ada apa?

40 5 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Jangan jadi readers silent

Bantu promisiin cerita ini ke tiktok, twitter ataupun ig kalian ya

Jangan lupa pake hastag #perfectgirls

Selamat membaca

*****

"Perihal luka dan bahagia, keduanya sudah menjadi bagian penting dalam hidup, mau tidak mau kamu akan merasakan keduanya"

-author cantik

*****

"Gimana berhasil rencana awalnya?" ujar seseorang dari seberang sana

"Berhasil dengan mudah, lo cepatan balik gue gasabar buat mainin permainan kita" ujar nya dengan senyum miring

"Gue besok udah masuk sekolah, lo tenang aja"

"Bagus, besok kita bisa langsung jalanin rencana kita" ujarnya lalu tertawa puas, tidak sabar untuk menghancurkan orang itu.

*****

"Gimana? udah suka kan lo sama dia?"

"Of course, dia memang semenarik itu untuk disukai" ujar cowo itu dengan senyum manis.

"Bahagiain dia, gue gamau sampai liat dia sedih lagi" ujar cewe itu tulus

"Pasti" ujarnya dengan yakin.

"Gue percaya sama lo" cewe itu menepuk pundak si cowo dengan senyum

*****

"Si xiela mana sih, gatau apa gue laper malah ngilang" dumel ara kesal. Ara celingak celinguk kesana kemari mencari xiela tapi tak kunjung ketemu.

"Gue makan sendiri aja kali ya kekantin?" tanya ara pada diri sendiri.

"Woi" ujar Ryan menepuk bahu ara. Membuat ara kaget dan mendelik tidak suka.

"Ngangetin aja lo udah kaya setan"

"Ganteng gini lo bilang setan, lo tuh kuntilanak" ledek Ryan

"Lo berani ngatain gue? liat aja gue gabakal restuin lo sama xiela" ujar ara dengan senyum miring

Ryan tertawa mendengar itu, "lo pikir lo emak xiela? sampai gue harus minta izin sama lo?"

Ara mendengus kesal, "liat aja nanti xiela pasti bakal marahin lo"

"Ga percaya gue sama lo"

"Percaya apa?" tanya xiela yang datang menghampiri Ryan dan ara.

Sebelum Ryan sempat membuka suara, ara langsung menginjak kaki Ryan, "shhh" ringis Ryan. Ara yang takut Ryan marah langsung berlari memeluk xiela, "xielaaaa" rengek ara

"Kenapa?" tanya xiela merapihkan rambut ara.

Ara melepaskan pelukannya, kemudian mengerucutkan bibir dengan mata berkaca kaca, "Ryan ngejek gue ra"

Xiela menatap Ryan tajam, "bener?"

Ryan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sementara ara tersenyum meledek kearah Ryan, "sialan si ara" batin Ryan

"Bener?" ulang xiela

"Dia ngejek gue duluan, ya gue ejek balik"

"Nggak la bohong, mana ada gue ngejek dia" bela ara

Xiela memijat pelipis nya, berasa ngurusin anak tk yang sedang berantem.

"Gue ngambek kalo lo ga percaya sama gue la" ujar ara dengan muka sebalnya.

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang