Luka Part 17

325 51 7
                                    


Happy Reading

Disepertiga malam saat semua orang tengah terlelap dalam tidurnya,seorang anak laki laki sedang sibuk diatas sajadahnya dan mencurahkan semua isi hati kepada Tuhannya.Al sejak tadi remaja itu bercerita dengan air mata yang mengalir dipipi chubby nya.

"Ya Allah kalau Al boleh meminta,aku pengen banget buat kak idho percaya sama aku dan sayang lagi sama aku,tapi kalau Engkau tidak mengizinkan itu terjadi aku pasrahkan semuanya kepadamu Ya Allah karena aku percaya bahwa takdirmu adalah yang terbaik,oh iya Ya Allah tolong nanti kalau memang Al gk punya umur yang panjang Al minta semoga keluarga Al gk sedih dan gk menyesal sama perlakuan mereka sama Al,Al gk mau mereka sedih Ya Allah,Aamiin" Ucapnya menutup semua curahan hatinya.
Setelah itu Al segera mengambil Al Qur'an miliknya dan segera membacanya dengan suara yang sangat merdu Namun,disela sela Al mengaji ada yang mengetuk pintu kamarnya,Al segera menutup Al Qur'an milikmya dan segera membukakan pintu kamarnya saat Al membuka pintu kamar ada laki laki bertubuh kekar yang berdiri depan matanya ternyata itu adalah Rico yang merasa terganggu dengan suara mengaji Al.

"Kamu tuh tengah malem kayak gini ngapain ngaji,berisik tau gk!" Rico

"Maaf pah Al gk bisa tidur makanya Al ngaji" Al

"Ya kalau mau ngaji suara kamu kecilin lagian suara kamu gk bagus bagus amat" Rico

"Iya pah,Al bakalan kecilin suara Al kalau sedang mengaji"

"Yaudah bagus awas aja kalau saya masih dengar suara kamu itu,besok saya kerja jadi jangan ganggu waktu tidur saya!!!" Rico

"Iya pah" Al

Rico meninggalkan Al dan segera kembali kedalam kamarnya untuk melanjutkan tidurnya,Al menutup pintu kamarnya dan menuju keranjangnya karena ia merasa mengantuk dan memutuskan untuk tidur,sedangkan sedari tadi ada sepasang mata yang memantau Al dan Rico saat Rico memarahi Al tadi,Sepasang mata itu adalah milik Ridho,Ridho merasa sangat tenang saat mendengar suara mengaji Al Namun ia tadi merasa aneh kenapa tiba tiba Al berhenti ternyata saat ia mengintip dari balik pintu Rico yang sudah menghentikan suara Al,dan saat Al menutup pintu kamarnya Ridho pun melakukan hal yang dan kembali keranjangnya.

"Al suara kamu bikin hati kakak damai dan adem banget,maafin kakak ya Al hati kakak masih bingung harus percaya atau enggak sama kamu" Ridho.

"Semoga nanti ada bukti yang bisa memperkuat perbuatan kamu itu fitnah atau bukan,semoga nanti aku gk terlambat" Ridho.

.

.

.
Pagi yang cerah kembali menyapa dunia.

Al sudah bersiap siap sejak tadi ia segera menghampiri keluarganya yang tengah sarapan pagi tanpa dirinya,saat tiba didepan mereka semua Al memberanikan diri untuk meminta makanan ke mama nya.

"Mah,Al bo..leh ma...kan gk?" Tanya nya gugup

"Boleh bentar ya,Bi Marnii!!!"Teriak Iren memanggil pembantu nya

Bi Marni dengan segera menghampiri Iren yang memanggilnya.

" Ada apa nyonya"Bi Marni

"Eumm bi ini Al mau makan kamu kasih Roti yang udah saya taro didapur tadi ya"

"Tapi Nya itu roti udah mulai jamuran mana boleh dimakan lagi" Bi Marni

"Alah lagian kan masih ada bagian rotinya yang belum jamuran kan jadi kasihin aja ke Al,kamu mau kan Al?" Tanya Iren

Al diam sesaat ia memikirkan tentang kesehatannya sendiri Namun disatu sisi ia juga lapar dan ia tidak merepotkan Rizky nanti jika ia tak sarapan dirumah,Al takut Rizky akan terus memberikan separuh makanannya kepada Al,dan Al tak mau itu terjadi akhirnya Al pun meng iyakan ucapannya sang mama

"I..ya mah Al mau kok" Al

"Tapi den,nanti aden sakit gimana?" Bi Marni

"Udahlah biarin aja kalau dia sakit berarti tinggal nunggu ajal nya"Rico

" Gpp bi yaudah mana roti nya biar Al makan biar gk mubazir"Al

"Yaudah ayo den ikut bibi" Bi Marni

Al pun mengikuti bi Marni kedapur untuk mengambil roti,Bi Marni segera memberikan roti itu kepada Al

"Nih den rotinya,atuh gpp makan roti yang sedikit jamuran ini den?"Tanya Bi Marni

"Maafin bibi ya den,bibi belum masak cuma ada roti jadi bibi bikin roti bakar buat keluarga aden tapi ternyata aden gk makan bareng mereka bibi lupa den buat nyisahin roti bakarnya untuk aden,maafin bibi ya den" Ucap bi Marni meminta maaf pada tuan mudanya itu

"Gpp bi yaudah Al pisahin dulu ya rotinya dari jamurnya"

"Iya den bibi mau ngerjain pekerjaan yang lain dulu,bibi permisi ya den" Bi Marni

"Iya bi" Ucap Al tersenyum simpul

Bersambung...

Jangan Lupa vote dan komen,Syukron💫

Luka [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang