Luka Part 7

382 64 9
                                    

Happy Reading

Ciiiittt

Ridho memberhentikan mobilnya didepan toko ayam goreng,disana tidak hanya menjual ayam goreng saja namun menjual semua olahan ayam.
Ridho dan Al pun menuruni mobil dan segera masuk kedalam toko tersebut.

"Al disini ada banyak menu ayamnya,al tetap mau ayam goreng aja?" Tanya Ridho pada Al

"Hmm Al mau ayam goreng sama ayam bakar aja kak hehehe gppkan" Ucap Al sambil menatap mata Ridho memohon agar dibelikan ayam goreng dan ayam bakar untuknya

"Yaudah gpp kakak pesen dulu ya,Al duduk disini dulu aja ya" Ucap Ridho menyuruh Al duduk disalah satu kursi tunggu.

15 Menit Kemudian

Ridho menghampiri Al yang duduk dikursi tunggu tak disangka ternyata Al tertidur disana mungkin tubuhnya belum terlalu fit.

"Yassalam ini anak disuruh nunggu malah tidur,Al Al tapi kasian juga kalau dibangunin yaudah deh aku gendong aja kemobil" Ridho

Ridho menggendong Al kedalam mobil dan menidurkan Al.Ridho pun segera masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,tak terasa setelah 20 menit lamanya dijalan akhirnya Ridho dan Al sampai dirumah,Ridho segera membangunkan Al untuk masuk kedalam dan mengajak nya untuk makan ayam yang telah ia beli tadi.

"Al bangun kita udah sampe dirumah Al" Ucap Ridho pelan

Al akhirnya terbangun mendengar suara dari sang kakak

"Ada apa kak?" Al

"Gk ada apa apa kita udah sampe ayok masuk" Ridho

"Hah!kita udah sampe,Alhamdulillah" Al

"Yaudah ayok kak masuk,Al udah gasabar nih mau liat rumah Al"

"Ayok" Ridho

Al turun dari mobil lalu berlari kearah pintu masuk rumahnya ia sangat tak sabar rumah yang dibilang oleh Ridho adalah tempat ternyaman apakah akan senyaman itu untuknya.

Al masuk dan melewati keluarganya yang sedang menyantap makan siang dengan Ridho dibelakang nya,Al melihat kearah wanita paruh baya disana dengan tatapan mata yang sulit diartikan,Ridho menyuruh Al untuk duduk disana tetapi Al menolaknya dan tiba tiba Al merasa sangat ketakutan melihat keluarganya kecuali Ridho.

"Al ayok duduk kita makan bareng mereka" Ridho

"Enggakkk!!! Al gk mau,Al takutt sama tante itu kak" Ucap Al sambil menunjuk kearah sang mama

"Kamu kenapa Al dia itu mama kamu,dia yang ngelahiri kamu kedunia" Ridho

"Enggak mau Al gk mau dekat dekat mereka,mereka semua jahat kak" Ucap Al ketakutan hingga menangis

"Al emang mereka berbuat apa sama kamu sampai kamu gk mau deket deket mereka?" Ridho

"Al....al gk inget kak tapi Al yakin mereka bukan orang baik,Al gk mau Arrrggggghhhh!!!!" Al merasa kepalanya sangat sakit,Al sama sekali tak ingat dengan kejahatan apa yang mereka lakukan padanya namun hatinya berkata mereka semua bukan orang baik

"Kak Al gk mau liat mereka Al takut,Arrghhh....bawa Al pergi dari sini kak,All...takut" Lirihnya

Ridho baru teringat dengan ucapan dokter Arif jika Al memiliki trauma tertentu namun dokter Arif belum tau trauma apa yang terjadi pada Al,jika Al histeris dan ketakutan maka itulah trauma yang ia miliki.

"Yaudah kita kekamar ya Al,kita makan nya dikamar kamu aja ya" Ridho

"Iya kak" Al

Sementara El merasa bingung apa yang terjadi pada kakaknya itu.

"Mah,itu kak Al kenapa ketakutan kayak gitu pas liat kita?"El

" Gk tau mungkin kakak kamu itu sakit jiwa,tapi jangan sampai Ridho tau kalau selama ini kita udah nyakitin Al"Mama

"Bener mah,kita harus hati hati sama anak itu" Papa

"Bener tuh kita harus buat dia jangan sampai dia buka mulut" Tammy

.

.

.

Sementara Ridho sedang menyuruh Al untuk makan tetapi mata Al masih bergambarkan bahwa ia sedang ketakutan.

"Al kamu mau makan ayam yang mana dulu,ayam goreng atau bakar?" Ridho

"Al..kamu kenapa?" Ridho

"Al...takut kak hiks hiks Al gk mau tinggal disini bawa Al pergi dari sini kak....Al mohon hiks hiks" Al

"Tapi Al ini rumah kita ja.."

"Enggakk!!Ini bukan rumah Al" Bantah Al memotong omongan Ridho

"Yaudah nanti kakak bawa Al pergi dari sini ya tapi Al makan dulu ya" Ridho

"Iya kak,Al mau makan ayam gorengnya dulu aja" Ucap Al tanpa menatap kearah Ridho

Ridho pun menyuapi Al makan,Al makan dengan lahap namun tatapan matanya masih begitu terlihat bahwa ia ketakutan dan tak nyaman berada dirumah ini.

Mungkin untuk beberapa orang anak rumah adalah tempat ternyaman,bisa bercerita dengan keluarga mendapatkan perhatian seorang ibu,ayah,kakak ataupun adik,Namun tak semua anak dapat merasakan kehangatan keluarga ada anak yang selalu dituntut dewasa sejak kecil,ada juga anak yang selalu diberi luka sejak kecil sehingga anak tersebut memiliki trauma dan ketakutannya tersendiri entahlah mental semua anak berbeda ada yang bertahan dan sukses adapula yang memilih mengakhiri hidupnya sendiri dan satu lagi ada yang pergi karena takdirnya.

Bersambung...

Jangan Lupa Vote👌

Luka [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang