Luka Part 29

430 81 14
                                    

Happy Reading🙌

"Bagus obat biusnya sudah bekerja dengan sempurna,selamat tidur anak manis"

Yudha pun menggendong tubuh lemah Al dan memasukkannya kedalam mobilnya,Setelah itu ia membawa Al pergi ketempat persekapan yang telah ia siapkan sejak lama untuk menyekap Al agar dendamnya dengan Rico terbalaskan.

25 Menit Kemudian

Yudha sudah sampai ditempat persekapan sedangkan Al sedari tadi mata pemuda itu belum terbuka sama sekali.
Yudha menaruh Al dikursi tua yang kapan saja bisa patah dan rapuh, Yudha mengikat tangan dan kaki Al serta menutup mulut pemuda itu dengan lakban hitam sebanyak 2 lapis agar Al tak bisa berteriak untuk meminta bantuan.

"Bagus akhirnya anak ini sudah berada ditanganku!" Ucap Yudha dengan senyum smrik
"Lihat saja Rico kau akan merasakan apa yang aku rasakan selain rasa penyesalan kehilangan seorang anak kau juga akan merasa betapa sakitnya melihat anak yang kau sia sia kan mati dengan tragis!"

.

.

.

Mata pemuda itu sudah mulai terbuka dengan jelas, ia merasakan kepalanya yang terasa pusing dan bertanya tanya kenapa dia bisa berada disini.

"Astagfirullah,siapa yang udah ngikat aku kayak gini"

"Ya Allah tolong Al"

Yudha datang menghampiri Al yang masih diam mematung meratapi nasibnya yang terikat kuat dan mulutnya yang tak bisa mengeluarkan suara sama sekali.

"Heii,anak manis ternyata kau sudah bangun ya" Yudha
"Ini saya bawakan makanan untukmu,makanlah mungkin ini adalah hari terakhir kau makan di dunia" Yudha

Yudha membuka lakban hitam yang menutupi mulut Al dengan kasar dan hal itu membuat Al meringis kesakitan.

Sretttt!

"Ssstt...argh"

"Kenapa sakit ya?"

"Om ini sebenarnya siapa?" Tanya Al

"Kamu gk perlu tau siapa saya,yang pasti jika kamu mati ditangan saya maka dendam saya akan terbalaskan!" Yudha

"Astaghfirullah om didalam agama islam gk mengajarkan kita untuk dendam sama orang lain,kalau Al punya salah sama om,Al minta maaf sama om tapi jangan apa apain Al ya om"Al

"Saya tidak dendam sama kamu,tapi saya dendam dengan Ayahmu dan hanya dengan cara ini agar Rico bisa merasakan apa yang saya rasakan,saya tau Al kamu adalah anak buangan Rico saya juga tau kamu adalah anak yang dibenci oleh keluarga mu karena sebuah fitnah benarkan?"Yudha

"Enggak om keluarga Al sayang kok sama Al cuma cara ngasih sayang nya beda aja sama yang lain"

"ALAH SUDAHLAH TIDAK USAH BERDUSTA, SAYA SUDAH LAMA MEMANTAU KAMU AL SELUK BELUK KELUARGA MU PUN SAYA SUDAH TAU! Tegas Yudha

"Yasudah kau makanlah makanan ini dan jangan coba coba kabur dan berteriak minta tolong karena itu akan percuma karena sekarang kita berada ditengah hutan jika kau berani kabur mungkin kau akan dimakan oleh binatang buas."Yudha

"Om" Panggil Al

"Apalagi!" Yudha

"Om nyuruh Al makan tapi om gk ngelepasin iketan ditangan Al,Al bukan ayam om yang makan langsung pake mulut"Al

Yudha menghampiri Al kembali dan melepaskan ikatan ditangan Al.

"Sudah saya lepaskan jangan banyak tingkah,Ingat kamu berada ditengah hutan"Yudha

"Iya om,Al gk lupa kok kan om udah ngomong 2 kali kalau kita ditengah hutan,Al belum tua kali om"celetuk Al

"Terserah kamu!"Yudha

"Yeee bisa begitu"Ucap Al heran

"Udahlah aku makan aja,kapan lagi makan gratis yekan Al hehehe" Ucap Al menyantap makanan itu dengan lahap seperti tanpa beban.

.

.

.

"Kak,kakak beneran sudah menyekap anak itu?"

"Tentu saja sudah,pekerjaan ini mudah sekali aku lakukan"

"Tapi kak,apa kakak tidak kasihan dengan anak itu masa depannya masih panjang lalu kakak ingin membunuh nya"

"DIAM KAU TAMA!YANG KAU BILANG MASA DEPAN ANAK ITU MASIH PANJANG KAU SALAH BESAR,DIA MENDERITA KERUSAKAN GINJAL KANAN,DAN JUGA KANKER OTAK,KAU TIDAK TAU APA APA JADI JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU! Tegas Yudha pada Pratama yang tak lain adalah adek kandungnya sendiri

Pratama hanya menggeleng geleng kan kepalanya pelan tak menyangka jika pemuda berusia 18 tahun itu menderita penyakit yang mengerikan seperti itu.

"Terserah kakak saja,aku hanya takut jika kakak dipenjara" Ujar Pratama

"Aku tidak pernah takut dengan polisi,kalau pun aku harus dipenjara yang terpenting dendam ku pada Rico sudah terbalaskan,Itu saja!" Yudha

"Terserah kakak saja!" Ucap Pratama meninggalkan Yudha.

"Aku tidak mengerti dengan pola pikir kakakku sendiri,dia sangat keras kepala!" Pratama

.

.

.

"Assalammualaikum" Salam pemuda yang seusia dengan Ridho yaitu Panji putra dari Alm Ryan.

"Wa'aikumussalam,Panji kamu sudah pulang dari mana saja kau nak?" Tanya Tari

"Panji dari nyari kebenaran kematian Ayah,nenek,dan kakek mah,Panji gk yakin kalau semua ini ulahnya Al secarakan Al polos banget anaknya" Panji

"Iya sayang mama juga gk percaya kalau Al yang sudah melakukan itu semua kita harus mencari kebenarannya,kamu sudah menemukan apa?"Tanya Tari pada putranya satu satunya itu

"Waktu itu mama yang sudah ngambil rekaman cctv dirumahnya om Rico pas malam pembunuhan Ayahkan,Nah Panji temuin kalau yang nembak itu orang bertopeng mah,bukan Al,Al turun pas ayah sudah tertembak"Panji

" Astagfirullah jadi siapa sebenernya yang sudah membunuh ayahmu?"Tari

"Kalau soal itu Panji belum tau mah"

"Kita harus mencari tau informasi lebih dalam lagi nak" Tari

"Iya mah"

"Kalau kematian kakek dan nenek?" Tanya Tari

"Tadi Panji sudah kerumah sakit tempat kakek dan nenek meninggal setelah makan-makanan yang Al kasih,kata dokternya sih kakek sama nenek bukan keracunan tapi karena emang sudah ajalnya mah" Panji

"Kita harus bawa dokter itu ke om dan tante kamu dan menunjukkan rekaman cctv kemereka supaya mereka tidak menyakiti Al"

"Yaudah mah sekarang aja yuk biar cepet lebih bagus" Ajak Panji

"Yaudah mama siap siap dulu ya kamu tunggu disini" Tari

"Iya mah,Panji tunggu disini" Panji

Bersambung...

Jangan Lupa Vote dan Komen
Terimakasih 🍂

Luka [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang