tuntutan

123 12 0
                                    

Jangan lupa follow!

Jangan lupa vote dan komen!

Satu vote dan komen dari kalian bisa bikin semangat, hehe

Jangan bosan baca cerita aku ya

Support dan kasih masukan positif ya

Bantu promosiin cerita ini juga di tiktok, instagram ataupun twitter kalian ya!!

Selamat membaca

******

"Jangan lemah! perkuat dirimu, masih banyak yg membutuhkan bahumu untuk bersandar, telingamu untuk mendengar, dan kata kata bijak dari mulutmu untuk memotivasi."

-xiela xanenta gabriella

*****

Xiela yang baru saja selesai mandi, setelah menggunakan baju tidur motiv strawberry kesukaan nya, xiela turun kebawah untuk mengisi perut, dia merasa sangat lapar sekarang.

Setelah menuruni tangga, dapat dilihatnya kedua orang tuanya sedang makan, xiela berjalan kearah meja makan.

"Papa tumben udah pulang kerja jam segini?" tanya xiela yang sudah duduk di depan mama dan papanya.

"Hari ini kerjaan papa ga banyak" jawab rajendra memandang xiela sekilas, lalu memakan kembali makanannya.

xiela mengangguk mengerti, mengambil nasi dan lauk, kemudian makan dengan tenang.

"Kamu akan mengikuti olimpiade matematika kan? kata rajendra yang sudah selesai makan, mencoba membuka suara setelah hening beberapa saat.

"Iya pa" jawab xiela yang masih mengunyah makanan di mulutnya.

"Papa mau kamu menang lagi, jangan sampai kalah karna itu bakal buat malu keluarga rajendra" kata Rajendra tegas

xiela tersenyum tipis, "Aku usahain pa"

"Bukan usahain tapi emang harus menang! dan kamu yg harus jadi nomor satu di kelompok olimpiade kamu! jangan sampai ada yg lebih unggul dari kamu, ngerti?

Xiela menghela nafas, berusaha kuat dengan tuntutan papa nya yang selalu menginginkan xiela menjadi yang terdepan dan sempurna, "iya pa"

"Papa akan hukum kamu jika kamu gagal dalam olimpiade" Rajendra langsung pergi meninggalkan ruang makan.

"Kamu harus rajin belajar biar bisa turutin apa yg papa kamu mau, harus balas budi sama orang tua, harus berguna jadi anak" kata diana sambil memandang lekat anaknya.

Xiela pikir mama nya akan memberi semangat, ternyata tidak. "Iya ma, xiela akan penuhin mau papa dan mama"

"Bagus, mama ke kamar dulu"

"besok mama sama papa pulang telat ketemu sama klien kerja papa" Tambahnya, lalu beranjak meninggalkan putri nya.

"Gapapa xiela, lo pasti bisa jadi yg papa mama lo mau, harus kuat" Gumam xiela diiringi senyum yang tampak dipaksakan.

Beranjak dari duduk nya, berjalan ke kamar. Duduk di meja belajar Xiela membuka buku matematika nya, dia harus belajar supaya hasil olimpiade nya sesuai dengan keinginan papa dan mamanya.

meskipun dia sudah pintar, tapi menurut xiela dia tetap harus belajar. Karena kita tidak akan pernah tau kemampuan lawan kita seperti apa.

Beberapa menit berlalu, xiela yg tengah belajar terganggu dengan suara ribut dibawah, apalagi? tentu saja orangtua nya bertengkar ini selalu terjadi setiap harinya, kadang membuat xiela muak dan ingin pergi dari rumah saja, tapi dia tidak mau merusak image keluar rajendra yang dipandang sempurna dan tak ada masalah.

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang