Chapter 23

760 83 9
                                    

Hari kelima keduanya berada di pulau Jeju, dan masih di hunian penginapan Camphortree Hotel and Resort. Jisoo bangun lebih awal, dengan perlahan ia meninggalkan kasur empuk yang masih dihuni oleh kekasihnya. Ia keluar kamar menuju dapur sambil menguncir asal rambut hitam legam panjangnya. Kali ini ia membuat sarapan sederhana, menggoreng telur dan bacon, lalu membuat salad sayur beserta teh madu hangat.

Setelah selesai dengan urusan dapurnya, ia segera kembali ke kamar, menyiapkan setelan baju bersih untuknya dan Jennie. Jisoo lebih dahulu membersihkan dirinya, lalu membangunkan kekasihnya yang berpipi mandu.

"Jen..." panggilnya dengan lembut.

"Sayang, bangun yuk..." masih belum ada sahutan.

"Kim Jennie... udah pagi..." ucap Jisoo, tapi kekasihnya malah menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Dengan tidak kekurangan akal, Jisoo mulai membuka selimut yang membungkus tubuh kekasihnya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah bantal milik kekasihnya. Ia mulai mengecupi dahi, pipi, hidung, lalu yang terakhir mulut. Dan cara itu berhasil membangunkan wanita bermata kucing.

"Hehe..." cengir Jennie dengan mata masih menutup.

"Susah banget dibangunin. Mandi dulu ya, itu bajunya udah aku siapin, sarapannya juga udah siap."

"Morning kiss lagi, sayang." Ucap Jennie sambil merentangkan kedua tangannya. Jisoo mengecup bibir milik kekasihnya dengan cepat, dan ia segera menarik kekasihnya agar bangun dari kasur.

"Sana mandi, aku mau beresin kasur."

"Kamu tunggu di meja makan aja, Ji. Nanti aku yang beresin."

"Biaiklah."

Keduanya kini telah berada di meja makan, melahap makanan dengan tenang. Setelahnya mereka berdua duduk di depan televisi yang menampilkan beberapa berita terkini. Jennie tidak fokus ke layar televisi, ia fokus ke layar ponselnya mengecek beberapa email. Sama dengan Jisoo, ia membalas beberapa email yang penting. Bagaimana pun juga keduanya mempunyai tanggung jawab yang harus dipegang. Setelah selesai dengan urusan masing-masing, Jennie mengecup pipi tunangannya.

"Agenda kita hari ini ngapain?"

"Sejujurnya aku sudah mulai membeli dan memesan keperluan untuk acara pertunangan resmi di Seoul. Aku sudah meminta tolong teman-teman satu divisimu dulu Joy, Kai, Song Kang untuk mengatasinya."

"Hmm untunglah mereka bisa diandalkan..."

"Untuk pekerjaanmu, ketika pulang nanti tinggal buat surat pengunduran diri saja ya... ambil alih kerjaan manusia beruang itu. Sudah seharusnya kamu bertanggung jawab sekarang."

"Baiklah Mrs.Kim. Ah, jangan lupa juga Mrs.Kim sesampainya di Seoul, kamu harus segera konsultasi dengan dokter kandungan yang sudah aku pilihkan."

"Arraseo... Itu pasti kulakukan sayang. Aku tidak sabar menantikan kehadiran little Kim."

"Baiklah berarti hari ini kita meluangkan waktu berdua saja..." belum juga selesai ucapan Jennie, larilah seorang bayi perempuan kecil dengan tertatih dan berteriak menuju kekasihnya.

"Moooooo chu." Teriak Jimin dari arah pintu penginapan kedua wanita Kim itu.

"Jimin-ah jangan berlari." Ucap Jisoo sambil menghampir bayi kecil cantik itu dan segera menggendongnya. Tak lama kemudian Irene dan Seulgi menghampiri mereka.

"Jen... titip Jimin sebentar ya... ada yang perlu aku urus mengenai pertemuan kolega uncle. Irene juga ikut denganku, membantu beberapa dokumen."

"Tentu saja Seul, aku akan menjaga bayi cantik ini." Jawab Jisoo bukan Jennie yang menjawabnya.

"Ini keperluan Jimin, mohon maaf merepotkan kalian." Irene menyerahkan tas ransel dan jinjing kecil berisikan keperluan milik anaknya.

Sweet Summer MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang