Happy Reading❤️
Setelah mengambil kotak p3k El bergegas kekamar kakaknya kembali.
Ckleekk...
Pintu kamar Al dibuka oleh El,El segera menghampiri Al dan Mang Ujang El juga menyuruh Mang Ujang keluar agar ia bisa tenang mengobati Al.
"Mang,mamang keluar dulu aja ya biar kak Al,El yang urus" El
"Iya den,mamang keluar dulu ya" Mang Ujang
"Iya mang silahkan" El
Mang Ujang pun keluar dari kamar Al meninggalkan dua kakak beradik itu di sana,El pun segera mengobati Al,setelah membersihkan darah yang ada di dahi sang kakak El pun memberikan cairan penyembuh luka dan siap membalut kepala kakaknya itu dengan perban
"Maaf ya kak,kalau El lancang megang kepala kakak El cuma mau ngobati doang kok" El
Setelah beberapa menit berselang El telah selesai mengobati luka yang ada dikepala Al ia pun segera meninggalkan Al dikamarnya agar ia bisa beristirahat.
"Oke udah selesai,kak Al istirahat aja ya,El keluar dulu" Ucap El pada Al walaupun mata kakaknya itu masih terpejam erat.
.
.
.
"Sssttt....Akkhh...aduh" Ucap Al merasakan pusing dikepala nya ia pun segera memegang kepalanya,ia merasa bingung kenapa ada perban diatas kepalanya dan mengapa dia bisa berada dikamarnya?Entahlah semua masih menjadi tanda tanya dipikiran Al.
"Siapa yang bawa aku kesini ya,terus kenapa ini kepala aku diperban kayak gini siapa yang udah ngobatinnya Aah sudahlah kalau dipikirin terus entar nambah pusing."
"Al!!!" Teriak seorang wanita paruh baya itu kepada Al
Al yang merasa dipanggil pun segera turun walaupun kaki dan kepalanya masih terasa sakit,tapi ia tak mau jika wanita paruh baya itu marah dan melakukan hal yang tidak Al inginkan nantinya.
"Ada apa mah?" Ucap Al yang sudah dihadapan sang mama
"Kamu lihat ini!" Ucap Iren menunjuk ke vas bunga yang pecah berserakkan dilantai
"Iya mah,kenapa?" Ucap Al bingung
"Kamu kan yang udah bikin vas bunga mama pecah begini,ngaku!"Iren
"Demi Allah mah bukan Al yang mecahi vas bunga punya mama"Ucap Al yang mulai gemetar ketakutan
"Alah gk usah pake acara bersumpah segala kamu,pasti kamukan siapa lagi coba masa kucing!" Iren
"Beneran mah,Al gk mecahin vas bunga ini lagipula sedari tadi Al dikamar gk keluar keluar mah" Ucap Al mencoba tetap tenang agar trauma nya tidak kembali.
"Alah udahlah gk usah alasan kamu!"
"Ayo ikut mama!"
"Kemana mah" Ucap Al yang sudah gemetar hebat
"Mah..." Panggil Tammy tiba tiba
"Ada apa sayang?" Iren
"Ma..ma mau bawa Al kemana?" Tanya Tammy sedikit gugup
"Mama mau kasih pelajaran buat dia,karena dia yang udah mecahin vas bunga mama yang paling mahal." Iren
"Eumm...mah Tammy mau bilang sesuatu sama mama tapi mama jangan marah sama Tammy hehehe" Tammy
"Iya sayang mama gk bakal marah sama kamu" Iren
"Sebenernya...yang udah mecahin vas bunga mama bukan Al tapi Tammy mah,tapi Tammy gk sengaja kok mah tadi beneran Tammy kesandung kaki meja makanya gk sengaja nyenggol vas bunga mama terus pecah tadi mau Tammy beresin cuma Tammy takut kena marah mama" Tammy
"Ya Allah sayang,kenapa kamu gk bilang dari tadi sih,yaudah gak papa kamu tenang ya mama gk akan marah sama kamu" Iren
"Makasih mama,Tammy sayang mama"Ucap Tammy memeluk tubuh sang mama
"Mama juga sayang banget sama kamu" Ucap Iren membalas pelukkan putri satu satunya itu.
Sementara Al hanya menatap kedua bidadari nya dengan tatapan sendu.
"Andai Al bisa meluk mama sama kak tam gitu,pasti Al udah bahagia banget sekarang." Al
Al pun meninggalkan kedua perempuan itu,ia berjalan kearah belakang rumahnya untuk menenangkan diri sembari menghilangkan rasa pusing dikepalanya.
Al menikmati suasana taman belakang rumahnya dengan sangat damai dan tentram wajah putih dan juga mata yang sedikit sipit itu tersapu angin yang cukup kencang membuatnya terlihat seperti pangeran yang sangat tampan.Dorrrr....
Suara tembakan terdengar di indera pendengaran Al,ia merasa bahwa suara tembakkan itu terjadi didalam rumahnya ia mencoba berlari untuk memastikan keluarganya baik baik saja.
"RICO AD ZIKRI KELUAR KAMU!JANGAN KAU MENCOBA BERSEMBUNYI DARI KEJARAN KU APA MUNGKIN KAU TAKUT" Ucap seseorang dengan menggunakan penutup wajah
Rico pun terlihat menghampiri orang yang memanggil namanya tadi.
"KENAPA KAU MEMANGGILKU DENGAN SUARA TEMBAKAN YANG TIDAK BRRGUNA ITU!" Rico
"DAN KAU BILANG AKU TAKUT PADAMU,AKU TIDAK TAKUT PADA SIAPA PUN TERMASUK KAU" Ucap Rico menyodorkan Pistol kearah kepala orang bertopeng itu
"BEDABAH KAU RICO,INGATLAH AKU AKAN MEMBUNUH SALAH SATU ANAKMU,AKU SUDAH MENGAWASI KE EMPAT ANAKMU DAN AKU MELIHAT SALAH SATU ANAKMU YANG TIDAK KAU SAYANGI MAKA ITULAH YANG AKAN AKU BUNUH,DAN MUNGKIN SETELAH KEMATIAN ANAK YANG TIDAK KAU SAYANGI ITU AKAN ADA RASA PENYESALAN KARENA KAU SUDAH MENYIA NYIA KAN HIDUPNYA SEPERTI APA YANG KAU LAKUKAN DULU TERHADAP PUTRA KU,INGATLAH DENDAM KU AKAN TERUS ADA SELAMA ANAK ITU MASIH HIDUP!" Ucap Orang tersebut langsung meninggalkan Rico ditempatnya.
"BEDEBAH SIAPA ANAK YANG DIA MAKSUD!" Ucap Rico bingung
"Setahu ku semua anak anak ku,aku sayangi" Ucap Rico
Apakah ia lupa jika ia sangat membenci Al,Apakah keselamatan Al akan terancam?
Bersambung...
Jangan Lupa vote
Jangan Lupa komen,jangan jadi pembaca gelapSee you next part🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka [HIATUS]
FanfictionKisah seorang anak laki laki berusia 16 tahun,Luka seakan akan mempermainkan hidupnya terkadang ia berada dititik tertinggi kebahagiaan Namun,disaat yang bersamaan ia bisa berada dititik terendah kesedihan, Entahlah Luka atau Takdir yang mempermaink...