boleh gue jatuh cinta sama lo?

46 6 0
                                    

Nulis ternyata seru ya

Jangan lupa komen sama vote ya

Ss bagian kesukaan kalian dan bantu promosiin di tiktok, ig ataupun tele

Selamat membaca

*****

"Padahal baru bertemu, tapi kamu sudah berhasil bikin saya tersipu malu"

- Arala anatasya

*****

Sekarang ara dan gino sedang berada di mini market, karena permintaan ara yang ingin singgah dulu untuk membeli sesuatu.

"Lo liat liat sana mana tau ada yang mau lo beli, jangan ikutin gue terus" ujar ara kesal, pasalnya gino mengikuti nya terus, tidak apa apa juga sebenarnya, tapi ara ingin membeli pembalut, ara malu kalo dilihat gino.

"Gue gaada yang mau dibeli, mau nemanin lo aja, takut ada yang ganggu lo" ujar gino lembut

Pipi ara memblush mendengar perkataan manis dari mulut gino, bibirnya berkedut memaksa untuk melengkung keatas, gino yang melihat itu tersenyum, menggemaskan sekali.

"Gemesin banget si pipi lo merah gitu, salting ya?" ucap gino sambil tersenyum dan menaik turunkan alisnya menggoda ara.

Ara yang diperlakukan seperti itu menekan dalam dalam rasa salah tingkahnya meskipun susah karna pipi nya semakin merah, "apaansih lo" ara yang sudah salting langsung berjalan meninggalkan gino.

Gino tertawa melihat tingkah ara, "bakal punya pacar bocil gue"

Gino menyusul ara yang terlihat sedang melihat lihat berbagai macam pembalut, "lo mau beli pembalut?"

Ara yang mendengar suara gino sontak terkejut dan langsung melihat kearah gino, "astagfirullah pocong eh pocong" latah ara, ara memang sering seperti itu jika kaget. Mengucapkan kata kata yang ngawur.

"hahahah lo lucu" ujar gino sambil tertawa ngakak

Ara mendelik ke gino, "diem" ujar ara sambil melotot galak.

Bukan nya menakutkan malah terlihat sangat menggemaskan dimata gino, rasanya gino ingin membawa ara pulang dan mengurungnya saja.

Gino menghentikan tawanya karna melihat wajah ara yang sudah kesal, "jangan ditekuk gitu muka lo"

Ara tak menggubris karna kesal, mengambil pembalut yang dia mau, setelahnya berjalan kearah kasir.

Gino menghela napas, "cewe kenapa suka banget ngambek?" gumam nya pelan.

"Total semuanya, dua ratus tujuh puluh ribu mbak" ujar sang kasir.

Ara mengangguk, membuka tas ingin mengambil uang nya, tapi terhenti ketika tangan seseorang menahan nya, ara mendongak melihat kearah orang itu, ternyata gino.

"Gue aja yang bayar" setelah mengatakan itu gino menyerahkan black card miliknya kepada kasir.

"Ini belanjaan gue kenapa lo yang bayarin?" tanya ara, jujur ara tidak enak tapi senang juga di traktir meskipun ara orang kaya tapi di traktir itu ada kesenangan tersendiri bagi ara.

Gino mendekat kan wajahnya ke ara, "ga salahkan gue traktir calon pacar?" ujar gino setengah berbisik tepat di telinga ara.

Tolong! Ara mleyot sekarang, malu juga karna ramai dan diliatin banyak orang, mana jantung nya tidak bisa diajak kerja sama, malah berdetak kencang.

Gino menjauh kan dirinya dari ara, lalu menatap ara dengan lekat yang di tatap langsung mengalihkan pandangan karna sedang salah tingkah.

"Jangan kaya gitu gue malu, diliatin banyak orang" ujar ara menahan salting dan gugupnya.

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang