Happy Reading
Yudha kembali masuk ke dalam apartemen nya dan langsung menghampiri Al dan membangunkan nya untuk makan, Dibalik sifat Yudha yang baik pada Al ada niat terselubung dan rencana licik nya.
"Al bangun! Kamu mau makan atau gk!" Ucap Yudha mengguncang tubuh Al
Al tersadar dari pingsannya dan mengerjapkan kedua mata nya dan memfokuskan cahaya yang masuk ke mata nya, Al langsung menoleh pada Yudha yang sibuk memindahkan nasi goreng yang tadi ia beli ke piring. Al melihat Yudha menabur sesuatu kedalam salah satu nasi goreng itu Namun,Al tak berpikir macam macam ia langsung duduk dan menunggu Yudha memberikan makanan kepadanya.
"Om,om nuangin apa itu?" Ucap Al mencoba bertanya pada Yudha
"O.. ohh ini cuma garam kok Al" Ucap Yudha berbohong
"Oh cuma garam,yaudah mana sini om? Nasi nya,Al udah laper nih om"Al
"Yaudah nih makan"Ucap Yudha memberikan sepiring nasi goreng kepada Al
"Terimakasih ya om" Ucap Al tersenyum
Al membaca doa makan dan setelah itu ia segera memakan nasi goreng itu dengan lahap, Al tidak tahu jika Yudha memberikan obat painkiller yang bisa merusak ginjal seseorang dan akan membuat ginjal Al semakin parah.
"Aku memang tidak menembak jantung mu secara langsung untuk membunuh mu Al, tapi aku akan membunuhmu secara perlahan lahan agar aku bisa melihat mu kesakitan itu adalah kebahagiaan untuk ku" Ucap Yudha dalam hati sambil menatap pemuda itu
"Om kenapa liatin Al begitu? Al ganteng ya?" Ucap Al dengan rasa percaya diri yang tinggi
"Jelek!" Yudha
"Ya terus kenapa om natap Al dalam banget" Al
"Diam kamu,makan itu sampai habis!" Yudha
"Iya om" Al
.
.
.
Di kediaman keluarga Rico Ad Zikri
"Pah gimana cara kita buat nyelametin Al?" Tanya Ridho pada Rico
"Kamu tenang saja Ridho,papa sudah bekerja dengan adek nya Yudha" Rico
"Adeknya om Yudha? Siapa pah?" Tanya Ridho penasaran
"Pratama dho,Pratama yang akan mengawasi Al dan saat Yudha pergi nanti, Pratama akan membawa Al pulang, tapi kita harus... " Ucap Rico terpotong oleh Ridho
"Tapi apa pah?!" Ridho
"Kamu bisa gk,gk usah motong pembicaraan papa gk sopan!" Rico
"Maaf pah,habisnya Ridho penasaran banget" Ridho
"Tapi kita harus menunggu waktu dua hari lagi, karena Pratama masih bekerja di luar kota" Rico
"Emangnya papa yakin selama dua hari ke depan Al bakal aman?" Ridho
"Itu dia papa kurang yakin dho"Rico
"Biar Panji sama Ridho aja om yang ngawasin Al" Ucap Panji yang sedari tadi menyimak dan baru saat ini dia mengeluarkan suara
"Baiklah,Om percayakan sama kamu Panji dan juga kamu Ridho" Rico
"Kalian harus mengawasi gerak gerik Yudha,Yudha bisa saja menyakiti Al tanpa menyentuh Al." Ucap Rico serius
"Siap pah" Ridho
"Siap om" Panji
.
.
.
Skip Malam HariDimalam yang tenang seorang pemuda tampan sedang tertidur pulas tetapi tidur nya terganggu oleh rasa sakit yang amat sangat di bagian ginjal nya.
"Akkhh...kenapa ginjal aku sakit banget ya" Ucap Al sambil memegangi perut nya
"Kenapa rasa nya sakit banget... Akhhh.. Bahkan lebih sakit dari biasa nya.... Uhuukkkk.... Uhukkkkkk" Ucap Al sampai terbatuk batuk
"Om... Yudha.. mana ya?"
"Ommm... tolongin Al om.. " Rintih pemuda itu
"Akhhhh.... Uhukkk... Uhukkk...." Al memuntahkan darah yang cukup banyak dari dalam mulutnya
Yudha yang mendengar Al terbatuk batuk pun terbangun dari tidurnya dan betapa terkejutnya Yudha saat melihat selimut nya kotor akibat darah Al.
"AL! APA YANG KAMU LAKUKAN SELIMUT SAYA JADI KOTOR GARA GARA KAMU!"Yudha
"Maafin Al.... Om... Al... bee... neer... bee... neer... gk.. berr..... maa...ksud... buat.... ngotoriin... se...li... mut... Om" Ucap Al terbata bata
"Daa...daa Al sakit banget om,tolong bawa Al kerumah sakit om... Akkhh Ya Allah" Al
Yudha pun merasa kasihan kepada Al dan mencoba memberikan obat yang bernama naproxen yaitu obat pereda rasa nyeri.
"Saya malas bawa kamu kerumah sakit!" Yudha
"Tapi om... Al udah gk kuat lagi.... Akhh" Al
"Kamu tunggu sebentar saya akan ambilkan obat untukmu"Yudha
Yudha mengambil obat dibawah laci meja kerja miliknya dan segera memberikan obat itu pada Al.
"Ini minumlah obat ini dan kau pasti akan merasa lebih baik" Ucap Yudha memberikan obat itu kepada Al
"Makasih ya om" Ucap Al mengambil obat itu dan segera meminumnya tanpa bantuan air.
"Kau merasa lebih baik?" Yudha
"Masih sakit om,tapi sudah gk sesakit tadi"
"BESOK KAMU HARUS CUCI SELIMUT SAYA!DARAH KAMU BIKIN SELIMUT SAYA KOTOR!" Suruh Yudha
"Iya om besok Al bakalan cuci selimut nya" Al
"Yasudah tidurlah kembali" Suruh Yudha pada Al
"Iya om" Ucap Al kembali mencoba tidur
Yudha meninggalkan Al dan kembali kedalam kamar pribadi miliknya dan Al masih merasa sakit tidak hanya dibagian ginjal nya tetapi juga dibagian kepala nya obat yang diberikan Yudha tadi sama sekali tidak berpengaruh pada Al, Al hanya berpura pura tidak merasakan sakit lagi karena ia tidak mau jika Yudha semakin marah padanya,Al diam sambil menutup matanya rapat dan menggigit bibir bawahnya juga meremat selimut yang sudah kotor itu dengan kuat agar ia tak mengeluarkan suara sama sekali.
Air mata tak pernah bohong,Al menangis merasakan sakit di sekujur tubuhnya ia mulai mengangkat tangan dan berdoa pada Allah.
"Ya Allah,... Al bener bener udah gk kuat... Kalau memang malam ini adalah malam terakhir Al di dunia,Al mohon Ya Allah matikan lah Al dalam keadaan husnul khotimah dan dalam keadaan benar benar mencintai mu Ya Allah,dan tolong buat Al bisa ngerasain pelukkan mama walaupun dalam keadaan raga Al yang sudah tak bernyawa,Aamiin" Ucap Al setelah itu ia menutup mata nya rapat.
Apakah Al akan membuka mata nya kembali? Hmm aku pun tahu lah
.
.
.
.
.
Bersambung....
Pendek ya? Sengaja hehe biar penasaran yang gk penasaran yaudah gpp🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka [HIATUS]
FanficKisah seorang anak laki laki berusia 16 tahun,Luka seakan akan mempermainkan hidupnya terkadang ia berada dititik tertinggi kebahagiaan Namun,disaat yang bersamaan ia bisa berada dititik terendah kesedihan, Entahlah Luka atau Takdir yang mempermaink...