyuman tipis ia berikan kepada kekasihnya itu.
Meeting pun dimulai, beberapa divisi memberikan laporan bulanan maupun hasil kerja yang sedang dikerjakan pada saat ini. Saat giliran divisi marketing, Joy teman satu team Jennie menjelaskan laporannya. Sesekali Jennie memberikan coretan kecil kepada Joy untuk contekannya. Jisoo hanya tesenyum melihat kerjaan kekasihnya itu. Dan laporannya diterima oleh Jisoo tanpa ada pertanyaan, mungkin berkat contekan yang diberikan Jennie ke Joy.
"Baiklah laporan per divisi sudah saya terima. Terima kasih atas kerja samanya. Dan untuk memasuki musim panas, saya ada beberapa client yang harus ditangani secara langsung ke lapangan. Beberapa orang sudah saya tunjuk untuk langsung meninjau langsung. Setelah ini sekertaris saya akan membagikan dokumennya. Saya harap kerja sama kalian membuahkan hasil yang memuaskan untuk kita semua. Jika tidak ada yang ingin disampaikan, saya akhiri meeting hari ini. Sekian." Ucap Jisoo dan meninggalkan ruangan, karena ia harus segera meninggalkan kantor untuk jadwal bertemu client selanjutnya.
Jennie pov
What?! Jisoo menunjukku dengan Joy mewakili divisi marketing untuk meninjau langsung kelapangan? Dan harus ke luar kota. Yang benar saja.
Aku melihat Joy pun sama terkejutnya. Ya mau bagaimana lagi, kita berdua tidak bisa menolak permintaan dari bos besar. Team leader divisinya pun tersenyum bangga, akhirnya bos besarnya itu mengakui kemampuan dua anak buahnya ini.
"Jennie, Joy ini dokumen dan beberapa berkas yang kalian butuhkan untuk meninjau langsung ke lapangan pada musim panas. Kalian hanya perlu menjaga kepercayaan client dan mengamati kerja divisi lain agar pengerjaan project ini tidak memakan waktu lama. Semuanya sudah dipersiapkan oleh Sajangnim."
"Baik pak." Jawabku dan Joy melemah.
Istirahat pagi yang hanya berjeda 10 menit itu aku pergunakan untuk membeli minuman kaleng dekat ruangan kerjaku. Sambil menelpon wanita anggunku.
"Hallo." Ucapku menyapa panggilan di seberang.
"Hai sayang, ada apa?" Jawab Jisoo yang membuatku tertegun dengan kata 'sayang' yang ia berikan.
"Ani... hanya ingin menelponmu."
"Maafkan aku mengenai peninjauan langsung ke lapangan ya. Aku ingin melihat kemampuanmu itu. Hehe... tidak apa bukan?"
"Tidak masalah sayang. Kau berada di mana?"
"Dalam perjalanan menemui client. Hah, akhir-akhir ini aku cukup sibuk. Tidak bisa menemuimu membuatku amat sangat merindukanmu."
"Me too. Jaga kesehatanmu jangan sampai kelelahan ya."
"Pasti."
"Jangan lewatkan makan siangmu nanti."
"Iya sayangnya Kim Jisoo yang cerewet."
"Aku begitu karena mengkhawatirkanmu ya..."
"Iya iya, kamu juga. Kalau begitu maafkan aku menutup telpon. Setelah ini aku tiba di tempat pertemuan. Nanti aku akan menghubungimu lagi ya sayang. Love you so much Kim Jennie."
"Love you too Jichu." Aku mengakhiri telpon kami. Hah, betapa rindunya menikmati waktu berdua dengannya. Aku segera memasukan selembar uang dan menekan beberapa tombol pada mesin minuman ini. Ku ambil satu kalengan minuman dingin lalu kembali ke ruangan.
• bersambung •
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Summer Memories
Fiksi PenggemarCerita tentang kita yang terpaut usia dan status. Memilikimu merupakan hal yang tak mungkin bagiku. FanFict about Kim Jisoo and Jennie Kim GxG ⚠️🔞⚠️ Slow update, harap bersabar 🥺 FanFict pertama Author tentang Kpop 🙏🏻 mohon maaf jika kurang berk...