Luka Part 16

364 58 5
                                        

Terkadang kesempatan untuk bahagia adalah hadiah terindah yang diberikan Tuhan kepada Hambanya,Namun kebahagiaan itu sangat sejenak atau bahkan kita tak merasakan nya sama sekali,Tapi ingatlah Tuhan selalu merahasia kan kebahagiaan untuk kita jika kita tak mendapatkan kebahagiaan didunia makanya kejarlah kebahagiaan untuk akhirat.

Skip sepulang sekolah

Al berjalan pulang kerumahnya kejadian 2 tahun yang lalu terulang kembali lagi luka yang awal nya sudah mulai mengering sekarang basah kembali.

"Pasti abis Al pulang ini mama nyuruh nyuruh Al,tapi mama bakal ngasih Al makan dulu gk ya soalnya Al laper banget Ya Allah,semoga mama ngasih makan dulu deh,ayo semangat Al" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri

.

.

.

"Assalamualaikum" salam Al saat masuk dalam rumahnya

"Wa'alaikumussalam,udah pulang kamu!sekarang cepet ganti baju abis itu cabutin rumput dibelakang!" suruh Iren

"Iya mah nanti Al kerjain tapi boleh gk mah kalau Al makan dulu soalnya Al laper banget mah" Al

"Enggak kamu boleh makan kalau pekerjaan kamu udah selesai baru kamu boleh makan,Ngerti!" Iren

"Ii..yyaa mah"

Al segera masuk kedalam kamarnya untuk mengganti baju dan sholat zuhur,setelah itu ia segera kebawah untuk memotong rumput dikebun belakang rumahnya.Al memotong rumput dengan semangat agar ia bisa secepatnya makan setelah ini.

Setelah 30 menit berlalu Al sudah menyelesaikan pekerjaan yang disuruh oleh sang mama tadi,ia segera menghampiri sang mama yang tengah duduk di ruang tamu sambil bersantai,ia sedikit gugup untuk meminta makan pada sang mama.

"Mah Al sudah potong rumputnya sekarang Al boleh makan kan mah?" Tanya nya gugup

"Iya sana makan ditudung saji sudah saya siapin buat kamu" Iren

"Beneran mah,makasih mah" Al

"Iya udah sana sana" Usir Iren pada Al

Al segera pergi keruang makan untuk makan yang sudah disiapkan oleh sang mama,saat Al membuka tudung saji ia hanya menemukan tempe goreng yang  setengah gosong tapi Al tak memperdulikannya ia segera memakan tempe itu dengan nasi karena ia sudah merasa sangat lapar saat Al tengah makan Iren menghampiri Al.

"Bagus kamu makan itu tempe gosong kamu emang cocok dapat makanan seperti itu" Iren

"Gpp kok mah Al makan ini udah lebih dari cukup kok" Ucap Al dengan suara sendu

"Yaudah abisin jangan lupa cuci piring sama bersihin kolam berenang awas aja kalau saya lihat ada pekerjaan kamu yang gk bener dan gk selesai" Iren

"Iya mah nanti Al kerjain kok"

Al segera menghabiskan makanan nya setelah itu ia mencuci piring yang menumpuk.

"Alhamdulillah Ya Allah hari ini Al masih bisa makan"

"Sekarang aku harus cepet cepet cuci piring abis itu tinggal bersihin kolam renang baru nanti Al bisa istirahat"

.

.

.

Saat Al tengah sibuk membersihkan kolam renang tiba tiba El datang membawa daun kering dan dengan sengaja melempar daun daun itu kekolam renang yang tengah dibersihkan Al.

"Tuh bersihin!" suruh El

"Kasian ya nasib si pembunuh satu ini,tapi lu masih beruntung tau gk kalau enggak mama sama papa bisa aja masukkin lu kepenjara" El

"Bersihin tuh kolam ampe subuh" El

El segera meninggalkan Al yang sibuk dengan pekerjaannya

"Ya Allah kuatkan hamba Ya Allah"Al

Al dengan cepat membersihkan kolam renang yang kotor karena ulah sang adik,Al benar benar lelah ia belum merebahkan tubuhnya kekasur dari semalam.
Setelah pekerjaannya selesai ia segera masuk kedalam rumah untuk kekamarnya saat ditengah perjalanan kekamarnya Al bertemu dengan Ridho.Al pun menghampiri Ridho ia masih berharap jika Ridho percaya padanya

"kak idho,kakak udah pulang?"Al

"Mata lo buta ya!yaiyalah gue udah pulang pake acara nanya nanya lagi lo" Ketus Ridho

"Maaf kak,Al cuma basa basi aja sama kakak" Ucap Al tertunduk lesu

"Gk usah basa basi sama gue deh lo dasar pembunuh!" Ridho

"Tapi kak Al bukan pembunuh,kalau Al bisa memilih lebih baik Al aja yang mati daripada om Ryan biar kakak bahagia kalau Al gk ada" Al

"Iya harusnya kamu yang mati Al bukan om Ryan dan kakak juga berharap kalau umur kamu pendek tapi kayaknya gk mungkin soalnya kamu kan pembunuh biasanya kalau orang jahat pasti umurnya panjang biar dapat hidayah buat bertaubat itupun kalau dapat!"

"Udahlah kakak males liat wajah kamu" Ucap Ridho meninggalkan Al yang masih berdiam diri ditempatnya

Kata kata Ridho barusan benar benar membuat hati Al sakit,ia tak menyangka bahwa kakak yang selama ini ia sayangi berkata seperti padanya sungguh Al tak ingin mendengarkan kata kata itu diucapkan oleh Ridho tapi apa boleh buat Al tak bisa mengontrol ucapan seseorang kepadanya.

Bersambung...

Jangan Lupa Vote dan Komen,Makasih🍂

Luka [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang