23 - Perasaan Tidak Enak

11.5K 1.6K 63
                                    

≪•◦ Happy reading ◦•≫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

≪•◦ Happy reading ◦•≫

Setelah menyelesaikan tujuannya di toilet, kini Fiona menyusuri koridor yang sepi karena kebanyakan orang berada di wilayah bazar sekarang. Tiba-tiba Ethan menghalanginya.

"Fiona, gue mau ngomong sesuatu," ucap Ethan.

"Hm."

"Apa lo pacaran sama Raymond?"

Fiona mengerutkan dahinya. "Gak."

"Lo suka sama Raymond?"

Untuk pertanyaan ini, Fiona terdiam dan melirik ke arah lain. Dia bingung ingin menjawab apa. Sejujurnya dia nyaman dekat dengan Raymond, tapi apa itu artinya dia menyukainya?

"Kayaknya iya." Ethan memegang kedua bahu Fiona membuat gadis itu kembali menatapnya. "Lebih baik lo hapus perasaan itu. Dia bakal mainin perasaan lo aja. Gak kayak gosip yang dia sebarin kalo dia suka sama lo, dia sebenernya cuma manfaatin lo aja buat narik perhatian para pemegang saham perusahaan Madison. Jangan terperangkap akal busuknya, Fiona."

"Gak usah ikut campur, itu urusan gue. Lagian seburuk apapun lo ngatain dia, menurut gue, lo lebih buruk." Fiona menepis tangan Ethan.

"Apa ini karena masalah kemaren? Gue minta maaf. Tolong kasih gue kesempatan, gue gak seburuk yang lo pikirin." Ethan menaruh wajahnya di pundak kiri Fiona. "Lagian daripada sama rubah itu yang bakal mainin perasaan lo, lebih baik lo sama gue. Gue udah nyaman sama lo, dan lo nanti pasti bakal bisa ubah rasa kasihan lo jadi rasa nyaman juga. Terus kita saling suka dan bahagia."

"Rumit banget. Mending gue milih Raymond, karena kita ... udah saling suka." Fiona menatap Ethan yang sudah mengangkat kepalanya dengan tatapan kaget. "Lagian hubungan itu lebih baik saling memberi. Gak kayak kita nanti, cuma gue yang bantu lo,kan? Hubungan gue sama Raymond itu saling memberi dan memahami."

"Gitu ya?" Ethan mengepalkan tangan dan menatap sinis. "Oke. Tapi suatu hari nanti, pasti ada saatnya dia gak ada buat lo, dan cuma gue yang bisa bantu lo. Saat itu, lo bakal sadar gue pilihan terbaik lo daripada dia." Dia kemudian pergi meninggalkan Fiona.

Dia gak rencanain sesuatu yang bakal nyulitin aku di masa depan, kan? pikir Fiona menghela nafas panjang.

Sekitar lima menit setelah kepergian Ethan, Fiona yang masih berdiri di koridor itu tersentak kaget karena pundaknya tiba-tiba dirangkul Raymond dari belakang.

"Kamu ngapain sendirian di sini?" tanya Raymond.

Fiona menghela nafas pelan untuk meredakan keterkejutannya. "Gak ada, cuma lagi mikirin sesuatu. By the way kamu dari mana?"

"Habis ngelakuin sesuatu yang penting," jawab Raymond mengedipkan satu matanya.

"Apa?"

"Udahlah, ayo ke bazar sekarang." Raymond menarik Fiona pergi dari sana. Nanti kalo aku kasih tahu, dia pasti bakal overthinking, batinnya.

Miss Scapegoat Changed Her Destiny ✔ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang