A/N :
Yang baca nambah, udah 1K. Seneng deh .... (♡˙︶˙♡)
Tapi kenapa silent reader-nya juga nambah sih?! (╯°□°)╯︵ ┻━┻
Wahai pembaca, di vote dong :"). Kalau yang banyak vote tuh bikin mood naik terus pengen cepet-cepet publish chapter baru.
Di vote ya, adek, kakak yang cantik/ganteng ♥♥
***
≪•◦ Happy reading ◦•≫
Narendra yang sudah sampai menyodorkan permen kapas. "Ini."
Fiona melupakan pikirannya tadi lalu mengambil permen kapas itu. Setelah membuka bungkus plastiknya, dia melahapnya sedikit, seketika rasa manis menyebar di lidahnya.
Fiona tersenyum senang. Sejak masuk ke dunia ini, ia tidak memikirkan lagi masalah kekurangan uang, ia juga mempunyai banyak orang yang selalu membuatnya tersenyum. Sudah lama ia tidak sebahagia ini. "Makasih, Papa."
Narendra ikut tersenyum saat melihat kebahagiaan Fiona. "Apa kamu mau permen kapasnya lagi? Papa beliin satu gerobak mau?"
Fiona tersentak kaget. "Enggak usah! Ayo kita pulang sekarang," ajaknya buru-buru berdiri.
"Hm." Narendra menggenggam tangan Fiona, khawatir putrinya hilang di kerumunan.
≪•◦ ❈ ◦•≫
Di sebuah kamar dalam apartemen, terlihat Clara menampar kuat Yolanda sampai putrinya itu harus memegang lemari di dekatnya supaya tidak jatuh.
"Apa sebenarnya yang kamu lakukan? Kamu senang karena Ibu gak ada di sana, jadi gak bisa marahin kamu lagi? Sudah Ibu bilang, berusahalah supaya Ibu bisa kembali secepatnya! Tapi Fiona malah dapat peringkat 1 paralel setelah Ibu pergi, Narendra pasti mikir Ibu memang menghambat putri kesayangannya!" bentak Clara.
"Maaf. Aku udah berusaha. Tapi Fiona gagalin. Kurasa dia juga berusaha keras belajar selama Ibu pergi supaya bisa buktiin kalo Ibu memang ganggu dia. Aku rasa ... dia pengen nyingkirin kita," ungkap Yolanda menunduk.
Clara mengernyitkan dahi. "Dia pengen nyingkirin kita?"
Yolanda mengangguk. "Kemarin pas dia pulang terlalu malam, aku sengaja ngerasin suara dan bilang kalo Ibu ada di sana pasti bisa ngontrol dia. Tapi Fiona malah jadiin itu senjata, dia bilang Ibu selama ini ngekang kebebasannya. Terus dia berbisik dan ngancam bakal ngeluarin kita dari keluarga Serenity kalo aku masih ganggu dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Scapegoat Changed Her Destiny ✔ End
Fantasía"Happy birthday to me ... Fuhh." Sebelum meniup lilinnya, Valerie Rowena mengucapkan suatu permohonan di hari ia berulang tahun ke-19 ini. Walau tidak terlalu berharap bakal terkabul, tidak ia sangka keinginannya untuk bisa hidup nyaman ala orang ka...