Happy Reading
Skip
"Al bangun dong al kakak capek tau gk ngomong sendiri kayak orang gila"Ridho
Sedetik kemudian pemuda itu mulai membuka mata coklatnya miliknya,Ridho yang melihat itu merasa sangat bahagia setelah ia merasa seperti orang gila yang berbicara sendiri
"Al?Kamu udah sadar?" Tanya Ridho
Pemuda itu menoleh kearah sumber suara itu,matanya menatap laki laki itu bingung.Ia pun mengeluarkan suara meskipun itu terasa sangat sulit
"Kakak siapa ya?" Tanya Al
Ridho yang mendengar itupun merasa sakit ternyata benar apa yang di diagnosa oleh dokter jika adiknya terkena Alzheimer.
"Enggak Al kamu pasti lagi akting kan,kamu pasti lagi ngeprank kakak yakan?" Ridho
"Maksud kakak apa,aku bahkan gk kenal kakak sebelumnya" Lirih Al dengan suara serak
"A..ku bahkan gk tau nama aku sendiri,dan ini apa" Al menunjuk kearah baju miliknya sendiri sungguh ia tidak tau benda apa yang menempel ditubuhnya ini
"Al nama kamu Al,kamu ingetkan,dan ini namanya baju"Ucap Ridho mencoba sabar menghadapi Al yang kembali seperti anak kecil seperti yang di bilang oleh dokter Arif ( baca part 5)
" Al namaku Al kak,ini baju hehehe Al baru tau kalau ini namanya baju hehehe,oh iya nama kakak siapa,kakak siapanya aku?"Tanyanya lagi sambil menyengir kuda
"Nama kakak Ridho,kamu biasanya manggil kak idho,Al mau minum?" Ridho
"Minum?" Ucap Al bingung
"Hmm bentar"
"Nihh" Ridho memegang segelas air ditangan dan menyodorkan kearah mulut Al
Al langsung meminum air yang diberikan oleh kakaknya walaupun ia masih bingung tempat apa ini dan siapa dia,sungguh ia masih heran entahlah apa yang terjadi pada dirinya.
"Udah kak,makasih ya" Ucapnya sambil tersenyum
"Sama sama"
Sungguh Ridho benar benar tak ingin ini semua terjadi pada Al,tapi Al tampak menggemaskan seperti balita yang baru belajar dan mengenal dunia,Takdir tak ada yang tau bukan?... sekarang tugas Ridho hanya mengurus Al dan mengenalkan semua hal pada Al terlihat aneh memang namun ia harus tetap menjalankannya.
.
.
.
Setelah satu jam yang lalu Al sadar sekarang ia sedang diperiksa oleh dokter Arif.
"Kondisi Al sudah stabil dho,penyakit Alzheimer Al belum terlalu parah,kemungkinan Al untuk sembuh itu sangat besar jangan pernah disia siakan" Dokter Arif
"Baik dok" Ridho
"Untuk trauma yang dimiliki Al saya belum dapat memastikan trauma apa yang dimiliki oleh Al,jika Al melihat seseorang atau apapun hal yang membuatnya takut atau histeris bisa jadi itu adalah traumanya dan harus dilakukan terapi agar traumanya benar benar hilang " Jelas Dr.Arif panjang lebar
Dan Ridho hanya menganggukkan kepalanya saja
"Besok Al sudah boleh pulang,karena kondisi sudah membaik,kalau ada apa apa pada Al kamu tinggal hubungi saya ya" Dr.Arif
"Iya dok saya bakal hubungi dokter kalau apa apa" Ridho
"Baiklah saya permisi"
"Silahkan dok" Ucap Ridho tersenyum manis
.
.
.
Skip keesokkan hari nya
"Kak kita mau kemana?" Tanya Al
"Kita pulang ya Al kerumah" Ridho
"Rumah?Rumah itu apa kak?" Al
"Hadeuh,rumah itu tempat kita tinggal Al,tempat istirahat,tempat ternyaman dah pokoknya" Ridho
"Nyaman?" Al
"Udah gk usah banyak tanya ayok ikut kakak" Ridho
"Iya deh" Al
Ridho menggandeng tangan Al dan membawanya kemobil untuk kembali kerumahnya.Diperjalanan Al merasa kalau dirinya lapar tetapi ia tak tau bagaimana cara nya bicara kepada sang kakak yang sedang fokus menyetir sampai sesaat kemudian terdengar suara cacing cacing dari dalam perut Al dan Ridho yang mendengar itupun langsung menanyakan pada sang adik.
"Al kamu lapar ya?" Ridho
"Iya kak Al pengen makan" Al
"Al al walaupun lagi sakit yang langka tapi bisa bisanya kamu inget makanan" gumam Ridho heran
"Al mau makan apa?" Tanya Ridho
"Al mau makan hewan yang kakinya dua kak,yang itu lho yang pagi pagi bangunin manusia apasih namanya Al lupa" Al
"Ayam" Ridho
"Nah iya itu apa tadi kak?" Al
"Ayam Al,Ayam" Ucap Ridho menahan tawa melihat wajah bingung milik Al sungguh menggemaskan
"Iya Ayam,Al pengen makan ayam kak,ayam goreng" Al
"Yaudah nanti kita berhenti didepan beli ayam goreng buat kamu ya"Ridho
"Tapi makannya dirumah aja ya kak,kan kata kakak dirumah tempat ternyaman" Ucap Al polos
"Yaudah nanti kita beli dulu abis itu makannya dirumah" Ridho
"Ok kak" Al
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka [HIATUS]
FanfictionKisah seorang anak laki laki berusia 16 tahun,Luka seakan akan mempermainkan hidupnya terkadang ia berada dititik tertinggi kebahagiaan Namun,disaat yang bersamaan ia bisa berada dititik terendah kesedihan, Entahlah Luka atau Takdir yang mempermaink...