cemburu

49 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Bantu ramein ceritanya ya

Bantu promosiin di tt, ig ataupun Twitter kalian ya

Selamat membaca

*****

"Luka itu bagian dari pengalaman, tidak ada luka tak akan semakin dewasa"

-arala anatasya

*****

"Gimana ceritanya lo mau gandengan tangan sama ryan di koridor kemaren? lo udah suka sama ryan?" tanya ara memulai sesi wawancaranya guna menuntaskan rasa kepo nya.

Xiela sendiri bingung mau jawab jujur atau tidak, "gue cuman mau buka hati aja buat dia ra" jawab xiela.

"Serius?" tanya ara memastikan.

"Iya"

"Kok gue ga percaya?" tanya ara dengan tatapan menyelidik.

xiela memutar bola matanya malas, "lah mana saya tau, kok tanya saya"

"La gue serius" sebal ara.

Xiela berdiri dari duduk nya, "ayo ke kantin gue laper" setelah mengatakan itu xiela langsung berjalan meninggalkan ara.

"Suka banget ninggalin heran" ucap ara yang langsung menyusul xiela.

Sampai dikantin ara dan xiela melihat kursi kantin penuh.

sampai akhirnya pandangan xiela tertuju kepada Ryan yang melambaikan tangan kearah mereka, pertanda menyuruh ke mejanya.

xiela langsung berjalan ke meja Ryan dengan diikuti ara.

"Boleh gabungkan?" tanya xiela basa basi kepada kedua teman ryan.

"Duduk aja neng cantik" goda aldi ke xiela.

bugh!

"Awh, apaan si ry pake lempar sendok" ujar aldi sambil mengelus keningnya yang terkena lemparan sendok Ryan.

"Punya gue, jangan di ganggu" ucap Ryan tegas

"Lagian lo al godain punya teman cari sono cewe lain kaya ga laku aja" cibir gino

"Gue cuman bercanda kali, bawa santai aja brodi"

"Mau pesan apa la?" tanya Ryan lembut ke xiela

"Mie ayam"

"Minumnya apa?"

"Es jeruk"

"Oke gue pergi pesan dulu buat lo" baru saja Ryan hendak pergi suara ara lebih dulu menginterupsi.

"Hm gue juga mau makan kali" sindir ara

Ryan terkekeh, "lupa lo ga nampak ra kekecilan"

ara mendengus sebal, "gue besar gini, mata lo aja yang ga sehat"

"Bercanda, lo mau pesan apa?"

"Samain kaya xiela aja"

Ryan mengangguk lalu langsung pergi memesan makanan.

Keadaan jadi hening, gino dan ara saling curi pandang, sedangkan xiela menatap aldi dengan pandangan tidak terbaca. Aldi yang merasa di tatap melihat kearah xiela, "kenapa la liatin gue?"

Gino langsung menoyor kepala aldi, "ke pd an lo"

"Dia beneran liat ke gue gino bangsat" ujar aldi kesal.

"Bener ra?" tanya gino memastikan.

xiela mengangguk, "pinjam hp al"

"Buat apa?" tanya aldi penasaran

Perfect GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang